TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan yang Membuat Antarktika Tidak Dijadikan Zona Hunian

Di lain sisi, Arktika sudah lama dijadikan habitat manusia

Antarktika hanya bisa dijadikan zona jelajah bagi manusia. (unsplash.com/Long Ma)

Sebagai planet yang sangat layak huni, Bumi memiliki dua kutub yang sama-sama dingin dan ekstrem. Keduanya dinamakan kutub selatan atau Antarktika dan kutub utara atau Arktika. Nah, uniknya, meskipun sama-sama dingin dan ekstrem, hanya Arktika saja yang sudah dijadikan zona hunian bagi manusia.

Tentu ini menjadi hal unik untuk dibahas. Kenapa Antarktika tidak dijadikan zona hunian bagi manusia? Apakah memang betul bahwa di sana terdapat hal-hal ganjil yang berhubungan dengan teori konspirasi? Yuk, simak beberapa ulasan ilmiahnya di bawah ini.

1. Posisi Antarktika yang sangat terpencil

ilustrasi pegunungan es yang terdapat di Antarktika (unsplash.com/Robert Haverly)

Kendati sama-sama berada di dua kutub Bumi, posisi dari Antarktika dan Arktika sangat berbeda. Hal tersebut dijadikan dasar argumentasi valid mengenai cocok tidaknya kutub selatan untuk dijadikan zona hunian yang layak. Aurora Expeditions melansir kabar bahwa Antarktika menjadi zona paling terpencil di Bumi dan tidak ada jembatan darat yang menghubungkannya dengan wilayah lain.

Namun, setiap tahunnya ada ribuan ilmuwan dan akademisi yang tinggal sementara di Antarktika. Mereka melakukan banyak tugas sains di sana, mulai dari meneliti lingkungan, riset spesies, studi ekosistem, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga kunjungan dari turis asing saat kondisi di sana cukup kondusif untuk didatangi.

2. Temperaturnya juga dinilai sangat ekstrem

ilustrasi penguin di Antarktika (unsplash.com/Dylan Shaw)

Menurut laporan dari Britannica, suhu atau temperatur di Antarktika tergolong ekstrem karena bisa mencapai minus 89 derajat celsius. Hal tersebut menyebabkan hanya spesies tertentu saja yang sanggup bertahan di sana, seperti penguin, paus, anjing laut, dan beberapa lainnya yang dapat hidup dalam zona beku.

Bandingkan dengan Arktika yang suhunya "hanya" mencapai nol hingga minus 40 derajat celsius. Lingkungan ini masih bisa dijadikan tempat tinggal manusia. Bahkan, dalam waktu-waktu tertentu, suhu di Arktika atau kutub utara mampu mencapai 10 derajat celsius, jauh lebih tinggi ketimbang kutub selatan atau Antarktika.

Baca Juga: Beruang Kutub Tak Ada di Antarktika? Ini Alasannya!

3. Nihil koneksi dengan wilayah sekitarnya

ilustrasi wilayah Antarktika yang terisolasi (unsplash.com/Cassie Matias)

Koneksi atau jaringan antarwilayah sudah menjadi faktor utama dari layak tidaknya suatu tempat dihuni manusia. Nah, seperti yang sudah disebut di atas bahwa Antarktika memang tidak memiliki koneksi atau jembatan apa pun dengan wilayah terdekatnya. Beberapa zona hunian terdekat dengan Antarktika adalah Kota Ushuaia (Argentina), Punta Arenas (Chili), Christchurch (Selandia Baru), Hobart (Australia), dan Cape Town (Afrika Selatan).

Kendati demikian, jarak kota-kota tersebut dari Antarktika sangat jauh dan koneksi yang dapat dilakukan hanyalah melalui pelayaran khusus. Coba kamu bandingkan dengan Arktika yang sudah begitu padat dan terkoneksi dengan banyak negara. Beberapa negara yang memiliki teritorial di Arktika adalah Kanada, Greenland, Finlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, Rusia, Swedia, dan Amerika Serikat.

4. Dengan kondisi terisolasi, tidak ada pihak yang mau membangun peradaban di sana

ilustrasi gurun gersang yang dingin di Antarktika (unsplash.com/Andy Wang)

Kutub Selatan dikenal sebagai wilayah yang sangat terisolasi dan hal itu membuatnya menjadi tempat yang tidak menarik di mata industri. Dilansir Cool Antarctica, sejak dulu hingga kini, tidak pernah ada industri komersial, pemukiman, dan kota kecil yang didirikan di sana akibat terbatasnya akses untuk menuju ke Antarktika. Bahkan, penerbangan pesawat komersial juga tidak melintas di atas benua tersebut.

Kondisi cuaca atau badai ekstrem dan ketiadaan bandara terdekat membuat wilayah di atas Antarktika menjadi sangat rawan untuk dilewati pesawat komersial. Jadi, bisa dibayangkan, membangun fasilitas listrik dan perairan yang permanen di sana dirasa cukup mustahil. So, tetap saja pihak-pihak yang bisa tinggal sementara waktu di sana hanyalah ilmuwan dan akademisi yang memang punya kompetensi.

5. Gurun luas yang bisa membuat tersesat karena mengacaukan navigasi

ilustrasi gurun luas di Antarktika (unsplash.com/NOAA)

Baik itu kompas berbasis magnet maupun GPS tidak akan bekerja normal di kedua kutub Bumi, seperti dicatat dalam laman Science ABC. Namun, khusus di Antarktika, hal tersebut akan sangat membahayakan orang awam karena di sana terdapat gurun tandus yang membeku abadi.

Risiko untuk tersesat di Antarktika jauh lebih besar ketimbang di Arktika, kendati sama-sama membawa alat navigasi canggih. Jika manusia tersesat di Antarktika yang begitu luas, bisa dipastikan ia tidak mudah untuk ditemukan karena mungkin tumpukan salju dan es telah menimbunnya secara permanen.

Baca Juga: 5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklim

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya