5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklim

Stop buang-buang makanan lagi! #GebyarTHR

Sebagian penduduk Bumi harus hidup dalam kelaparan. Ironisnya, di belahan Bumi lainnya, ada orang-orang yang secara konstan membuang makanan yang tidak habis mereka makan. Sampah makanan bukan hanya memperburuk kerawanan pangan, tetapi juga menyebabkan kerusakan parah pada Bumi tempat kita tinggal.

Membuang makanan yang tidak habis dimakan mungkin tampak seperti hal sepele bagi orang yang memiliki kelebihan makanan. Namun, kenyataan ini adalah hal yang berbahaya untuk planet ini. Ketika membuang makanan, kamu juga membuang sumber daya berharga yang digunakan untuk memproduksi makanan tersebut, seperti penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya. Sampah makanan juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca yang memiliki dampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Lalu, bagaimana sampah makanan memberikan semua dampak ini bagi lingkungan? Simak penjelasan berikut yang dirangkum dari laman Earth dan Avris Tech.

1. Degradasi lahan

5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklimilustrasi lahan (unsplash.com/Gautier Pfeiffer)

Membuang produk makanan berdampak buruk pada fisik tanah itu sendiri, yaitu tanah yang kita gunakan untuk memproduksi makanan dan tanah yang kita gunakan untuk membuang makanan. Ada dua jenis tanah, yaitu tanah garap dan tanah nongarapan. Tanah garap adalah tanah yang dapat ditanami dan tanah nongarapan adalah tanah yang tidak dapat ditanami.

Lahan nongarapan biasanya digunakan untuk mengurus ternak, seperti menghasilkan daging dan produk susu. Namun, karena permintaan daging cukup tinggi, tanah yang lebih subur diubah menjadi padang untuk para hewan merumput. Dengan melakukan itu, manusia secara bertahap menurunkan tanah alami karena tidak membiarkan tanah tersebut ditanami apa yang semestinya.

Lebih lanjut, jika ini dibiarkan hingga jangka waktu yang panjang, di masa depan, kemampuan manusia untuk menghasilkan makanan akan berkurang karena kita secara bertahap menurunkan lahan. Ini bukan hanya mengganggu pemandangan alam, tetapi juga merusak keanekaragaman hayati yang ada di alam. Adapun, mengubah lahan subur menjadi padang rumput akan menyebabkan hilangnya habitat hewan dan mengganggu rantai makanan di ekosistem.

2. Membahayakan keanekaragaman hayati

5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklimilustrasi keanekaragaman hayati (unsplash.com/Tania Malréchauffé)

Pertanian pada umumnya menyebabkan kerusakan pada keanekaragaman hayati. Penanaman tunggal, mengubah lahan liar menjadi padang rumput dan lahan pertanian, adalah praktik umum karena ada peningkatan permintaan untuk produksi ternak. Sayangnya, deforestasi dan konversi lahan alami menjadi lahan yang tidak dapat ditanami menghancurkan flora dan fauna alami yang ada, bahkan tak jarang sampai pada tahap kepunahan.

Selain itu, aktivitas penangkapan ikan besar-besaran menyebabkan penipisan ekosistem laut dan penurunan populasi kehidupan laut. Food and Agriculture Organization melaporkan adanya peningkatan konsumsi ikan global yang jumlahnya melampaui pertumbuhan populasi. Namun, pada saat yang sama, Eropa dan beberapa tempat lainnya membuang 40—60 persen tangkapan ikan karena tidak memenuhi standar kualitas supermarket. Miris sekali, bukan?

Baca Juga: 9 Fakta Unik Tasmanian Devil, si Setan yang Penting bagi Lingkungan 

3. Berkontribusi terhadap perubahan iklim

5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklimilustrasi perubahan iklim (unsplash.com/L.W.)

Saat kamu membuang makanan, makanan tersebut kemudian akan membusuk yang selanjutnya melepaskan metana, gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida. Ketika metana dilepaskan, ini bertahan selama 12 tahun dan memerangkap panas dari matahari.

Emisi gas rumah kaca yang dilepaskan dari penggunaan sumber daya alam memiliki kontribusi besar terhadap perubahan iklim. Jika manusia berhenti membuang makanan, ini dapat sangat menghemat emisi gas rumah kaca dan berdampak baik pada perubahan iklim.

4. Membuang makanan sama dengan membuang air

5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklimilustrasi air (pixabay.com/3345408)

Ketika kamu membuang makanan, pada saat yang sama kamu juga membuang banyak volume air. Pertanian menggunakan sebagian besar air tawar dunia. Adapun, meningkatnya permintaan makanan akan mengurangi sumber daya air tawar dengan cepat. Manusia menggunakan banyak air pada setiap tahap produksi makanan, mulai dari irigasi, penyemprotan, dan sebagainya. Air juga sangat dibutuhkan untuk memberi makan ternak, ikan, dan unggas.

Jadi, saat membuang makanan, pada saat yang bersamaan kamu juga membuang semua air yang digunakan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman. Buah dan sayuran yang kamu makan ditumbuhkan dan dipelihara menggunakan air, begitu pula dengan daging dan unggas yang membutuhkan banyak air untuk memeliharanya.

5. Limbah makanan artinya limbah bahan bakar

5 Dampak Sampah Makanan bagi Lingkungan, Perparah Perubahan Iklimilustrasi batu bara (unsplash.com/Joey Harris)

Proses menanam, mengangkut, menyimpan, dan memasak makanan membutuhkan bahan bakar, seperti minyak, solar, dan bahan bakar fosil. Mulai dari mesin pemanen hasil pertanian, mesin pengangkut hasil panen ke gudang, mesin untuk mempersiapkan makanan, dan masih banyak lagi, semuanya membutuhkan bahan bakar agar dapat dioperasikan.

Penggunaan bahan bakar ini melepaskan gas rumah kaca yang berbahaya ke lingkungan. Dengan membuang makanan, kamu juga telah membuang semua bahan bakar yang digunakan dalam memproses makanan tersebut. Adapun, membuang bahan bakar memiliki berbagai dampak negatif pada lingkungan.

Semua fakta ini menunjukkan adanya kebutuhan besar untuk mengurangi sampah makanan di lingkungan. Cara yang paling sederhana adalah dimulai dari sendiri, yaitu tidak membeli makanan lebih dari jumlah yang mampu kamu makan.

Baca Juga: Benarkah Melepas Balon ke Udara Bisa Merusak Lingkungan?

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya