TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pergerakan Lempeng Tektonik: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Dampaknya sangat masif bagi permukaan Bumi

ilustrasi batas lempeng tektonik pada peta dunia (wikimedia.org/Eric Gaba)

Bumi sudah terbentuk pada 4,5 miliar tahun lalu. Dalam sejarahnya, ditemukan fakta ilmiah bahwa kondisi Bumi selalu berubah dari masa ke masa. Pada zaman purba, benua yang ada di Bumi bukanlah seperti daratan dan pulau layaknya yang kita kenal saat ini. Benua di masa purba merupakan daratan superluas yang dinamakan Pangea.

Nah, salah satu hal krusial yang menyebabkan perubahan dan perpecahan benua adalah gerakan lempeng tektonik Bumi. So, kali ini, kita akan membahas lebih dalam apa itu pergerakan lempeng tektonik dan apa saja dampaknya bagi Bumi. Disimak sampai tuntas, ya!

Baca Juga: Black Death hingga Demam Kuning, 11 Wabah yang Mengubah Sejarah Dunia

1. Apa yang dimaksud lempeng tektonik?

ilustrasi diagram dari lapisan Bumi (wikimedia.org/Kelvinsong)

Geography Realm dalam lamannya menjelaskan bahwa lempeng tektonik merupakan bagian dari lapisan Bumi yang mayoritas terdiri dari elemen padat, misalnya batuan besar dan kerak padat yang luasnya mencapai ribuan kilometer. Lempeng tektonik Bumi berada pada lapisan litosfer alias bagian padat Bumi paling luar.

Nah, mempelajari pergerakan lempeng tektonik Bumi tentu akan berkaitan dengan teori sains mengenai pergerakan benua, aktivitas vulkanik, pembentukan pulau, gempa bumi, dan lain sebagainya. Jadi, secara umum, teori pergerakan lempeng tektonik mengacu pada studi untuk mengetahui pergeseran dan perilaku lempeng di permukaan litosfer Bumi.

2. Sejarah teori gerakan lempeng tektonik

ilustrasi peta pergeseran lempeng tektonik Bumi (wikimedia.org/Eric Gaba)

Nah, kapan, sih, teori tentang lempeng tektonik ini digagas? Dilansir University of Southern California, teori gerakan atau pergeseran lempeng tektonik pertama kali digagas oleh Alfred Wegener pada 1915. Saat itu ia mengajukan sebuah hipotesis mengenai pergeseran benua yang diakibatkan oleh pergerakan kerak Bumi.

Selain Wegener, penjelajah asal Portugal yang bernama Ferdinand Magellan juga punya kesan yang sama terhadap perubahan dataran yang ada di seluruh dunia. Ilmuwan dan ahli Bumi sepakat bahwa terdapat banyak kecocokan antara garis pantai di Amerika Selatan dan Afrika. Studi dan riset modern akhirnya membuktikan bahwa benua di Bumi memang terus bergerak sejak zaman purba hingga saat ini.

Baca Juga: 5 Fakta Gempa Bumi yang Perlu Kamu Tahu

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya