TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Katedral Chartres, Arsitektur Gotik Prancis Abad ke-13

Katedral megah yang diselesaikan hanya dalam waktu 26 tahun

potret megahnya Katedral Chartres di Prancis (wikimedia.org/Marianne Casamance)

Cathedral of Our Lady of Chartres (dalam bahasa Prancis: Cathédrale Notre-Dame de Chartres) atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Chartres merupakan sebuah gereja katedral Katolik Roma yang terdapat di kota Chartres, Prancis sekitar 90 km barat daya kota Paris. Katedral Chartres merupakan gereja katedral tempat kedudukan Uskup Chartres. 

Dilansir Britannica, bersama dengan Katedral Amiens dan Katedral Reims, Katedral Chartres merupakan salah satu dari tiga contoh arsitektur Gotik Perancis yang terkenal. Katedral Chartres terkenal tidak hanya karena inovasi arsitektur yang megah tetapi juga karena banyaknya pahatan patung dan kaca patrinya yang telah berusia berabad-abad. Katedral Chartres merupakan salah satu mahakarya dan puncak arsitektur Gotik Prancis dari abad ke-13 yang hanya mengalami sedikit perubahan pada struktur bangunannya hingga hari ini.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Katedral Chartres? Berikut lima faktanya.

1. Terdapat sejumlah katedral yang pernah berdiri di lokasinya sejak abad ke-4 Masehi

potret tampak atas Katedral Chartres Prancis (wga.hu)

Dilansir Worldhistory kota Chartres telah menjadi salah satu pusat Kekristenan penting di Eropa sejak abad ke-4 M dan telah terdapat gereja Katolik Roma dengan kedudukan uskup di sana. Kehadiran katedral di kota ini pertama kali dibuktikan dalam catatan sejarah pada tahun 743 ketika Duke of Aquitaine menjarah kota dan menghancurkannya. 

Dalam perjalanan waktu, di lokasi berdirinya Katedral Chartres saat ini, sebenarnya merupakan tempat berdirinya setidaknya 5 katedral sejak abad ke-4 M. Katedral-katedral sebelumnya yang pernah berdiri rusak karena kebakaran maupun hal-hal yang disengaja seperti perusakan atau penjarahan yang terjadi di masa lalu. Katedral-katedral yang rusak akibat kebakaran atau penjarahan tersebut kemudian dibangun kembali dengan bangunan katedral baru dengan gaya dan corak arsitektur yang berbeda dengan katedral-katedral sebelumya.

Sebelum Katedral Chartres dibangun dengan gaya arsitektur Gotik, katedral megah keempat dibangun dalam gaya Romanasque dengan ciri khas lengkungan setengah lingkaran pada jendela dan pintu serta tembok yang tebal. Konstruksi untuk katedral bergaya Romanasque tersebut mulai dibangun pada sekitar tahun 1024 dan selesai pada sekitar tahun 1140-an, namun pada tahun 1194 kembali kebakaran besar menghancurkan sebagian besar bangunan katedral tersebut. Menara selatan dan pintu gerbang barat (royal portal) selamat dari peristiwa kebakaran besar tersebut. 

2. Arsitektur Gotik megahnya diselesaikan hanya dalam waktu 26 tahun

potret pintu gerbang barat (Royal Portal) dari abad ke-12 yang kaya pahatan tentang Yesus Kristus (employees.oneonta.edu)

Sesaat setelah api meluluh lantakkan bangunan katedral bergaya Romanesque pada tahun 1194, konstruksi gereja katedral yang baru mulai dibangun pada tahun yang sama. Katedral baru tersebut dibangun dengan gaya arsitektur Gotik yang memiliki ciri khas penggunaan penyangga melayang (flying buttress) untuk membagi beban pada bangunan besar yang menjulang tinggi, penggunaan banyak kaca patri yang memainkan peran penting dalam pencahayaan, patung-patung pahatan detail di seluruh bangunan katedral, serta menara dengan ujung yang meruncing.

Dilansir laman art-facts, terdapat fakta yang luar biasa dalam proses pembangunan Katedral Chartres ini karena gereja baru nan megah dengan luas lantai sekitar 10.875 m persegi dan tinggi sekitar 113m (tinggi menara utara yang dibangun dalam arsitektur Gotik) tersebut diselesaikan pada tahun 1220 yang artinya hanya membutuhkan waktu selama 26 tahun untuk pembangunannya.

Sisa-sisa arsitektur Romanesque  yang selamat dari peristiwa kebakaran masih dapat dilihat pada menara selatan dan pintu gerbang barat (royal portal) yang dihiasi oleh pahatan yang mengisahkan kehidupan Yesus Kristus. 

3. Menjadi tempat penyimpanan relikui suci Kekristenan

potret relikui suci kerudung yang pernah dikenakan Santa Maria, Ibunda Yesus Kristus (quatr.us)

Sebagaimana gereja-gereja katedral bersejarah di Eropa yang menyimpan relikui-relikui suci atau barang-barang peninggalan orang suci yang berkaitan dengan sejarah Kekristenan, demikian pula halnya dengan Katedral Chartres.

Dilansir Worldhistory, Katedral Chartres merupakan tempat penyimpanan relikui suci yang sangat terkenal yaitu Sancta Camisia yang merupakan kerudung yang pernah dikenakan Santa Maria, Ibunda Yesus Kristus.

Diyakini relikui suci tersebut selamat secara ajaib ketika kebakaran besar menghancurkan gereja pada tahun 1194.

Baca Juga: Katedral Gelar Misa Natal Hybrid, Protokol Kesehatan Dijamin Ketat

4. Menjadi tempat pemahkotaan Raja Prancis Henry IV of France pada abad ke-16

ilustrasi pemahkotaan Raja Henry IV of France di Katedral Chartres (wikimedia.org/Desmaretz)

Salah satu peran penting Katedral Chartres dalam kehidupan sosal budaya di masa lalu terlihat di tahun 1594, ketika katedral tersebut menjadi tempat dilakukannya upacara penting pemahkotaan Raja Henry IV dari Prancis.

Dilansir Britannica Raja Henry IV dari Prancis merupakan penguasa Prancis ketika Prancis sedang terkoyak akibat konflik agama antara pemeluk Katolik Roma dan kaum protestan yang telah menjurus kepada perang saudara yang panjang.

Henry IV adalah seorang Protestan yang akhirnya memeluk agama Katolik Roma pada tahun 1593. Pada tahun 1598, Henry IV menandatangani Dekrit Nantes yang menegaskan posisi gereja Katolik Roma di Prancis dan juga memberikan kebebasan beragama yang besar serta memberi hak untuk memegang jabatan publik kepada kaum Protestan. Dekrit tersebut akhirnya mengakhiri konflik antara pemeluk Katolik Roma dan kaum protestan di Prancis yang berlangsung selama hampir 40 tahun. Henry IV juga dikenal sebagai seorang raja yang bijak dan pemimpin yang efisien karena mampu memahami rakyat yang dipimpinnya.

5. Nyaris dihancurkan ketika meletusnya Revolusi Prancis dan Perang Dunia II

potret menara Katedral Chartres (themarianroom.com)

Katedral Chartres pernah nyaris dihancurkan saat terjadi konflik besar manusia seperti pada peristiwa Revolusi Prancis di abad ke-18 dan Perang Dunia II di abad ke-20. Dilansir Worldhistory, chaos yang terjadi akibat peristiwa Revolusi Prancis memberikan ancaman serius terhadap katedral bersejarah ini, ketika dalam revolusi tersebut banyak gereja yang dirusak. Kesadaran warga Chartres akan nilai historis katedral bersejarah ini menyelamatkan katedral tersebut dari aksi massa yang merusak.

Pada Perang Dunia II, selama pertempuran Chartres antara tanggal 16 hingga 18 Agustus 1944 sebenarnya perintah untuk menghancurkan katedral ini sudah dikeluarkan oleh petinggi Sekutu kepada perwira lapangan Kolonel Welborn Barton Griffith, Jr karena diduga menara katedral tersebut digunakan pihak Jerman sebagai petunjuk jarak serangan artileri ataupun tempat sniper.

Kolonel Griffith mengecek sendiri menara katedral tersebut dan tidak menemukan pasukan Jerman di sana, sehingga ia memilih untuk tidak melaksanakan perintah untuk menghancurkan bangunan katedral yang luar biasa ini.

6. Mendapatkan status basilika pada tahun 1908

potret interior Katedral Chartres yang megah dengan ciri khas arsitektur Gotiknya (wga.hu)

Dilansir Gcatholic, Katedral Chartres mendapatkan status basilika (minor basilica) dari Takhta Suci Vatikan pada tahun 1908 pada masa Kepausan Paus Pius X. Secara umum basilika adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada bangunan gereja-gereja Katolik tertentu untuk menekankan statusnya karena nilai historisnya dan keterkaitannya dengan perkembangan sejarah yang signifikan dari gereja Katolik Roma dan umatnya di tempat tertentu. 

Terdapat 4 basilika utama Kepausan (major basilica) di kota Roma dan Vatikan. Sri Paus juga memberikan gelar minor basilica kepada sejumlah gereja Katolik di seluruh penjuru dunia. Basilika biasanya menjadi salah satu tempat tujuan peziarahan umat Katolik.

Baca Juga: 5 Fakta Katedral Cologne, Megahnya Pencakar Langit dari Era Masa Lalu

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya