TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Kuntul Hitam, Berubah Bentuk saat Berburu

Teknik berburunya super efektif!

ilustrasi kuntul hitam merentangkan sayapnya (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Tiap hewan punya caranya sendiri-sendiri untuk berburu. Ada yang langsung mengejar mangsa. Ada yang mengikuti diam-diam lalu menyergap tanpa suara. Ada juga yang memanfaatkan bagian tubuhnya untuk mengelabui mangsa, seperti yang dilakukan burung asal Afrika satu ini.

Kuntul hitam namanya. Mereka jenis burung kuntul berukuran sedang yang tinggal di Afrika. Teknik berburunya sangat unik. Mereka berubah bentuk jadi payung atau kanopi! Teknik ini sangat efektif mengelabui mangsa, lho. Untuk lebih jelasnya, simak lima fakta menarik burung kuntul hitam berikut ini, yuk!

1. Burung kuntul dengan tampilan unik

ilustrasi burung kuntul hitam (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Burung kuntul hitam, atau disebut black heron dan black egret dalam bahasa Inggris, merupakan jenis burung kuntul dari genus Egretta. Burung di genus ini umumnya berukuran sedang dan tinggal di wilayah beriklim hangat. Dilansir Oiseaux Birds, kuntul hitam berukuran panjang 52-55 sentimeter dan berat 300 gram. 

Sama seperti burung kuntul pada umumnya, burung dengan nama ilmiah Egretta ardesiaca ini punya leher, kaki, dan paruh yang panjang. Bulunya berwarna hitam keabuan. Mereka merupakan yang paling gelap di antara burung kuntul lainnya. Warna tubuhnya ini kontras dengan kakinya yang berwarna kuning cerah.

Baca Juga: 13 Hewan dengan Hidung Terpanjang, Gak Cuma Gajah

2. Burung asli Afrika yang gak banyak bersuara

ilustrasi kuntul hitam berjalan di perairan dangkal (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Kamu bisa terbang ke Afrika dan Madagaskar untuk melihat kuntul hitam secara langsung di habitat alaminya. Menurut Heron Conservation, burung ini suka perairan dangkal yang terbuka seperti danau. Kadang mereka juga bisa ditemukan di paya, tepian sungai, ladang padi, sampai padang rumput yang tergenang. 

Burung ini gak banyak bersuara, jadi kamu perlu jeli mencarinya. Mereka cuma bersuara kalau sedang bersikap defensif untuk melindungi sarangnya. Kadang-kadang mereka juga bersuara saat berburu dalam kelompok. 

Kuntul hitam sering telihat hidup dalam kelompok yang bisa berjumlah sampai 50 ekor., biarpun ada beberapa yang suka hidup sendiri. Sarangnya campur dengan sarang burung lain, seperti burung ibis dan pecuk. 

3. Teknik berburu canopy feeding

ilustrasi teknik canopy feeding burung kuntul hitam (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Teknik berburu kuntul hitam disebut canopy feeding. Nama ini bukan tanpa alasan. Kuntul hitam benar-benar berubah bentuk menyerupai kanopi seperti gambar di atas.

Saat berburu, burung ini menjelajahi perairan dangkal dengan penuh hati-hati sambil sesekali membentuk kanopi. Mereka merentangkan kedua sayapnya ke depan sementara kepalanya menunduk. Bulu lehernya dikembangkan untuk menutupi sinar matahari seutuhnya. Teknik berburu ini memberikan kuntul hitam beberapa keuntungan. 

Seperti yang dilansir Audubon, ikan yang bingung mencari tempat bersembunyi akan berenang ke bayangan yang dibentuk oleh kuntul hitam. Cara ini juga membuat kuntul hitam bisa melihat mangsanya lebih jelas. Pada saat yang sama, mereka juga menghilangkan refleksinya di air sehingga ikan cuma bisa melihat kegelapan. 

4. Manfaatkan kakinya untuk berburu

ilustrasi kuntul hitam berjalan di perairan dangkal (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Kuntul hitam juga menggunakan kakinya yang berwarna cerah saat berburu. Sembari mencari mangsa, burung ini menggerak-gerakkan kakinya di dalam air. Dilansir Audubon, kuntul hitam kemungkinan menggunakan kakinya yang berwarna kuning cerah untuk mengalihkan perhatian mangsa. 

Teknik berburu ini juga dilakukan oleh spesies kuntul kecil. Burung berwarna putih yang bisa ditemukan di Indonesia ini menggunakan kakinya untuk menakut-nakuti ikan yang kemudian diserang dengan paruhnya. 

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Elang Termasuk Burung Terkuat di Dunia

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya