Fakta Jugun Ianfu, Budak Wanita Pemuas Hasrat Tentara Jepang
Iming-iming pekerjaan hingga masuk dalam ianjo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar atau informasi mengenai budak seks di zaman Jepang mungkin sudah tidak asing lagi. Budak seks ini disebut sebagai jugun ianfu, ialah wanita-wanita korban perbudakan seks koloni Jepang pada Perang Dunia II. Masalah jugun ianfu ini pun kembali mencuat tatkala para korbannya bersuara, menuntut permintaan maaf dari pemerintah Jepang.
Pada zamannya, Jepang memanfaatkan para budak wanita ini dengan berbagai iming-iming, mulai dari pekerjaan hingga kekayaan. Para wanita yang termakan bujuk rayu para koloni Jepang pun akhirnya berhasil masuk ke dalam sebuah kandang buaya yang tak hanya mengerikan, namun juga menyakitkan.
Ada banyak hal yang belum sempat tersampaikan ke masyarakat umum mengenai jugun ianfu ini. Namun beberapa fakta berikut di bawah, akan mencoba membuka lembaran tabu yang tak banyak diketahui orang. Ketika orang lain hanya mengetahui jika para korban adalah seorang wanita yang dipaksa menjadi budak seks, bagi para jugun ianfu, keadaan mereka jauh lebih dari hanya sekedar kata "terpaksa".
1. Wanita Jepang menjadi budak seks secara sukarela
Kisah ini memiliki awal yang bisa dikatakan baik-baik saja untuk para wanita di tanah jajahan Jepang, sebab ada wanita-wanita yang rela menjadi pemuas nafsu para tentaranya. Wanita-wanita itu berasal dari negara Jepang sendiri. Mereka menawarkan jasa layanan kepada para prajurit negaranya sebagai wanita penghibur. Namun, ketika Jepang memperluas wilayah ekspansi mereka, di sinilah kisah sedih itu bermula.
Jepang mulai kekurangan wanita penghibur untuk memuaskan hasrat para prajuritnya. Alhasil, mereka pun memaksa para wanita di wilayah jajahannya sebagai budak seks.
Baca Juga: 5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasaki
Baca Juga: Mengenal Tempat Pengasingan Soekarno di Masa Penjajahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.