5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasaki

Amerika Serikat sangat mempertimbangkan 'pertunjukkannya'

Bukan tanpa alasan AS menjatuhkan bom atom yang punya kekuatan ledak maha dahsyat itu di Hiroshima dan Nagasaki. Mereka bahkan benar-benar memikirkan detail hingga hasil ledakkannya. Kejam? Memang. Tapi itulah yang bisa dilakukan AS untuk membuat Jepang bertekuk lutut dan mau menyerah tanpa syarat, alih-alih mengabarkan kepada dunia bahwa senjata baru yang dimiliki AS itu punya daya hancur yang sangat luar biasa. Lalu, mengapa AS akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Hiroshima dan Nagasaki untuk menjadi target pengeboman mereka?

1. Padat penduduk

5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasakipublishistory.files.wordpress.com

Hiroshima saat Perang Dunia II penduduknya mencapai 318.900 orang. Kepadatan penduduk ini juga menyebabkan ramainya aktivitas warga sipil kala itu. Ketika bom atom yang diberi nama "Little Boy" itu telah diluncurkan, 44 detik kemudian bom atom tersebut meledak dalam radius kehancuran mencapai 1,6 km. Ini juga menyebabkan 11 km persegi area kota terbakar hebat. Kurang lebih ada 70.000-126.000 warga sipil yang kala itu sedang beraktivitas meniggal dunia. Sebagian warga sipil yang tak langsung meninggal pun akhirnya menderita efek radiasi yang dampaknya tak kalah mengerikan.

2. Pusat berkumpulnya tentara dan pelabuhan keberangkatan penting

5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasakiwikinut.com

Amerika Serikat menilai Hiroshima sebagai pilihan terbaik untuk dijatuhkan bom. Tak hanya dipadati oleh penduduk, tapi juga menjadi pusat berkumpulnya para tentara dan pelabuhan embarkasi penting yang semuanya terletak di tengah perkotaan, sehingga dampak 'pertunjukkan' bomnya bisa terjamah dengan baik dan lebih efektif. Sekitar 200.000 orang tentara meninggal seketika dalam peristiwa tersebut.

3. Bukan tempat tinggal Kaisar

5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasakiassets.nydailynews.com

Tokyo yang merupakan kota tempat tinggal Kaisar dan ibu kota negara Jepang itu sempat masuk dalam daftar sasaran awal AS untuk menjatuhkan bom atom mereka. Namun, segera dicoret dari daftar mengingat sebagian wilayahnya telah hancur dan terbakar akibat serangan udara kecil yang terjadi di Tokyo bulan April 1942. Di Tokyo, hanya istana Kaisar lah yang masih berdiri tegak. 

AS tidak ingin menjatuhkan bom atom mereka di sana karena beberapa alasan, seperti efek kerusakan yang tidak terlihat begitu menakjubkan, dan mereka sulit untuk memprediksi reaksi rakyat Jepang ketika seorang pria yang dianggap keturunan Dewa Matahari itu meninggal. Bisa jadi, rakyat Jepang justru bangkit dengan semangat yang jauh lebih berkobar.

Itulah mengapa akhirnya AS memutuskan untuk menjatuhkan bom atom pertama mereka yang dibawa menggunakan pesawat bernama Enola Gay yang dikemudikan oleh pilot Kolonel Paul W. Tibbets, tepat pada tanggal 6 Agustus 194.

4. Merupakan kota penting untuk aktivitas industri dan militer

5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasakiwww.historynet.com

Setelah berhasil dengan bom atom "Little Boy", AS kembali menyerang Jepang dengan "Fat Man" yang dibawa oleh pesawat jenis B-28 Superfortress bernama Bockscar, dan dikendalikan oleh pilot Mayor Charles W. untuk mengebom wilayah kota Kokura. Kokura sendiri adalah kota yang dimana terdapat gudang persenjataan terbesar Jepang, penuh dengan kendaraan militer dan persenjataan angkatan darat serta angkatan laut.

Namun, masalah teknis terjadi. Ini mengakibatkan pesawat pengangkut bom "Fat Man" datang telat 30 menit dari jadwal awal. Ternyata, keterlambatan 30 menit ini mengakibatkan terbentuknya awan di kota Kokura karena asap bekas serangan pengeboman oleh 224 B-29 di Yahata sehari sebelumnya. Tak hanya itu, awan yang menutupi titik target ini pun disebabkan oleh Pabrik Baja Yawata yang sengaja membakar tar batu bara agar menghasilkan asap hitam.

Setelah berputar-putar di langit Kokuro dan mulai kehilangan banyak bahan bakar, tim pun akhirnya memilih target baru yang sebelumnya dicoret dari daftar, yaitu Nagasaki. Nagasaki sendiri merupakan kota yang memiliki banyak aktivitas industri, termasuk produksi artileri, kapal, dan perlengkapan militer lainnya. Disana juga terdapat salah satu pelabuhan terbesar di Jepang Selatan.

Pukul 10:53 tentara Jepang melihat dua pesawat B-29 Superfortress terbang di langit Nagasaki, namun mereka mengira bahwa pesawat tersebut hanya memelakukan pengintaian. Maka dari itu mereka tidak menyalakan sirine peringatan ledakan.

Keputusan itu mungkin akan mereka sesali seumur hidup. Pasalnya tepat pada pukul 11.02 "Fat Man" diluncurkan. Tepat 43 detik setelahnya, wilayah Nagasaki berhasil luluhlantah. Ledakan itu menciptakan 'bola api' yang suhunya mencapai 3.900 derajat celcius. Efek ledakan maha dahsyat yang diinginkan AS pun menjadi kenyataan. Bangunan di wilayah tersebut yang rata-rata terbuat dari kayu pun rata dengan tanah, dan diperkirakan 22.000-75.000 orang menjadi korban. Meski "Fat Man" memiliki daya ledak yang lebih besar, namun efek ledakannya dibatasi oleh perbukitan di Lembah Urukami.

5. Telah beberapa kali mengultimatum

5 Alasan Amerika Serikat Menjatuhkan Bom di Hiroshima dan NagasakiWikipedia

Amerika Serikat sudah beberapa kali memberikan ultimatum kepada Jepang untuk segera menyerah salah satunya pada Perjanjian Postdam. Namun, Jepang enggan untuk tunduk. Itulah kenapa AS berencana untuk menakuti-nakuti Jepang dengan cara menjatuhkan bom atom di kota yang sudah menjadi pilihan mereka sebagai targetnya. Alhasil, tepat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, AS berhasil melancarkan misinya untuk memporak-porandakan Hiroshima dan Nagasaki.

Kelima alasan tadi diambil oleh AS agar Jepang mau menyerah. Rencana tersebut berhasil. Pada bulan Agustus 1945 Jepang menyatakan telah menyerah, dan tepat pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal tempur kelas lowa milik AS, USS Missouri, Jepang menandatangani dokumen kapitulasi yang menandakan berakhirnya Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga: 8 Tempat Wisata Unik di Nagasaki, Bikin Pengen Kesana!

Ines Melia Photo Verified Writer Ines Melia

Dengan menulis saya 'bersuara'. Dengan menulis saya merasa bebas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya