Rumus Simpangan Baku: Contoh Soal dan Cara Menghitungnya
Masih dibutuhkan bahkan untuk skripsian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah mendengar rumus simpangan baku atau standar deviasi? Kalau belum, nanti pasti ketemu dengan materi ini di mata pelajaran matematika sub bagian statistik.
Rumus ini termasuk penting dan kerap digunakan saat skripsian. Lantas, apa sebenarnya simpangan baku ini? Yuk, kita pelajari sama-sama!
Pengertian simpangan baku
Simpangan baku atau standar deviasi adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar variasi dari rata-rata. Termasuk untuk mengetahui sebaran dan dispersi.
Sederhananya, materi ini digunakan untuk mengukur tingkat kemiripan atau unsur kedekatan dalam sebuah sampel. Selain itu, digunakan juga untuk mengetahui seberapa dekat data dengan rata-rata nilai sampel.
Lantas, mengapa memerlukan simpangan baku? Penghitungan standar deviasi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sampel data bisa mewakili seluruh populasi. Dengan begitu, kesimpulan uji statistik bisa diterapkan untuk semua kelompok yang terwakili.
Rumus simpangan baku ada dua. Pertama, terdiri dari simpangan baku data tunggal. Kedua, simpangan baku data kelompok. Nah, begini rumus, contoh soal, dan cara menghitung simpangan baku.
Baca Juga: Rumus Daya Listrik: Pengertian, Kegunaan, Contoh Soal
Baca Juga: Rumus Pythagoras dan Contohnya, Mudah Dipelajari Kok!