TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumus Simpangan Baku: Contoh Soal dan Cara Menghitungnya

Masih dibutuhkan bahkan untuk skripsian

ilustrasi standar deviasi (Pexels/Lukas)

Pernah mendengar rumus simpangan baku atau standar deviasi? Kalau belum, nanti pasti ketemu dengan materi ini di mata pelajaran matematika sub bagian statistik.

Rumus ini termasuk penting dan kerap digunakan saat skripsian. Lantas, apa sebenarnya simpangan baku ini? Yuk, kita pelajari sama-sama!

Pengertian simpangan baku

Simpangan baku atau standar deviasi adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar variasi dari rata-rata. Termasuk untuk mengetahui sebaran dan dispersi. 

Sederhananya, materi ini digunakan untuk mengukur tingkat kemiripan atau unsur kedekatan dalam sebuah sampel. Selain itu, digunakan juga untuk mengetahui seberapa dekat data dengan rata-rata nilai sampel.

Lantas, mengapa memerlukan simpangan baku? Penghitungan standar deviasi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sampel data bisa mewakili seluruh populasi. Dengan begitu, kesimpulan uji statistik bisa diterapkan untuk semua kelompok yang terwakili.

Rumus simpangan baku ada dua. Pertama, terdiri dari simpangan baku data tunggal. Kedua, simpangan baku data kelompok. Nah, begini rumus, contoh soal, dan cara menghitung simpangan baku.

Baca Juga: Rumus Daya Listrik: Pengertian, Kegunaan, Contoh Soal

Rumus simpangan baku data tunggal

ilustrasi rumus simpangan baku (IDN Times/Laili Zain)

Rumus simpangan baku data tunggal bisa dilihat pada gambar. Adapun keterangannya juga berada di samping kanan gambar. Lalu, bagaimana tahapan menghitungnya? Untuk mengetahuinya, langsung coba terapkan rumusnya pada soal.

Soal: Di sebuah taman, terdapat 8 orang berusia 11, 28, 36, 18, 26, 14, 38, dan 21. Berapa simpangan baku jika usia tersebut dijadikan data?

Pertama, kamu perlu menghitung nilai rata-rata terlebih dahulu. Caranya, jumlahkan seluruh data yang ada, lalu dibagi dengan banyaknya data. 

ilustrasi menghitung simpangan baku data tunggal (IDN Times/Laili Zain)

Selanjutnya, kurangi simpangan dari setiap data dengan rata-rata, lalu kuadratkan masing-masing nilainya, ya. Menjadi seperti gambar berikut:

ilustrasi menghitung simpangan baku data tunggal (IDN Times/Laili Zain)

Lanjuut. Setelah dikuadratkan, kamu perlu kembali membaginya dengan banyaknya data. Nilai yang dihasilkan dari penghitungan ini disebut sebagai 'varians'. 

ilustrasi menghitung simpangan baku data tunggal (IDN Times/Laili Zain)

Terakhir, hasil varians tersebut perlu diakarkuadrat untuk mendapatkan nilai yang dicari. Pada contoh, hasilnya 84,25, maka nilai tersebut adalah simpangan baku dari soal yang dicari. 

ilustrasi menghitung simpangan baku data tunggal (IDN Times/Laili Zain)

Baca Juga: Rumus Pythagoras dan Contohnya, Mudah Dipelajari Kok!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya