Mengenal Sesar Lembang, Patahan yang Bisa Picu Gempa Besar
Dampaknya bisa lebih parah dari sesar cimandiri, benarkah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama sesar lembang mendadak naik daun pasca gempa di Cianjur beberapa waktu lalu. Konon, patahan ini dapat memicu gempa dengan magnitudo yang lebih besar daripada sesar cimandiri. Tidak sedikit masyarakat lalu mencari tahu bentang alam ini.
Buatmu yang penasaran, berikut rangkuman sesar alam yang perlu kamu tahu. Penjelasan yang diuraikan meliputi daerah mana saja, jenis, panjang, hingga bahaya yang ditimbulkan.
Baca Juga: Seismologi: Cabang Ilmu Geofisika yang Mempelajari Gempa Bumi
Apa itu sesar lembang?
Sebagaimana kita tahu, bumi terdiri dari tumpukan lapisan. Mulai bagian inti hingga kerak yang paling luar, beberapa beraktivitas dan memengaruhi kehidupan manusia di permukaan. Salah satunya, pergerakan dari sebuah sesar atau patahan.
Lantas, apa itu sesar? Dilansir United States Geological Survey, sesar atau patahan merupakan rekahan atau zona rekahan antara dua blok batuan. Retakan pada kerak bumi ini bisa terjadi akibat adanya pergerakan di lapisan dalam.
National Park Service menyebutkan bahwa gerakan dari dua blok batuan ini bisa masif dan terjadi pada batas antara lempeng tektonik atau sangat kecil. Jika ketegangan menumpuk di sepanjang patahan, lalu tiba-tiba dilepaskan, hal tersebut bisa memicu gempa bumi.
Adapun sesar lembang merupakan rekahan bergeser yang berada di kawasan Kota Bandung. Peta sesar lembang meliputi Gunung Batu Lembang, Batunyusun, Gunung Batu, Gunung Lembang, Cihideung, Jambudipa, dan berakhir di bagian utara Padalarang. Adapun panjang sesar lembang mencapai sekitar 29 kilometer.
Baca Juga: 8 Gempa Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah, Tragis