Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Apa kisah cinta yang paling romantis menurut kamu? Romeo & Juliet, atau jangan-jangan kamu masih belum move on dari kisah di drama Korea favorit kamu? Drama Korea memang oke sih, bahkan sampai bikin kita nangis atau sebel sama jalan ceritanya.
Dilansir History, tapi di dunia nyata pun ada banyak kisah cinta yang ceritanya tidak kalah keren dari drakor favorit kamu. Meski akhirnya tidak selalu bahagia, beberapa kisah cinta bukan hanya sanggup bikin kamu nangis tapi juga sanggup mengubah sejarah dunia!
1. Mark Antony dan Cleopatra
Mark Antony dan Cleopatra. (ancient-origins.net) Pertemuan pertama Cleopatra dan Mark Antony terjadi pada tahun 41 SM. Kala itu, Mark Antony mengundang Cleopatra ke Romawi untuk urusan politik. Cleopatra yang cantik nyatanya berhasil meluluhkan hati Mark Antony. Dari hubungan itu, keduanya dikarunia tiga anak. Beberapa tahun setelahnya, Cleopatra merayu Mark Antony untuk menjadikan salah satu putra mereka, Caesarion sebagai pewaris tahta Kerajaan Romawi.
Keputusan gila itu tentu saja menyulut amarah orang Romawi. Di bawah kepemimpinan Oktavianus, pasukan Romawi menyerang Mesir dan menyingkirkan Mark Antony. Entah karena kematian Mark Antony atau karena tidak ingin jadi tahanan Oktavianus, Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri pada tahun 30 SM.
Kematiannya secara otomatis membuat Kerajaan Mesir Kuno kehilangan pemimpin, dan runtuh tidak lama kemudian.
Baca Juga: 5 Mata-mata Perempuan Paling Berbahaya di Era Perang Dunia II
2. Raja Henry VIII dan Anne Boleyn
Raja Henry VIII dan Anne Boleyn (allthatsinteresting.com) Dulu, Kristen Katolik merupakan agama resmi Kerajaan Inggris. Namun semua berubah ketika Raja Henry VIII menikahi Anne Boleyn, dayang istana yang beragama Kristen Protestan. Tidak sampai di situ, Henry VIII juga menjadikan Kristen Protestan sebagai agama resmi Kerajaan Inggris. Sayangnya, hubungan mereka tidak bertahan lama. Tidak lama setelah Anne melahirkan Elizabeth I, Henry VIII menuduhnya melakukan perzinahan dan memenggalnya.
Meski begitu, Henry VIII tetap mempertahankan Kristen Protestan sebagai agama resmi. Pada tahun 1553, Mary I memang sempat mengubah agama resmi kerajaan menjadi Katolik, tapi hal itu hanya berlangsung lima tahun. Setelah Mary I meninggal, tahta jatuh ke tangan Elizabeth I yang beragama Protestan. Dia pun mengubah agama resmi Kerajaan Inggris mengikuti keyakinannya.
3. Pierre dan Marie Currie
Pierre dan Marie Currie (super.abril.com.br) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pasangan ini pertama kali bertemu di labolatorium kimia pada tahun 1894. Marie Sklodowska yang kala itu baru saja mendapat gelar ahli matematika dan fisika dari Universitas Sorbonne, mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan ahli kimia dan fisikawan kampus bernama Pierre Currie. Satu tahun kemudian, Pierre melamar Marie dan keduanya pun menikah. Pada tahun 1896, pasangan ini berhasil menemukan radium dan polonium.
Sepuluh tahun kemudian, Pierre meninggal dalam kecelakaan mobil. Marie yang berduka bersumpah untuk melanjutkan pekerjaan Pierre. Dia pun menjadi profesor perempuan pertama di sana. Di Sorbonne, Marie melakukan penelitian tentang zat radioaktif dan berhasil menemukan sinar X yang digunakan untuk kepentingan medis. Marie Currie sendiri meninggal tahun 1934, setelah bertarung melawan leukimia yang menggerogoti hidupnya.
4. Czar Nicholas II dan Alix of Hesse
Czar Nicholas II dan Alix of Hesse (alvr.com) Alix of Hesse merupakan cucu Ratu Victoria dari Inggris. Sesuai tradisi, Alix yang saat itu baru berusia 17 tahun dijodohkan dengan sepupu pertamanya, Pangeran Albert. Namun alih-alih menurut, Alix justru menolak perjodohan itu. Usut punya usut, bangsawan Inggris itu nyatanya sudah jatuh cinta pada Pangeran Nicholas Romanov yang merupakan putra mahkota Kekaisaran Rusia.
Keduanya pun menikah pada November 1894, dan hidup bahagia dengan lima anak, termasuk anak laki-laki semata wayang mereka yang bernama Alexei. Sayangnya Alexei menderita hemofilia, dan sangat bergantung pada pengobatan dari seorang biksu kontroversial bernama Grigori Rasputin.
Siapa sangka, hal ini justru membuat publik Rusia kehilangan kepercayaan dan menggulingkan Dinasti Romanov dari tampuk kekuasaan pada Revolusi 1917 yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Uni Soviet.
Baca Juga: 11 Fakta Tenaga Medis dalam Perang Dunia II