Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Khalifah Harun Ar Rasyid merupakan khalifah kelima Bani Abbasiyah yang dikenal adil dan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Berbagai bidang berkembang pesat pada masa pemerintahannya, seperti bidang ekonomi, pendidikan, sosial, serta sistem pemerintahan. Bahkan, kebijakannya selama memimpin memberikan pengaruh positif pada perkembangan Islam.
Seperti pada 5 kisah kepemimpinannya di bawah ini. Terdapat sikap teladan yang bisa dicontoh agar bisa memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar, terutama bagi para pemimpin. Yuk, disimak!
1. Pemimpin yang adil dan peduli kesejahteraan rakyat
ilustrasi saling membantu (pexels.com/Pixabay) Khalifah Harun Ar Rasyid dikenal sebagai pemimpin yang adil dan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Pada masa kepemimpinannya, tak hanya rakyat bebas yang mendapatkan perhatian, namun para narapidana juga diperlakukan dengan baik olehnya. Ia menugaskan lembaga Baitul Mal untuk mencukupi kebutuhan pokok, mulai dari kebutuhan makanan, minuman, serta pakaian musim panas dan dingin mereka.
Sikap dermawan sang khalifah, juga dilanjutkan oleh sang istri, Zubaidah, yang mana mengaplikasikan idenya mengenai penggalian sumur-sumur sepanjang lintasan haji dari Irak menuju Mekkah. Hal ini sangat berguna membantu para pelaksana haji selama perjalanan mereka.
Baca Juga: 5 Ilmuwan Kedokteran Muslim Dimasa Dinasti Abbasiyah
2. Hadir sebagai pemimpin yang dermawan
ilustrasi memberikan uang (pexels.com/Karolina Grabowska) Dalam ajaran Islam, bersedekah atau menyisihkan sedikit harta kita untuk orang lain merupakan sebuah amalan yang sangat dianjurkan. Hal inilah yang juga diterapakan Khalifah Harun Ar Rasyid. Ia konsisten dengan amalan paginya yaitu bersedekah sebanyak seribu dirham dan melaksanakan salat seratus rakaat yang masing-masing disertai dengan banyak bacaan zikir dan doa.
Khalifah juga memanfaatkan hartanya untuk memberikan bantuan dan hadiah kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti musafir, sastrawan, para pengajar Al-Quran, serta para pejabat dan petinggi negara. Hal ini ia lakukan dengan tujuan agar masyarakat sejahtera dan meminimalkan terjadinya korupsi di kalangan para pejabat dan petinggi negara.
Meski mendapatkan bantuan dari Khalifah, rakyatnya juga dikenal sebagai orang pekerja keras. Yang mana, mampu memanfaatkan harta yang dimiliki untuk perdagangan sehingga kebutuhan bisa terpenuhi. Tak heran, selain perkembangan ilmu pengetahuan, bidang perdagangan juga berkembang pesat pada masa kepemerintahannya.
3. Perhatiannya terhadap ilmu pengetahuan memunculkan para ilmuwan baru
ilustrasi seorang ilmuwan (pexels.com/Pixabay) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Proyek penerjemahan buku-buku dari berbagai bahasa ke bahasa Arab merupakan proyek utama dan sering dilakukan para khalifah di masa Bani Abbasiyah. Hal ini juga dilakukan oleh Khalifah Harun Ar Rasyid di masa kepemimpinannya. Sehingga pada masa itu, lahirlah salah satunya tiga tokoh Fikih Islam yaitu Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambal.
Memiliki perkembangan ilmu pengetahuan yang besar di Kota Baghdad, bukan berarti ia melupakan wilayah pemerintahannya yang lain. Terdapat kota Kufah, Basrah, Jundeyvebar dan Harran yang juga mengalami perkembangan yang sama. Bahkan, tidak hanya umat muslim yang ikut menyemarakkan geliat pertumbuhan pengetahuan saat itu, juga ada warga non-muslim yang mengambil peran dalam penerjemahan buku-buku dari berbagai bahasa ke bahasa Arab.
Khalifah Harun Ar Rasyid juga memiliki perhatian yang besar dalam pendidikan akhlak. Bahkan, ia juga memiliki pendidikan karakter tersendiri yang ia sampaikan pada guru dari anak-anaknya. Semua aspek ia perhatikan, mulai dari kesiapan dan keteladanan seorang guru, pengajaran yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, mengajarkan retorika, serta sikap teladan yang baik terhadap orang sekitar.
4. Tegas dalam mengatur kepemerintahan
ilustrasi sebuah tim (pexels.com/fauxels) Khalifah Harun Ar Rasyid juga terkenal dengan ketegasannya dalam mengatur sistem pemerintahan. Ia tak segan dalam memberhentikan para pejabat dan gubernur yang menyimpang. Seperti pada permasalahan kecurigaan korupsi yang dilakukan oleh gubernur Mesir pada masa itu, Musa bin Isa. Yang mana telah membuat masyarakat Mesir tidak senang dengan kepemerintahannya. Ia langsung mengambil langkah dengan memberhentikan Musa bin Isa dan menggantinya dengan Umar bin Mehran yang dikenal lebih cakap.
Pada masa pemerintahannya, Khalifah Harun Ar Rasyid juga membentuk biro penyitaan yang mana bertugas untuk menyita hal milik gubernur yang telah dipecat dari kedudukannya. Badan ini juga diawasi sendiri oleh sang Khalifah, agar ia bisa mengetahui berbagai persoalan yang terjadi.
Ketegasannya ini dianggap memberikan banyak dampak positif bagi kelancaran pemerintahan. Mulai dari terciptanya kemakmuran, keadilan, dan kebijaksanaan dalam tatanan pemerintahan.
Baca Juga: 5 Ilmuwan Kedokteran Muslim Dimasa Dinasti Abbasiyah