TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Unik Triton, 'Bulan' Terbesar Planet Neptunus yang Misterius

Ternyata ada perubahan musim juga di sana

ilustrasi Neptunus terlihat dari permukaan Triton (goodfon.com/Tau_heximus)

Hampir semua planet memiliki satelit yang mengorbitinya. Jika Bumi memiliki Bulan, Neptunus memiliki 14 satelit yang mengorbitnya. Di antara semuanya, Triton adalah yang paling besar.

Diketahui bahwa satelit ini ditemukan hanya 17 hari setelah para ilmuwan menemukan planet Neptunus. Astronom Inggris, William Lassell, menemukan Triton pada 10 Oktober 1846.

Saat itu, satelit ini belum diberi nama dan hanya disebut sebagai "bulannya planet Neptunus". Pemberian nama baru dilakukan ketika satelit lainnya, Nereid, ditemukan. "Triton" diambil dari nama anak Poseidon, dewa dalam mitologi Yunani.

Karena keunikannya, Triton cukup terkenal di antara para astronom. Apa saja keunikan yang dimaksud? Cek ulasannya berikut ini. 

1. Jalur orbit berbeda dari satelit lainnya

ilustrasi planet Neptunus jika dilihat dari Triton (aasnova.org)

Umumnya, arah orbit satelit searah dengan rotasi planetnya. Hal ini selalu berlaku terutama jika "bulan" tersebut berukuran besar. Triton, dilansir NASA Science SOLAR SYSTEM EXPLORATION, hingga saat ini menjadi satu-satunya satelit besar yang memiliki orbit berlawanan dengan rotasi planetnya. Hal ini disebut dengan retrograde orbit

Odyssey Magazine melansir bahwa arah orbit Triton yang tidak biasa ini menimbulkan keraguan di antara para astronom. Mereka mencurigai bahwa satelit ini merupakan benda luar dari sabuk Kuiper yang tidak sengaja terseret masuk ke dalam gravitasi Neptunus. Keraguan tersebut juga muncul karena ukuran Triton yang jauh lebih besar dibanding satelit Neptunus lainnya. 

Baca Juga: 10 Bulan Paling Aneh di Tata Surya, Ada yang Mirip Bumi!

2. Memiliki kepadatan yang lebih tinggi dari satelit lain

ilustrasi tampak permukaan Triton Credit: ESO/L. Calçada (eso.org)

Dilansir NASA Science SOLAR SYSTEM EXPLORATION, permukaan Triton terbentuk dari kerak nitrogen yang menutupi mantel es yang membungkus intinya. Intinya diyakini terdiri dari bebatuan dan logam.

Kepadatan satelit ini pun sekitar dua kali lebih tinggi daripada air. Ternyata, karakteristik ini juga berada di atas rata-rata hampir semua satelit planet luar yang pernah diukur. Hal ini menunjukkan bahwa inti Triton mengandung lebih banyak bebatuan.

Selain ukuran yang besar dan kepadatan yang tinggi, massanya ternyata juga cukup besar. AAS NOVA melansir bahwa satelit ini berkontribusi 99,7 persen terhadap total massa sistem satelit Neptunus. Tak heran jika Triton menjadi menjadi satelit terbesar ketujuh dan benda langit terbesar ke-16 dalam tata surya.  

3. Terdapat banyak "gunung berapi" yang terbuat dari es di permukaannya

ilustrasi ice volcanoes (theplaidzebra.com)

Triton, Io, dan Venus adalah satu-satunya benda dalam tata surya yang diketahui memiliki aktivitas vulkanik aktif. Banyaknya lembah retakan dan pegunungan yang bertekanan pada permukaan Triton menunjukkan banyak aktivitas vulkanik dan tektonik yang berlangsung.

Uniknya, "gunung berapi" yang ada di permukaan benda langit ini terbuat dari es atau yang sering disebut sebagai ice volcanoes. Dilansir Astronomy Trek, alih-alih menyemburkan lava panas, ice volcanoes memuntahkan air es dan amonia sebagai hasil dari proses geologi endogenik. Ini umumnya terjadi akibat patahan yang disebabkan benturan-benturan kuat.

Ice volcanoes yang ada di permukaan dingin Triton disebut dengan cryovolcanoes. National Geographic melansir bahwa karakteristik dan sistem kerjanya mirip dengan gunung berapi yang ada di Bumi. Perbedaannya hanya pada isi dari dapur gunung. Cryovolcanoes berisi material cair yang terdiri dari air dan amonia bersuhu dingin.

4. Pola permukaannya unik seperti buah melon

potret permukaan Triton Credit : NASA/JPL/USGS (voyager.jpl.nasa.gov)

Selain memiliki banyak gunung dan lembah, Triton juga memiliki bagian permukaan berpola aneh yang mirip seperti buah melon. Pola yang disebut cantaloupe terrain ini terdiri dari kawah, geyser, dan landscape terjal. Terbentuknya corak ini disebabkan oleh aktivitas di dalam lapisan yang mendorong material dari dalam tanah Triton ke permukaan. 

Cantaloupe terrain, dilansir dari Astronomy Trek, menutupi hampir setengah dari bagian barat permukaan Triton. Kawah-kawah yang membentuk pola tersebut melengkung dengan ukuran yang hampir sama, berdiameter sekitar 30--40 kilometer. Cekungan tersebut terlihat halus sehingga diperkirakan bukan terbentuk akibat tumbukan di permukaan.  

5. Usia permukaan yang relatif muda

ilustrasi permukaan Triton (twitter.com/VitkusJustinas)

Menurut laporan dari Science Direct, bahwa jumlah patahan yang terlihat pada Triton menjadi petunjuk bahwa permukaan satelit tersebut masih muda. Selain itu, tidak ada patahan tajam yang terbentuk jelas di permukaan yang masih baru terbentuk. Hanya sedikit bagian medan permukaan yang bertahan, yaitu bagian cantaloupe terrain.

Dilansir Astronomy, permukaan Triton yang terbentuk dari es terbilang berusia sangat muda dibandingkan satelit lainnya. Diperkirakan usianya di bawah 10 juta tahun.

Perubahan bentuk yang terjadi di area tersebut membuat astronom menduga ada sesuatu yang bergerak di bawahnya. Masih menjadi misteri apakah hal ini akibat dari pergerakan batuan atau karena terdapat laut di bawah permukaan Triton. 

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Satelit Alam dengan Ukuran Terbesar di Tata Surya Kita

Verified Writer

MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya