TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Definisi, Penyebab, dan Dampak Negatif Pencemaran Tanah

Supaya kita lebih aware

ilustrasi tanah yang tercemar (wikimedia.org/John Coppi, CSIRO)

Ketika berbicara tentang pencemaran, mungkin yang ada di benak kita adalah pencemaran air atau udara. Padahal, tanah juga bisa tercemar. Namun, sangat sedikit orang yang peduli dan menyadarinya.

Berikut ini penjelasan mengenai pencemaran tanah, mulai dari definisi, penyebab, hingga dampak negatif dan pencegahan. Here we go!

1. Definisi pencemaran tanah

Pencemaran tanah mengacu pada kontaminasi tanah dengan konsentrasi zat beracun yang tidak wajar. Bisa juga diartikan sebagai adanya bahan kimia beracun (polutan atau kontaminan) di dalam tanah dalam konsentrasi yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan risiko terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.

Penting bagi kita untuk mencegah pencemaran tanah karena tanah yang sehat adalah kunci ketahanan pangan dan masa depan yang berkelanjutan. Mengutip Food and Agriculture Organization (FAO), tanah juga berfungsi untuk menyaring air, meningkatkan ketahanan terhadap banjir dan kekeringan, serta beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: 8 Senyawa Polutan yang Sebabkan Pencemaran Lingkungan

2. Penyebab pencemaran tanah

ilustrasi limbah industri (wikimedia.org/GST HBK)

Ada dua penyebab terjadinya pencemaran tanah, yaitu alami dan antropogenik (buatan manusia). Dilansir Environmental Pollution Centers, proses alami bisa menyebabkan penumpukan bahan kimia beracun di dalam tanah. Contohnya ialah akumulasi perklorat (ClO4-) dengan kadar tinggi di Gurun Atacama di Chili.

Meski begitu, pencemaran tanah memang lebih banyak diakibatkan oleh ulah manusia, seperti pembuangan limbah yang berasal dari aktivitas industri, pertanian (pestisida, pupuk, dan herbisida), zat radioaktif (radium, uranium, atau thorium), hingga sampah.

3. Contoh polutan tanah yang paling umum dan dampaknya

Ada berbagai macam polutan yang bisa meracuni tanah. Berikut ini beberapa yang paling umum ditemukan beserta dampaknya:

  • Timbal: Sumbernya adalah aktivitas konstruksi, pertambangan, pengecoran, hingga tumpahan bensin dan cat. Janin dan anak-anak balita adalah kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap paparan timbal. Sementara, dampaknya pada tanaman adalah menghambat fotosintesis, menurunkan nutrisi, keseimbangan air, dan aktivitas enzim tanaman, lalu berujung pada kematian sel.
  • Merkuri: Berasal dari aktivitas pertambangan, pembakaran batu bara, hingga limbah medis. Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pada tahun 2019, kontaminasi merkuri di tanah bisa menekan pertumbuhan dan mematikan tanaman, serta memengaruhi kesehatan manusia jika memakan tanaman tersebut.
  • Arsenik: Pada konsentrasi yang tinggi, arsenik bersifat racun bagi sebagian besar tanaman. Kontaminasi arsenik pada tanaman diakibatkan oleh aktivitas pertambangan, industri elektronik, perkayuan, hingga pembangkit listrik tenaga batu bara.
  • Tembaga: Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Trace Elements and Minerals pada tahun 2023, konsentrasi tembaga yang berlebihan di lapisan atas tanah bisa memengaruhi tanaman, fauna, mikroorganisme, dan ekosistem. Sumbernya adalah aktivitas pertambangan, konstruksi, dan pengecoran.
  • Insektisida, herbisida, dan pestisida: Tumpahan ke tanah bisa mencemari air tanah dan membahayakan jika sampai terminum. Selain itu, bisa menjadi racun bagi organisme lain, misalnya burung.

Baca Juga: Pencemaran Air: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya