TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Terjadi jika Air Menghilang dari Bumi? Ini Risetnya

Bayangkan betapa mengerikannya

wearbighorn.com

Sekitar 71 persen permukaan bumi tertutup air dan 96,5 persen di antaranya berupa lautan. Air juga bisa berwujud uap air, gletser, salju, dan kelembapan tanah. Tanpa air, makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan akan mati.

Bersyukurlah karena masih ada cukup air di bumi untuk kita bertahan hidup. Tetapi, apa yang terjadi jika air tiba-tiba lenyap dan menghilang dari bumi?

1. Tanpa lautan, benua akan menjulang di atas cekungan yang dalamnya beberapa kilometer

zmescience.com

Hal pertama yang kita perhatikan adalah danau, sungai, kolam, genangan air, dan lautan akan menghilang. Semua makhluk hidup yang tinggal di air akan binasa dalam waktu beberapa jam saja. Lalu, benua tiba-tiba menjulang di atas cekungan yang rata-rata dalamnya 3,8 kilometer, dikutip laman IFL Science.

Tidak ada lagi es abadi di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Antartika dan Arktik akan berubah menjadi daratan berbatu dan tandus yang dipenuhi pegunungan dan ngarai. Bisa dibayangkan?

2. Kapal yang ada di permukaan air langsung jatuh ke bawah

boatinternational.com

Karena air menghilang, otomatis kapal yang berada di atasnya akan jatuh ke dasar. Kapal yang melintasi lautan dalam akan hancur berkeping-keping dan menewaskan orang-orang yang ada di dalamnya. Sementara, orang dalam kapal yang berada di perairan dangkal sebagian besar akan selamat, meski dengan risiko patah tulang.

Contoh kasus, kapal Titanic membutuhkan waktu tenggelam 5-12 menit. Tanpa air, kapal Titanic akan mencapai dasar lautan dalam waktu 30 detik saja.

3. Yang awalnya hijau, berubah menjadi cokelat dan gersang

globalhealth.org

Selanjutnya, kita akan menyadari kalau tidak ada lagi awan yang menggantung di atas langit. Begitu pula dengan hujan, badai, dan salju, semuanya akan musnah. Dedaunan akan mengering menjadi kecokelatan, tidak akan ada lagi warna hijau yang mendamaikan.

Bagaimana dengan cuaca? Bumi akan lebih banyak ditiup angin dan gurun berpasir akan menyebar ke seluruh bumi, jelas laman IFL Science. Sudah bisa dipastikan, manusia, hewan, dan tumbuhan akan punah karena ketiadaan air.

Baca Juga: Coba Bayangkan, Ini yang Terjadi jika Semua Pohon di Bumi Menghilang

4. Suhu bumi akan meningkat drastis

interestingengineering.com

Suhu meningkat 1°C saja sudah membuat bumi semakin panas, bagaimana kalau suhunya meningkat hingga 36°C? Mungkin, kita akan langsung mengalami heatstroke saat berada di bawah paparan sinar matahari langsung.

Air berfungsi untuk mencegah bumi dari pemanasan global yang tak terkendali. Tanpa air, bumi akan dipenuhi dengan karbon dioksida dan metana. Dan tanpa lautan, kita akan kehilangan agen penyerap karbon terbesar di dunia, ujar laman IFL Science.

5. Bumi akan menjadi sepanas planet Venus

scienceabc.com

Mengapa Venus dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya? Ini karena Venus tertutup oleh lapisan awan tebal yang terdiri dari karbon dioksida dan gas lain. Lapisan tebal ini mencegah panas matahari kembali ke luar angkasa, dilansir laman Science ABC.

Padahal, karbon dioksida bisa diserap ke dalam air. Karena air lenyap, planet akan menjadi terlalu panas. Inilah yang menyebabkan Venus terus melakukan pemanasan hingga suhu permukaannya mencapai 462°C. Kemungkinan, bumi akan terus memanas seperti Venus apabila tak ada air.

6. Tanpa air, gunung berapi menjadi lebih sedikit

Morley Read/Getty Images

Air di bumi tidak hanya ada di permukaan, namun juga tersembunyi di bawah tanah. Tepatnya, di dalam kerak lempeng tektonik dan di mantel bumi.

Saat lempeng padat bergerak ke yang kurang padat, lempeng ini akan menghujam ke bawah. Dan saat mantel memanaskannya, air akan menguap dan naik menjadi baji mantel di antara dua lempeng.

Serangkaian proses vulkanologi ini membentuk sistem pipa magmatik di kerak bumi dan menghasilkan gunung berapi eksplosif. Tanpa air, proses ini tidak akan terjadi dan menghasilkan lebih sedikit gunung berapi di bumi, dilansir laman IFL Science.

Baca Juga: Seberapa Kotor atau Bersih Air Hujan? Ini Hasil Risetnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya