TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Musang Bergaris Afrika, Hanya Tinggalkan Sarang saat Berburu

Musang bergaris Afrika menggigit mangsa saat berburu

Musang bergaris afrika (commons.m.wikimedia.org/Devonpike)

Musang bergaris Afrika adalah spesies musang yang berasal dari sub-sahara Afrika. Musang dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 27-32 cm dengan panjang ekor kisaran 16-20 cm. Jantan biasanya lebih besar dari betina dan bisa seberat 338 gram, berbeda dengan betina yang beratnya hanya 251 gram.

Musang bergaris Afrika memiliki mata kecil, moncong yang lebar dan pendek serta telinga pendek. Mereka mempunyai cakar panjang yang melengkung, itu bisa membantunya menggali sarang dengan mudah. Spesies musang satu ini biasanya menyendiri tapi bisa terlihat menggali sarang bersama pasangannya. Nama ilmiahnya adalah Poecilogale albinucha. Yuk, kenalan dengan musang bergaris Afrika melalui fakta berikut ini!

Baca Juga: 5 Fakta Hiu Hantu, Chimaera Bawah Laut dengan Bentuk Menyeramkan!

1. Wilayah penyebaran musang bergaris Afrika

Wilayah penyebaran musang bergaris afrika (commons.m.wikimedia.org/Chermundy)

Musang bergaris Afrika banyak berada di bagian selatan khatulistiwa Afrika. Mereka bisa kamu temui di Republik Demokratik Kongo hingga bagian utara Kenya dan mencapai bagian selatan Afrika Selatan. Animalia menginformasikan bahwa musang bergaris afrika menghuni sabana, tapi juga berada di hutan dan padang rumput. Mereka biasanya berada di ketinggian 1.500 meter dan terkadang mencapai 2.200 meter.

2. Musang bergaris Afrika hanya meninggalkan sarangnya saat berburu

Ilustrasi musang bergaris afrika (commons.m.wikimedia.org/Weber, Josef Carl (1801-1875)

Musang bergaris Afrika biasanya aktif di malam hari, mereka melakukannya agar tidak terlihat oleh pemangsa. Melansir Animal Diversity, sebagian besar aktivitasnya berpusat di liangnya. Mereka bisa menggali dengan sangat cepat atau terkadang menempati liang hewan pengerat lainnya dan merenovasi sesuai kebutuhannya.

Musang bergaris Afrika hanya meninggalkan sarang saat pergi berburu. Mereka juga selalu membawa mangsanya pulang. Panjang liangnya bervariasi tapi selalu memiliki ruang bundar di ujung yang digunakan untuk menyimpan mangsa mati. Musang bergaris Afrika berburu sebanyak-banyaknya dan menempatkannya di ruangan tersebut.

3. Musang bergaris Afrika memanfaatkan gigitannya saat berburu

Musang bergaris afrika (www.krugerpark.co.za/Nigel Dennis)

Musang bergaris Afrika termasuk karnivora, mereka biasanya memangsa mamalia kecil dan burung. Akan tetapi, mereka juga mengonsumsi ular dan serangga, lho. Musang bergaris Afrika ternyata memanfaatkan kekuatan gigitannya unutk berburu.

Mereka menggigit bagian belakang leher dan terus menahannya hingga mangsa mati. Musang bergaris Afrika memiliki nafsu makan besar dan memungkinkannya memakan 3-4 ekor tikus dalam semalam.

4. Musang bergaris Afrika diketahui memiliki enam panggilan

Ilustrasi musang bergaris afrika (commons.m.wikimedia.org/Jonathan Kingdom, Zoology)

Musang bergaris Afrika diketahui mengeluarkan enam panggilan berbeda. Terlepas dari seruan peringatan dan agresif, mereka juga melakukan seruan ketiga yang bergantian di antaranya. Itu biasanya menandakan penyerahan diri saat berkelahi dan seruan sapaan yang digunakan antara jantan juga betina.

Musang bergaris Afrika juga mengeluarkan panggilan darurat saat terpisah dari induknya. Mereka juga dikenal menggunakan penandaan aroma untuk berkomunikasi, dilansir Kidadl.

5. Seberapa cepat musang bergaris Afrika?

Ilustrasi musang bergaris afrika (commons.m.wikimedia.org/Joseph Wolf)

Kecepatan pasti dari musang bergaris Afrika masih belum diketahui. Akan tetapi, kecepatan musang biasanya mencapai 24.1 km/jam. Jadi, spesies musang satu ini juga diperkirakan memiliki kecepatan yang sama.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Musang Belang, Satwa Langka yang Gemar Menyendiri

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya