TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Urvogel, Burung Setengah Reptil dari Dunia Dinosaurus

Dinilai sebagai burung paling aneh di dunia #IDNTimesScience

ilustrasi burung Urvogel (newsatlas.com)

Zaman dinosaurus yang berlangsung pada ratusan juta tahun lalu memiliki banyak spesies hewan yang beragam. Tak jarang, bentuk dan karakteristik hewan pada zaman tersebut terlihat unik dan aneh jika diamati di era sekarang.

Salah satu contohnya adalah Urvogel atau Archaeopteryx, spesies burung setengah reptil yang hidup pada sekiranya 150 juta tahun lalu di dunia dinosaurus. Spesies ini disebut juga dinosaurus berbulu, lantaran sebagian besar area tubuhnya ditutupi oleh bulu.

Penasaran seperti apa lebih jelasnya? Yuk, simak 5 faktanya berikut ini!

1. Makhluk bersayap pertama yang menunjukkan evolusi antara burung dan reptil

ilustrasi Urvogel (livescience.com/Jana Ruzickova)

National Geographic melansir bahwa Urvogel merupakan makhluk bersayap pertama yang menunjukkan sebuah evolusi antara burung dan reptil. Sebab itu, dinosaurus bersayap ini kerap disebut "first bird" atau "burung pertama".

Diketahui, Urvogel hidup di 150 juta tahun lalu, selama masa Thitonian Awal pada periode Jurassic Akhir. Sementara itu, fosil burung setengah reptil ini pertama kali ditemukan pada tahun 1860 atau 1861 di Jerman.

Baca Juga: 10 Dinosaurus Ini Ternyata Ukurannya Kecil, Gak Sesuai Ekspektasi

2. Fosil lengkapnya ditemukan pada tahun 1874 hingga 1875

Fosil Urvogel Spesimen Eichst (dok. wikimedia/H. Raab)

Sebelumnya dikatakan bahwa fosil Urvogel pertama kali ditemukan pada tahun 1860 atau 1861. Namun, kerangka yang didapat pada saat itu tidaklah lengkap. Barulah pada 1874 hingga 1875, fosil Urvogel versi lengkap ditemukan.

Dilansir Live Science, fosil lengkap dari burung setengah reptil ini ditemukan oleh seorang petani bernama Jakob Niemeyer di daerah Eichstatt, Jerman. Kemudian, Niemeyer menjual kerangka Urvogel tersebut kepada Johan Merr yang selanjutnya berakhir di Museum Humboldt fur Naturkunde hingga sekarang.

3. Kepala bagian atas dan lehernya tidak berbulu

gambaran kepala Urvogel dari ilmuwan (dok. Michael Hanson/Research Gate)

Urvogel mempunyai ciri atau karakteristik yang unik, yakni semua tubuhnya ditutupi bulu tetapi tidak dengan bagian kepala bagian atas dan lehernya. Sebab itulah burung purba ini disebut-sebut sebagai dinoasurus berbulu.

Penampakan bulu pada bagian sayap Urvogel membuat para ilmuwan percaya bahwa burung setengah reptil ini bisa terbang. Dugaan tersebut didukung oleh sejumlah fakta yang telah diteliti dan ditebitkan dalam beberapa jurnal ilmiah, salah satunya ialah jurnal yang terbit di Nature Communication pada 2018.

Dalam jurnal tersebut dituliskan sejumlah fakta yang menunjukkan Urvogel memiliki kemampuan untuk terbang. Namun, cara burung purba ini terbang diklaim berbeda dengan kebanyakan burung modern di masa sekarang.

4. Diduga termasuk golongan hewan karnivor

ilustrasi burung Urvogel (dok. BSPG via bbc.co.uk)

Meskipun tak diketahui pasti apa makanan utama dari burung setengah reptil ini, tapi para ilmuwan meyakini bahwa Urvogel termasuk ke dalam spesies hewan karnivor. Kemungkinan, dinosaurus berbulu ini memakan reptil kecil, amfibi, mamalia, dan serangga.

Urvogel diduga menggunakan rahangnya untuk menangkap mangsa-mangsa kecil. Sementara untuk mangsa yang lebih besar, cakarnya lah yang digunakan untuk menerkam.

Baca Juga: Dapatkah Dinosaurus Hidup Kembali? Ini 5 Penjelasan Ilmiahnya!

Verified Writer

Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya