Krisis Mengintai, Pemanasan Global Akibatkan Volume Air Tanah Menyusut
Ancaman nyata bagi generasi manusia mendatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan iklim dinilai telah mengubah wajah Planet Bumi dari yang dulunya kaya akan sumber daya alam, kini mulai langka. Para ilmuwan memperingatkan, dampak dari pemanasan global diketahui telah mengancam cadangan air tanah dunia.
Betapa tidak? Soalnya, kalau cadangan air tanah (groundwater) habis, Bumi membutuhkan waktu 100 tahun untuk mengembalikannya. Itu artinya, kalau masalah perubahan iklim ini tidak segera diatasi, maka anak cucu umat manusia di masa mendatang, bakal mengalami krisis air.
1. Daerah dengan cuaca panas menjadi yang paling terdampak
Dalam sebuah paper yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Climate Change, sekelompok tim gabungan peneliti internasional mengungkapkan, air tawar yang disimpan di bawah tanah dan yang ada di antara bebatuan, diketahui membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons perubahan suhu daripada air yang ada permukaan (surface water).
Masih menurut para peneliti, umat manusia sekarang ini bergantung pada curah hujan untuk menjaga persediaan air tanah. Itu artinya, daerah-daerah yang memiliki cuaca lebih panas sekaligus sedikit curah hujannya, bakal mengalami krisis air di masa depan.
Baca Juga: 10 Hal Kecil Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Hentikan Pemanasan Global
Baca Juga: Karena Perubahan Iklim, Ribuan Murid di Australia Mogok Sekolah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.