TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gemar Menumpuk Barang? Waspada Gejala Hoarding Disorder  

Cukup bikin bergidik ngeri, cek faktanya disini 

www.bridgestorecovery.com

Ada orang yang senang menumpuk barang-barang miliknya atau milik keluarganya sejak lama. Dengan berbagai macam alasan, barang-barang tersebut makin menumpuk dan mengganggu kenyamanan ruang. Perilaku tersebut perlu diwaspadai sebagai gejala hoarding disorder.

Menurut American Psychiatric Association orang dengan hoarding disorder adalah orang yang mengalami gangguan penimbunan barang. Mereka akan melakukan penimbunan barang secara kompulsif dan berlebihan yang mungkin dianggap tidak berharga oleh orang lain. Gangguan penimbunan ini juga dikaitkan dengan kelainan fungsi otak dan kinerja neuropsikologi.

Berikut fakta-fakta hoarding disorder yang perlu kamu ketahui!

1. Gemar menyimpan barang yang seringkali dianggap tidak bernilai  

www.inquirer.com

Bagi seorang hoarder setiap barang yang dimiliki tidak perlu untuk disingkirkan. Semua barang dianggap memiliki nilai dan selalu berharga. Maka barang-barang itu akan menumpuk dan terus bertambah. Contoh barang-barang tersebut adalah majalah lama, plastik-plastik, kardus, baju-baju lama dan masih banyak lagi. Selalu ada alasan untuk mempertahankan barang-barang tersebut. Keterikatan akan barang-barang tersebut sulit untuk dipisahkan.

Dibandingkan dilakukan penyortiran sesuai dengan fungsinya secara maksimal, lebih baik untuk disimpan hingga hari-hari ke depan dan seterusnya. Bagi seorang hoarder akan sangat disayangkan untuk menyingkirkan barang-barang yang dimiliki.

2. Sulit mengorganisir rumah dan cenderung melakukan prokrastinasi

unsplash.com/Alex Iby

Seorang hoarder memiliki perilaku kompulsif menumpuk barang. Oleh sebab hal tersebut, ruang lega dalam rumah akan berkurang. Akibatnya keadaan rumah tidak tertata dengan baik. Seorang hoarder akan merasa resah jika harus melakukan decluttering. Barang-barang terpencar di mana saja. Rumah jadi berantakan dan sesak. Maka seorang hoarder adalah seseorang yang sulit mengambil keputusan dan cenderung melakukan prokrastinasi atau penundaan terhadap tanggung jawab.

Baca Juga: 7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihan

3. Berkaitan dengan gangguan mental lain

verywellhealth.com

Dilansir dari laman Anxiety and Depression Association of America  perilaku hoarding disorder atau perilaku menimbun ini juga terkait dengan gangguan mental lainnya. Yaitu berkaitan dengan obsessive compulsive disorder (OCD), obsessive compulsive personality disorder (OCPD), attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), hingga depresi. 

Jadi, OCD itu bukan hanya perihal fanatik akan kebersihan tetapi berkaitan dengan perilaku kompulsif individu. Salah satunya adalah hoarding disorder.

4. Animal hoarding

barkpost.com

Salah satu perilaku hoarder yang lain adalah animal hoarding. Di mana individu senang untuk memelihara hewan, mengumpulkan hewan-hewan tersebut ke dalam rumah
namun tidak ada perawatan dan pembersihan yang baik bagi mereka. Rumah akan semakin kotor oleh kotoran hewan dan rumah akan menuju pada kondisi kekacauan.

5. Mengganggu kesehatan mental diri sendiri dan anggota keluarga

www.today.com

Perilaku hoarding disorder akan memengaruhi kondisi kesehatan mental baik bagi para pengidap ataupun orang di sekitarnya terutama anggota keluarga. Barang-barang yang terus menumpuk yang sebenarnya bahkan tak bernilai akan memperkeruh suasana rumah, bukan hanya itu namun juga berpotensi mengganggu kesehatan tubuh. Keadaan rumah yang berantakan semakin sempit akan memicu stres dan ketidaknyamanan penghuni rumah. 

6. Penyebab hoarding disorder

goodhousekeeping.com

Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan hoarding disorder, tetapi para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah faktor risiko. Gejala hoarding lebih sering terjadi pada individu dengan anggota keluarga yang juga memiliki masalah dengan penimbunan. Ditemukan pada beberapa pasien, cedera otak juga menjadi salah satu penyebab gejala hoarding disorder. Lalu peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai, juga dapat memicu atau memperburuk gejala penimbunan.

Baca Juga: Suka Menimbun Barang Bekas? Ini 6 Fakta Menarik Hoarding Disorder

Writer

Rifkah Mannaf

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya