TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Ameba Pemakan Otak, Bisa Masuk Melalui Hidung

Hati-hati dengan air kotor

ilustrasi ameba pemakan otak (commons.wikimedia.org/USCDC)

Amoeba atau ameba adalah organisme uniseluler yang hidup di perairan air tawar. Organisme yang berkembang biak dengan cara aseksual ini memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan kacamata telanjang. 

Umumnya, ameba tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi, ada satu spesies ameba yang diketahui bisa menyebabkan kerusakan otak fatal pada manusia. Nama ameba ini adalah Naegleria fowleri atau yang juga dikenal sebagai ameba pemakan otak. 

1. Apa itu Naegleria fowleri?

ilustrasi Naegleria fowleri (commons.wikimedia.org/USCDC)

Naegleria fowleri adalah jenis ameba berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian kepada manusia. Melansir WebMD, ameba ini hidup di air tawar yang hangat atau air kotor yang terkontaminasi.

Saat masuk ke dalam tubuh manusia, ameba ini akan menyebabkan infeksi dan inflamasi pada otak yang akan menyebabkan jaringan otak rusak. Itu lah kenapa ameba ini disebut dengan ameba pemakan otak. 

2. Masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung

ilustrasi berenang (unsplash.com/Todd Quackenbush)

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kamu tidak akan terinfeksi ameba ini dengan cara meminum air yang terkontaminasi, melainkan melalui hidung.

Infeksi ameba Naegleria fowleri umumnya terjadi saat seseorang berenang atau menyelam di tempat air tawar yang hangat seperti danau dan sungai. Ameba ini kemudian naik ke otak melalui hidung dan akan 'memakan' otak manusia.  Di beberapa kasus langka, infeksi ameba bisa terjadi saat seseorang menenggelamkan kepala mereka ke air atau membersihkan hidung mereka untuk kepentingan praktik agama. 

Baca Juga: 6 Fakta Unik Ameba atau Amoeba, Ada yang Bisa Memakan Otak

3. Di mana mereka ditemukan?

ilustrasi air kotor (unsplash.com/Jordan Whitfield)

Seperti yang sempat disebutkan di atas, Naegleria fowleri hidup di air tawar yang hangat. Melansir WebMD, ameba ini bisa bertahan air yang memiliki suhu hingga 46 derajat Celsius. Mereka bisa ditemukan di perairan air hangat di seluruh dunia. 

Beberapa tempat tinggal Naegleria fowleri antara lain adalah:

  • Danau, kolam, dan genangan air yang hangat.
  • Genangan lumpur.
  • Sungai yang hangat dengan arus lambat terutama yang memiliki ketinggian air rendah.
  • Kolam renang dan spa.
  • Sumber air atau air kota yang tidak terawat. 

4. Gejala infeksi Naegleria fowleri

ilustrasi sakit kepala (unsplash.com/Usman Yousaf)

Dilansir CDC, Naegleria fowleri akan mengakibatkan infeksi otak yang dinamakan Primary Amebic Meningoencephalitis atau PAM. Beberapa gejala awal yang bisa ditimbulkan dari infeksi ini adalah sakit kepal, demam, mual, atau muntah. Gejala awal akan muncul sekitar 5 hari setelah infeksi. 

Gejala selanjutnya bisa menyebabkan leher kaku, kebingungan, kehilangan perhatian pada lingkungan sekitar, kehilangan keseimbangan, kejang, dan halusinasi. Kondisi ini akan berkembang dengan cepat dan biasanya akan menyebabkan kematian dalam waktu sekitar 5 hari (kisaran 1 sampai 12 hari). 

Baca Juga: Fakta Unik Parazoa, Jenis Hewan Paling Primitif di Bumi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya