Fungsi Celah pada Sambungan Rel Kereta Api, Penting Lho!
Sudah tahu belum?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu memperhatikan seperti apa rel lintasan kereta api? Dilihat lebih dekat, ternyata rel lintasan kereta api tidaklah utuh. Ya, rel kereta api sengaja dipasang dengan celah pada setiap sambungannya.
Apa fungsi celah pada sambungan rel kereta itu, ya? Bukannya kalau dibuat terisi penuh justru perjalanan makin mulus? Simak penjelasan berikut ini untuk menemukan jawabannya.
Struktur lintasan rel
Sebelum memasuki pembahasan lebih jauh apa fungsi celah pada sambungan rel kereta, mari kita uraian dulu apa saja komponen yang ada pada bagian ini. Struktur jalan khusus ini tidak sesederhana yang terlihat, lho. Setidaknya terdiri dari beberapa hal berikut:
- Batang besi baja
- Bantalan rel (seleepers)
- Penyatu rel (rail joint bar/fishplate)
- Pengikat rel (fasteners)
- Plat landas
- Penambat rel
- Plat besi penyambung
- Rail anchor
- Paku rel (spikes).
Bagaimana rel kereta tersusun? Dilansir How Stuff Works, dua rel baja paralel yang dipisahkan jarak tetap sesuai dengan pengukur standar sekitar 4 kaki 8,5 inci (1.435 milimeter). Lalu, rel dihubungkan satu sama lain dengan ikatan rel. Biasanya terbuat dari kayu atau beton.
Rel biasanya juga dibaut ke pengikat. Ikatan dipasang pada kerikil lepas atau pemberat, bentuknya kerap kali terdiri dari batu. Fungsinya, membantu memindahkan beban ke pondasi di bawahnya. Ikatan mengambang juga diterapkan pada pemberat dan bobot lintasan sehingga membuatnya stabil.
Sementara, di bagian bawah rel, trek terkadang dilapisi bantalan atau pemberat. Bentuknya fondasi yang dapat dibuat dari pasir atau beton. Dalam banyak kasus, rel kereta api ditinggikan di atas permukaan tanah sekitarnya dan memiliki sistem drainase untuk membuang air.
Baca Juga: 10 Rel Kereta Paling Bersejarah di Dunia, Mengukir Kisah