TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Letak Astronomis dan Geografis, Jangan Tertukar!

Memiliki perbedaan yang jelas

ilustrasi Peta Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika membicarakan letak suatu wilayah di muka bumi, maka kita bisa menyebutnya berdasarkan dua jawaban berbeda, yakni berdasarkan astronomis dan geografis. Kedua jawaban tersebut sudah disepakati dunia internasional.

Meski keduanya berbeda, tetapi tampaknya tidak sedikit orang, khususnya awam, yang kesulitan memahaminya. Untuk mengatasi kesulitan itu, mari simak artikel berikut ini!

Baca Juga: 5 Negara Prorupted yang Perlu Kamu Tahu, Punya Bentuk Geografis Unik

1. Dari asal-usul dan definisi sudah berbeda

ilustrasi globe Indonesia (pexels.com/Nothing Ahead)

Sebelum bicara masalah definisi, dari pengertian kata "astronomis" dan "geografis" saja pada dasarnya sudah berbeda. Dilansir dictionary, "Astronomis" berasal dari bahasa Yunani dan gabungan dari dua kata, yakni "astron", artinya bintang, dan "nomos" berarti hukum. Jika digabungkan, maka "astronomis" adalah hukum bintang.

Secara definisi, astronomi adalah letak yang ditentukan berdasarkan garis astronomis, yakni garis khayal berupa garis lintang dan garis bujur. Alasan disebut garis khayal karena keduanya tidak benar-benar ada. Alias hanya ditampilkan pada peta atau globe saja. Garis lintang dibentuk secara horizontal dan garis bujur secara vertikal. Titik temu antara keduanya membentuk titik koordinat yang menyatakan lokasi tertentu.

Sedangkan, "geografis" memiliki kata dasar "geografi". Mengutip Etymonline, "Geografi" sendiri juga berasal dari bahasa Yunani, yakni "Geo" artinya bumi dan "Graphos" artinya penulisan. Maka, dari dua kata itu, "geografi" adalah penulisan bumi. Penulisan bumi maksudnya berkaitan dengan objek yang ada di bumi. Lalu, jika berkaitan dengan letak, maka letak geografis merujuk pada posisi objek di muka bumi.

2. Contoh letak astronomi dan geografis

Atas perbedaan definisi, tentu contoh keduanya pun berbeda. Sebagai contoh letak astronomi, antara lain:

  • Indonesia terletak di garis astronomis 6° Lintang Utara (LU) sampai 11° Lintang Selatan (LS) dan 95° Bujur Timur (BT) sampai 141° BT. 
  • Letak astronomis Inggris membentang dari 49° LU sampai 61° LU dan 2° BT sampai 10° Bujur Barat (BB)
  • Mesir berada di 22° LU sampai 32° BT dan 25° BT sampai 36° BT.

Sedangkan, contoh letak geografis sebagai berikut:

  • Indonesia berada di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia. 
  • Amerika Serikat berbatasan darat dengan Kanada di Utara dan Meksiko di Selatan
  • Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat, Samudra Selatan, dan Samudra Hindia di pantai timur

3. Fungsi keduanya pun beragam

Ilustrasi mencari arah (Pexels.com/Tobias Aeppli)

Secara sederhana, letak astronomis memiliki fungsi untuk mendapatkan titik lokasi yang spesifik. Titik tersebut biasanya ditunjukkan dengan koordinat, sehingga membantu manusia untuk mengetahui lokasi dan arah yang tepat. Misalkan, kamu ingin pergi ke Ancol dengan menggunakan bantuan peta digital. Peta tersebut nanti akan menunjukkan titik lokasi melalui koordinat untuk memudahkan kamu menuju Ancol.

Sedangkan, dilansir Sciencing, pemanfaatan letak geografis bertujuan untuk mengetahui lokasi berdasarkan penggambaran muka bumi. Ini untuk memperjelas penggunaan koordinat sebagai petunjuk arah. Misalkan, jika pergi ke Ancol mengandalkan koordinat, maka kamu perlu juga mengetahui lokasi Ancol secara geografis. Lokasi Ancol yang berada di pesisir Teluk Jakarta memberikan gambaran sehingga dapat mencapai lokasi secara tepat.

Baca Juga: Memahami Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya