TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Menarik tentang Joseph Stalin, Diktator dari Uni Soviet

Lawan tangguh Adolf Hitler di Perang Dunia II

pinterest.ca

Ioseb Besarionis dze Jughashvili, atau yang lebih dikenal dengan nama Joseph Vissarionovich Stalin, adalah salah satu pemimpin Perang Dunia II yang paling terkenal setelah Adolf Hitler. Stalin juga dikenal sebagai salah satu ikon komunis dan seorang tiran pembunuh massal.

Stalin dilahirkan dalam kemiskinan pada akhir abad ke-19. Setelah bergabung dengan faksi Bolshevik dan melakukan Revolusi Oktober, ia naik pangkat dan menjadi Sekretaris Jenderal, menempatkan dirinya sebagai diktator Uni Soviet setelah kematian Vladimir Lenin.

Dia kemudian mulai menyeret Soviet ke era modern dengan industrialisasi yang cepat, yang secara tidak sengaja memicu kelaparan yang menewaskan jutaan orang, sebelum menempatkan Tentara Merahnya yang terkenal untuk mengalahkan Nazi di Perang Dunia II.

Joseph Stalin memang melakukan banyak kekejaman, tetapi itu tidak membuatnya menjadi manusia satu dimensi. Berikut 8 fakta menarik tentang Joseph Stalin, sang diktator dari Uni Soviet.

1. Mengubah tanggal lahirnya sendiri

vox.com

Disebutkan bahwa Stalin lahir di akhir abad ke -19. Catatan resmi dari Rusia menyatakan bahwa ia lahir pada 18 Desember 1878 di Gori, Georgia, Kekaisaran Rusia. Sedangkan menurut kalender lama Julian yang digunakan Rusia pada saat itu, tanggal lahir Stalin adalah 6 Desember.

Sesaat setelah bergabung dengan faksi Bolshevik, Stalin mengubah tanggal lahirnya sendiri menjadi 21 Desember 1881, untuk membingungkan polisi rahasia Tsar. Awalnya ia bertujuan untuk menghapus identitas aslinya dari dokumen dan catatan resmi mereka. Namun langkah ini malah membingungkan beberapa sejarawan yang ingin menentukan tanggal lahir aslinya.

2. Ibunya mengirimnya ke seminari untuk belajar menjadi pendeta

bbc.com

Pada bulan Desember 1895, ibu Stalin mengirimnya ke sebuah seminari di ibukota Georgia, Tiflis (sekarang Tbilisi). Hal ini membuat Stalin hampir tidak terjun ke dunia politik, seandainya ia benar-benar menjadi seorang pendeta yang ditahbiskan di Gereja Ortodoks Rusia.

Awalnya ia bersemangat untuk menghadiri seminari teologi di Tbilisi dengan beasiswa penuh. Namun korupsi dan kurangnya perasaan religius yang dia saksikan membuatnya ragu, dan kemudian kehilangan keyakinannya.

Stalin pun berhenti mempelajari tulisan suci, alih-alih membaca tulisan-tulisan Karl Marx dan bergabung dengan kelompok sosialis setempat. Akhirnya ia menjadi seorang ateis, dan pada tahun 1899 ia dikeluarkan dari seminari karena tidak menghadiri ujian akhir.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusia

3. Stalin bukanlah nama aslinya

bbc.com

Stalin dilahirkan denga nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili. Seperti revolusioner Rusia lainnya, termasuk Vladimir Lenin dan Leon Trotsky, ia kemudian mengadopsi nama alias yang sekarang lebih dikenal daripada nama aslinya. Ia juga pernah memakai banyak nama samaran seperti Koba, Soselo, dan Ivanov. 

Berdasarkan dokumen dari BBC, ia akhirnya mengubah ejaan nama depannya dari Ioseb menjadi Joseph, nama patronimnya menjadi Vissarionovich, dan kemudian mengadopsi "Stalin" sebagai nama keluarganya. Stalin secara harfiah berarti "man of steel" atau "manusia baja."

4. Pernah tinggal di Kremlin bersama Lenin dan Trotsky

thewardenpost.net

Setelah Revolusi Oktober di tahun 1917, ketiga petinggi Partai Bolshevik — Lenin, Trotsky, dan Stalin —  menjadi bagian dari kelompok informal yang memimpin pemerintahan Bolshevik yang baru.

Pada bulan Maret 1918, pusat pemerintahan Soviet dipindahkan dari Petrograd (Saint Petersburg) ke Kremlin, Moskow, dikarenakan perang dunia yang masih berkecamuk. Pada saat itu, ketiga lelaki ini tinggal di Kremlin bersama Yakov Sverdlov, yang kemudian meninggal pada tahun 1919.

5. Menjadi diktator de facto Uni Soviet

thoughtco.com

Ketika Lenin meninggal pada tahun 1924, ia digantikan oleh Alexei Rykov yang menjabat sebagai ketua Dewan Komisaris Rakyat sekaligus kepala pemerintahan. Stalin, saat itu, tetap menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Soviet, tetapi mulai mempromosikan dirinya sebagai penerus politik Lenin yang sebenarnya.

Setelah kematian Lenin, perebutan kekuasaan yang sengit pecah antara Stalin dan Trotsky yang lebih idealistik. Sebelum meninggal, Lenin sendiri mengatakan bahwa Trotsky harus menggantikan Stalin sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis.

Pada akhir 1920-an, Stalin telah memantapkan dirinya sebagai pemimpin tertinggi partai dan menjadi pemimpin de facto Uni Soviet, meskipun ada beberapa perdebatan mengenai kapan sistem pemerintahan Soviet berevolusi dari oligarki menjadi kediktatoran di bawah Stalin.

Stalin akhirnya memenangkan pertarungan dengan Trotsky, dan mengasingkannya ke Kazakhstan pada tahun 1928 sebelum mendeportasinya dari Uni Soviet setahun berikutnya. Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada 21 Agustus 1940, Stalin memberi perintah kepada Jassen Monard untuk membunuh Trotsky di Mexico City.

6. Mengembangkan "merek" Marxismenya sendiri dan memodernisasi Soviet

https://historica.fandom.com/wiki/Stalinism

Seperti Lenin sebelumnya, Stalin juga memiliki interpretasi sendiri tentang Marxisme. Dalam kasus Stalinisme, penafsirannya sangat nasionalistis dan berfokus pada pembangunan Uni Soviet, bukan pada revolusi global.

Pada tahun 1935-1936, Stalin mengawasi proses perumusan dan penetapan konstitusi yang baru. Saat sedang memperkenalkan konstitusi ini, ia mengumandangkan bahwa sosialisme, yang merupakan tahap pertama komunisme, pada dasarnya telah terwujud di Soviet.

Pada tahun 1938, buku Sejarah Partai Komunis Uni Soviet (Bolshevik), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Short Course, diterbitkan.

Sejumlah biografi Stalin juga diterbitkan, meskipun Stalin sebenarnya lebih ingin agar biografi-biografi tersebut menggambarkan dirinya sebagai perwujudan dari Partai Komunis daripada menjabarkan kisah hidupnya sendiri.

Khawatir komunisme akan gagal jika Uni Soviet tidak dimodernisasi, dari akhir 1920-an Stalin mulai memprakarsai serangkaian rencana lima tahun untuk industrialisasi negara Soviet yang masih (sedikit) feodal.

Di bawah kepemimpinannya, produksi batu bara, minyak dan baja tumbuh secara eksponensial, dan Soviet mendapat pertumbuhan ekonomi yang besar. Tetapi keuntungan ini datang dengan korban manusia yang sangat besar juga.

Orang-orang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk bekerja di pabrik-pabrik, di mana mereka bekerja dalam kondisi yang mengerikan. Setidaknya 5 juta orang diyakini telah meninggal selama proses industrialisasi ini.

7. Memerintahkan Pembantaian Katyn pada tahun 1940

allthatsinteresting.com

Sebagai salah satu diktator paling kejam dalam sejarah, Stalin selalu dikaitkan dengan kematian jutaan orang akibat kebijakannya. Di antaranya terdapat 22.000 tahanan perang Polandia yang dieksekusi oleh polisi rahasia Soviet (NKVD) pada bulan April dan Mei 1940 di Hutan Katyn.

Pembantaian ini dilakukan atas proposal Lavrentiy Beria untuk mengeksekusi semua anggota Korps Perwira Polandia pada 5 Maret 1940. Dokumen ini kemudian disetujui dan ditandatangani oleh Politbiro Soviet, termasuk Joseph Stalin.

Soviet awalnya menyalahkan Nazi Jerman atas pembantaian tersebut, dan baru mengakuinya pada tahun 1990, satu tahun sebelum Uni Soviet runtuh.

Baca Juga: 5 Tank Terbaik Federasi Rusia yang Membuat Semua Musuhnya Takut

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya