TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Fakta Mengerikan di Balik Peristiwa Sejarah Terkenal, Apa Saja?

Bikin merinding! 

thehistoryreader.com

Sebagian besar orang cenderung untuk mengingat gambaran besar sejarah yang mereka pelajari di sekolah. Kita semua mungkin tahu tentang pembunuhan Abraham Lincoln atau serangan ke Pearl Harbor. Namun, banyak dari kita yang tidak tahu kalau ada banyak hal mengerikan yang terjadi di balik peristiwa besar tersebut.

Artikel ini akan membahas beberapa fakta mengerikan yang ada di balik peristiwa sejarah terkenal. Berikut daftarnya.

1. Mayat Lincoln yang sudah membusuk diarak mengelilingi Amerika

millercenter.org

Kematian Abraham Lincoln adalah pukulan telak bagi rakyat Amerika Serikat. Tak heran kalau masa berkabung nasional diberlakukan pada saat pemakamannya. Namun yang sedikit aneh dan mengerikan di balik peristiwa ini adalah fakta kalau mereka mengarak jenazah Lincoln ke 180 kota dan tujuh negara bagian Amerika Serikat.

Mayatnya dibawa dengan kereta api dan akan berhenti di setiap kota yang disinggahinya. Jadi, bisa dibayangkan kalau saat kereta tersebut mencapai Manhattan, wajah Lincoln telah membusuk dan terlihat sangat mengerikan. Bahkan, Washington Post mengatakan kalau jasad Lincoln tidak bisa dibawa lebih jauh lagi meskipun sudah dibalur dengan balsam.

2. Warga Hawaii berada di bawah darurat militer setelah pemboman Pearl Harbor

huffpost.com

Beberapa jam setelah serangan di Pearl Harbor, Hawaii ditempatkan di bawah darurat militer oleh gubernurnya, Joseph Poindexter. Tidak seperti wilayah Amerika Serikat di daratan utama, penduduk Hawaii "dipaksa" hidup di bawah komando militer.

Melansir dari History, pada saat itu jam malam diberlakukan. Selain itu, setiap warga dipaksa untuk membuat tempat perlindungan bom sementara dan memasang kawat berduri di sepanjang pulau. Makanan dijatah, alkohol dilarang, dan hotel diduduki oleh militer.

Siapa pun yang melanggar aturan ini akan menghadapi pengadilan militer tanpa banding. Sampai Perang Dunia II berakhir, penduduk Hawaii harus hidup di dalam kediktatoran militer Amerika Serikat.

3. Serangan balas dendam Amerika terhadap pemboman Pearl Harbor

nationalinterest.org

Setelah mendapatkan serangan di Pearl Harbor, Amerika Serikat segera melancarkan serangan balas dendam atau yang lebih dikenal sebagai Serangan Doolittle. Mengutip dari Military Times, serangan ini mirip dengan bom "bunuh diri" dan menargetkan daratan Jepang.

Serangan Doolittle memang tidak menyebabkan banyak kerusakan fisik, tetapi lebih menjadi kemenangan psikologis yang vital bagi pasukan Amerika. Serangan ini seolah-olah menjadi pembalasan dendam Amerika atas serangan yang terjadi di Pearl Harbor. Secara total, diperkirakan sekitar 250.000 warga sipil Jepang tewas akibat serangan balasan tersebut.

Baca Juga: 9 Peristiwa Bersejarah yang Pernah Terjadi di Grand Canyon

4. Pembantaian hewan peliharaan di tengah "The Blitz"

independent.co.uk

Pada awal The Blitz, kampanye pengeboman Luftwaffe terhadap kota-kota di Inggris, banyak pamflet yang disebarkan ke penjuru kota. Di dalamnya, ada perintah yang menyuruh untuk mengirim para hewan peliharaan ke pedesaan. Jika tidak bisa, mereka diperintahkan untuk membunuhnya.

Pada saat itu, makanan dan air dijatah, yang berarti tidak ada cukup makanan untuk dibagikan ke hewan peliharaan mereka. Menurut beberapa sumber, diperkirakan antara 500.000 dan 750.000 hewan peliharaan di Kota London dibunuh hanya dalam satu minggu saja.

Banyak mayat hewan yang menumpuk di jalanan, dan hampir 500.000 hewan dikuburkan secara bersamaan. Pemerintah Inggris sendiri menentang keras histeria ini. Untungnya, ratusan ribu hewan peliharaan masih bisa diselamatkan dan dibawa ke tempat penampungan atau pedesaan.

5. Para korban Holocaust dipenjarakan lagi oleh Sekutu

wunc.org

Sebelum tahun 1933, Berlin memiliki lebih dari 80 bar, restoran, dan klub malam gay. Namun, dalam waktu satu bulan setelah mengambil alih kekuasaan Jerman, Hitler melarang segala publikasi dan organisasi LGBT. Ribuan pria gay pun dikirim ke penjara atau kamp konsentrasi, di mana tingkat kematian mereka mencapai 60%.

Mereka yang selamat dibiarkan kelaparan, disiksa, dan terkadang digunakan dalam eksperimen medis. Pada saat Sekutu membebaskan kamp konsentrasi Nazi, hanya tersisa 4000 pria gay yang masih hidup. Sayangnya, Sekutu tidak lebih "baik" dari Nazi.

Pihak berwenang Amerika pun kembali memenjarakan mereka atas dasar Paragraf 175, hukum pidana Jerman yang ada sebelum Nazi berkuasa. Lebih buruknya lagi, para penjahat perang yang bereksperimen dengan tahanan homoseksual dibebaskan.

Salah satu yang paling terkenal adalah Dr Carl Værnet, anggota SS yang mengebiri dan melakukan suntik hormon ke tahanan gay untuk "menyembuhkan" mereka. Ironisnya, ia diizinkan "melarikan diri" ke Argentina oleh otoritas Inggris dan Denmark.

6. Ribuan anjing militer dibunuh di akhir Perang Vietnam

nytimes.com

Penarikan militer dari Vietnam adalah salah satu aib terbesar dalam sejarah militer Amerika. Lebih buruknya lagi, kekalahan ini juga menyebabkan kematian ribuan anjing militer Amerika. Menurut data National Geographic, sekitar 4000 anjing melayani pasukan Amerika di Vietnam, dan diperkirakan telah menyelamatkan lebih dari 10.000 nyawa.

Namun di akhir perang, hanya sekitar 200 anjing yang berhasil dibawa kembali ke Amerika. Sisanya disuntik mati atau diserahkan kepada penduduk Vietnam Selatan. Bahkan, salah satu pawang anjing, Rick Claggett, pernah menawarkan sejumlah uang agar anjingnya bisa kembali ke Amerika.

Sayangnya, permintaan Claggett ditolak. Ia diberitahu kalau anjing-anjing itu adalah "beban" dalam pesawat mereka. Mereka juga mengancam untuk meninggalkannya jika Claggett terus-terusan "bermain" dengan para anjing itu.

7. Perlombaan senjata nuklir yang membunuh banyak penduduk asli Amerika

large.stanford.edu

Perlombaan senjata nuklir antara blok Uni Soviet dan Amerika Serikat telah mengeruk uranium dalam jumlah besar. Seperti yang diketahui, kandungan uranium dalam jumlah besar ditemukan di tanah Navajo dan Lakota. Diperkirakan kalau 3,9 juta ton bijih uranium diekstraksi oleh pekerja Navajo dari tahun 1944 sampai 1989.

Sayang seribu sayang, sebagian besar "penduduk asli" Amerika ini dibayar di bawah upah minimum. Lebih buruknya lagi, banyak dari mereka yang tidak mengerti bahasa Inggris sehingga tidak diberi tahu tentang bahaya radiasi pada tubuh mereka. Tidak mengherankan kalau tingkat kanker, gagal ginjal, dan keguguran meningkat secara drastis di daerah tersebut.

Diperkirakan kalau 500-600 penambang Navajo meninggal karena kanker paru-paru antara tahun 1945 dan 1990. Bahkan, penelitian terbaru oleh CDC menemukan uranium di dalam air seni dari 27% orang Navajo yang hidup saat ini.

8. Narapidana yang terjebak di dalam sel selama Badai Katrina

britannica.com

Saat Badai Katrina bergerak mendekati New Orleans, perintah evakuasi diumumkan. Namun, perintah ini tidak banyak membantu para narapidana Templeman III di Penjara Paroki Orleans. Mereka pun ditinggalkan di sel tanpa makanan atau air bersih selama 4 hari.

Generator mati, sementara sistem pembuangan limbah yang meluap membuat mereka terperangkap dalam air limbah setinggi dada. Banyak dari tahanan ini yang tetap berada di sana sampai mati. Beberapa bulan kemudian, ratusan narapidana tidak ditemukan. Entah tewas, melarikan diri atau hilang, keberadaan mereka masih tidak diketahui sampai saat ini.

Baca Juga: Bersejarah, 5 Lokasi di Amerika Serikat yang jadi Saksi Demo Terbrutal

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya