TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fenomena Ini Bikin Orang Percaya bahwa Bumi Itu Datar

Asal muasal teori konspirasi flat earth

Peta bumi datar buatan Orlando Ferguson. (commons.wikimedia.org)

Penelitian sains modern telah membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Bukti-bukti ini didasarkan pada pengamatan astronomi dan geologi yang menyeluruh, termasuk pengamatan orbit satelit, perubahan arah benda jatuh, dan perbedaan waktu matahari terbit dan terbenam pada tempat yang berbeda di Bumi.

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori bahwa Bumi itu datar. Namun, masih ada beberapa orang yang percaya bahwa Bumi itu datar. Berikut ini adalah lima pengamatan yang membuat sebagian orang percaya bahwa Bumi itu datar (flat earth).

1. Garis horizon yang terlihat datar

Garis horizon yang terlihat datar jika dilihat pada area datar. (unsplash.com/ Hedi Alija)

Seorang flat-earther di komunitas internet pernah memaparkan bahwa: Ketika seseorang berdiri di dataran luas, seperti pantai atau savanah, garis horizon terlihat datar dan sejajar dengan permukaan tanah. Namun sebenarnya, ini hanyalah ilusi optik karena jarak pandang kita terbatas dan permukaan Bumi yang bulat tidak selalu terlihat pada jarak dekat. 

Lain halnya jika kita berada di atas bukit atau gunung, kita akan melihat bahwa garis horizon membentuk lengkungan, sebab jarak pandang kita menjadi lebih jauh. Selain itu, faktor atmosfer juga dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap horizon. Cahaya matahari yang melewati atmosfer dapat menyebabkan refraksi dan pembiasan cahaya, sehingga membuat horizon tampak datar atau bahkan terdistorsi. 

2. Gerakan rotasi Bumi yang tidak terasa

potret bumi bulat (unsplash.com/ NASA)

Beberapa orang menganggap bahwa Bumi tidak mungkin berotasi karena mereka tidak merasakan gerakan sama sekali ketika berada di atas Bumi. Padahal sebenarnya, rotasi Bumi tidak terasa oleh kita karena Bumi berputar dengan kecepatan yang sangat lambat dan stabil.

Kecepatan rotasi Bumi yang sangat lambat ini membuat kita tidak merasakan pergerakan Bumi di bawah kaki kita. Selain itu, terdapat gaya gravitasi Bumi yang konstan yang menarik kita ke arah inti Bumi. Oleh karena itu, gerakan Bumi tidak sama seperti saat kita berada dalam mobil yang bergerak. Ini juga menjelaskan mengapa atmosfer Bumi tidak terlepas ke angkasa

Baca Juga: Mikir Keras, 6 Teori Awal Mula Kehidupan Bumi dalam Sains

3. Tidak terlihat adanya lengkungan permukaan Bumi

Potret kurvatur atau lengkungan bumi yang terlihat dari jauh. (unsplash.com/ NASA)

Flat-earthers merasa Bumi itu datar karena mereka tidak bisa melihat lengkungan yang jelas di permukaan Bumi. Padahal sebenarnya, lengkungan tersebut sebenarnya sulit terlihat pada jarak dekat dan ketinggian rendah.

Selain itu, ukuran Bumi sangat besar dan jarak pandang manusia sangat terbatas. Ketinggian mata kita di atas permukaan Bumi relatif rendah dibandingkan dengan ukuran Bumi yang sangat besar.

Namun, kita dapat melihat kelengkungan yang jelas di permukaan Bumi pada jarak yang lebih jauh dan ketinggian yang lebih tinggi. Sebagai contoh, para astronaut yang berada di luar angkasa dan kelengkungan permukaan laut yang terlihat ketika kita berada di pantai yang curam.

4. Interpretasi literal terhadap teks agama

ilustrasi kitab suci (unsplash.com/ Masjid Pogung Dalangan)

Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang paling populer terkait bentuk Bumi adalah QS An-Naziyat ayat 30. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia ayat tersebut artinya: "Dan (setelah menciptakan langit) Dia 'menghamparkan' Bumi. 'Menghamparkan' dalam ayat ini sering dimaknai seperti menggelar sejadah di atas lantai. Sehingga beberapa orang mengartikan ayat ini dengan terlalu literal dan menganggap bahwa Bumi itu datar bak sajadah.

Padahal pada Surat Al-Anbiya ayat 33 menyatakan: "Dan Dia-lah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, semuanya beredar dalam orbitnya masing-masing". Kata "beredar" dalam ayat ini menunjukkan bahwa benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan Bumi bergerak mengelilingi sesuatu yang bulat, yaitu pusat orbitnya.

Hal ini sebenarnya sudah diketahui oleh para ulama Islam sejak berabad-abad yang lalu. Bahkan, ilmuwan muslim seperti Al-Biruni pada abad ke-11 telah menghitung diameter Bumi dengan metode ilmiah yang akurat. Oleh karena itu, tidak ada kontradiksi antara ilmu pengetahuan modern tentang alam semesta dan ajaran Islam.

Baca Juga: 5 Fakta Cincin Planet, Mengapa Bumi Tidak Memilikinya?

Verified Writer

Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya