TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Ilmiah Seseorang Menderita Demam, tapi Sebagian yang Lain Gak

Ternyata, iritasi juga berpengaruh

static9.net.au

Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa alasan seseorang terkena demam dan pilek saat musim pancaroba karena ketahanan tubuh yang lemah. Namun, studi baru menunjukkan bukti baru kenapa seseorang bisa kena demam, namun yang lain gak kena. Dilansir dari Live Science, berikut penjelasannya

1. Sel pada saluran pernapasan seseorang punya dua mekanisme pertahanan

unsplash.com/Saad Chaudhry

Sel dalam saluran pernapasan punya mekanisme untuk melindungi diri dari virus flu biasa dan stres oksidatif. Adapun, yang menyebabkan sel ini rusak adalah virus dan iritasi, seperti asap rokok atau serbuk sari. 

Baca Juga: Jangan Asal Mengaku Alergi, Kenali Dulu 7 Tanda Bahwa Dugaanmu Salah!

2. Fokus pertahanan pada kerusakan stres oksidatif akan membuat seseorang rentan terserang demam

youtube.com/19brodeurt

Ternyata, dua mekanisme pertahanan ini punya sistem saling bertukar. Saat sel seseorang lebih fokus untuk berlindung karena stres oksidatif akibat rokok, perlindungan akan virus demam biasa akan menurun. Adapun, virus biasa yang biasa menyebabkan demam dan flu adalah rhinovirus.

Menurut Dr. Ellen Foxman, asisten profesor kedokteran laboratorium di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut, lapisan saluran napas melindungimu dari virus dan zat berbahaya yang masuk. Namun, jika keduanya masuk bersamaan, kemungkinan seseorang akan lebih rentan kena demam akibat infeksi rhinovirus.

3. Demam telah menjangkiti 500 juta orang setiap tahunnya dengan 2 juta orang yang masuk rawat inap di Amerika

static9.net.au

Virus demam telah menyebabkan 500 juta orang terserang demam dan 2 juta orang harus mendapatkan perawatan rawat inap. Beberapa orang bisa saja terkena virus, namun gak sakit. Itu karena sel-sel dalam saluran pernapasannya dapat membersihkan virus sebelum gejala timbul. Namun, untuk sebagian orang, hal ini gak terjadi hingga akhirnya sakit. 

4. Sel-sel hidung bertahan dari virus, sementara sel-sel paru-paru bertahan dari stres oksidatif

khaleejmag.com

Untuk lebih memahami hal tersebut, para peneliti memeriksa saluran napas dari manusia sehat. Adapun sel-sel yang didapat dari saluran hidung atau paru-paru. Hasilnya, ternyata sel-sel hidung memiliki pertahanan yang kuat terhadap virus, sementara sel-sel paru-paru bertahan terhadap stres oksidatif.

Eksperimen tersebut juga mengungkapkan bahwa terjadi pertukaran antara dua mekanisme pertahanan. Saat sel-sel hidung terpapar asap rokok untuk memicu respons stres oksidatif, sel-sel tersebut jadi rentan terhadap rhinovirus. Foxman menyampaikan bahwa objek dapat selamat dari asap rokok, namun gak bisa sekaligus melawan virus. 

Baca Juga: 7 Cara Mengobati Batuk dan Pilek dalam Semalam, Gak Perlu Obat Lagi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya