TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Fakta Ilmiah Tentang Tsunami, Kamu Gak Akan Bisa Lari Darinya

Kecepatannya mencapai 80 km per jam!

azula.com

Tahun ini, Indonesia banyak berduka. Gak hanya tsunami di Palu, kini tsunami juga melanda Selat Sunda. Tsunami sendiri adalah gelombang laut besar dan kuat yang bertambah saat mencapai pantai. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan besar karena bisa membanjiri kota dan menghancurkan rumah-rumah.

Mereka yang pernah mengalaminya langsung bahkan mengatakan bahwa tsunami datang tidak bersuara sewajarnya ombak, tapi seperti gemuruh besar dengan berbagai suara mengerikan lainnya. Karena memang isinya tidak murni air. Tsunami yang telah mencapai daratan sudah membawa berbagai macam benda serta tercampur tanah, pasir, lumpur, bebatuan dan segala sesuatu yang diterjangnya. Sehingga menerjangnya tidak sama dengan menerjang derasnya air sungai biasa atau ombak di laut.

Selain definisi dan gambaran singkat tersebut, apakah kamu tahu banyak tentang tsunami? Buat kamu yang ingin tahu lebih banyak, berikut fakta ilmiah tentang tsunami dilansir dari Phys.org.

1. Tsunami disebabkan oleh perpindahan air yang besar

youtube.com/Monthly Winners

Coba bayangan kamu sedang berada di dalam bak mandi, kemudian beranjak. Akan ada gelombang air besar yang tumpah ruah di tepian bak. Itulah analogi sederhana dari tsunami. Tsunami terjadi akibat perpindahan air dalam jumlah besar di tengah laut menuju pantai hingga daratan.

2. Tsunami gak hanya disebabkan oleh gempa bumi

dnaindia.com

Ada sejumlah peristiwa yang menyebabkan tsunami. Selain gempa bumi, tsunami juga bisa disebabkan oleh letusan gunung berapi, retakan bumi, gletser pecah bahkan meteorit yang menghantam. Namun, sebagian besar tsunami memang disebabkan oleh gempa bumi.

3. Gempa bumi terjadi ketika sebagian besar kerak bumi tiba-tiba bergerak

ifuun.com

Saat peristiwa ini terjadi di bawah air, akan muncul celah besar di dasar laut. Ketika air masuk untuk mengisi celah ini, tsunami akan terbentuk.

4. Tsunami akan menyebar seperti riak air dan menyebar dari titik pertama air bergerak

sunhome.ru

Setelah air digerakkan oleh gempa bumi atau peristiwa lainnya, gelombang besar yang seperti riak akan menyebar. Gelombang ini dapat bergerak dengan cepat dan dengan jarak yang sangat jauh.

Baca Juga: Cara Kerja Pendeteksi Gempa dan Tsunami BMKG yang Perlu Kamu Tahu

5. Beberapa tsunami diketahui melakukan perjalanan ribuan km melintasi lautan dan bergerak dengan kecepatan mencapai 80 km per jam!

phys.org

Dengan kecepatan tersebut, rasanya mustahil buatmu untuk berlari menghindarinya. Kamu beruntung jika menyangkut atau berpegangan pada sesuatu sehingga gak hanyut terbawa gelombang tsunami. Menurut para ahli, bahkan Usain Bolt, pelari nomor 1 internasional, tidak mampu menandingi kecepatan gelombang tsunami.

6. Sulit untuk melihat gelombang tsunami saat berada di laut dalam

video.nationalgeographic.com

Ketika gelombang berjalan di laut dalam, puncaknya biasanya pendek, hanya beberapa meter tingginya. Itu sebabnya sulit untuk mendeteksi tsunami karena tidak selalu terlihat di lautan dalam. Namun, ketika gelombang mendekati tanah dan air dangkal, gelombang tsunami menumpuk dan bisa sangat tinggi.

7. Air akan surut sebelum gelombang menghantam daratan

devpolicy.org

Di garis pantai, gelombang mungkin muncul. Ini akan menyebabkan penarikan air yang sangat banyak di garis pantai. Itu sebabnya air mungkin akan sangat surut. Hal ini berbahaya untuk orang yang berjalan keluar di area terbuka.

8. Ketinggian gelombang tsunami tergantung pada topografi garis pantai

doomsdaysurvivalformula.com

Ketika tiba di pantai, gelombang tsunami akan menjadi dinding air yang sangat tinggi. Air akan mengalir deras ke daratan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar. Beberapa tsunami bahkan bisa mencapai 30 meter. Itu semua tergantung topografi garis pantainya.

9. Tsunami biasanya muncul di tempat yang sering terjadi gempa bumi dan gunung berapi bawah laut

ANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Tsunami paling umum terjadi di Samudra Pasifik karena banyak gempa bumi dan gunung berapi bawah laut. Negara-negara dengan garis pantai yang panjang di Samudra Pasifik seperti Jepang, Chili dan Amerika Serikat berisiko terkena tsunami. Namun, tsunami dapat terjadi di mana saja.

Pada tahun 2004, gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia menyebabkan tsunami yang menghancurkan yang menewaskan lebih dari 230 ribu orang. Peristiwa tersebut akrab kita sebut sebagai tsunami Aceh.

Baca Juga: 7 Dampak Letusan Gunung Krakatau 1883 pada Dunia, Sampai Gelap Gulita!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya