7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh Diri

Hewan-hewan ini hanya kawin sekali seumur hidup

Tazmanian devil, nama tokoh animasi ini diambil dari hewan khas Australia yang hanya ada di pulau Tazmania. Tahukah kamu, bahwa tazmanian devil hanya bisa bereproduksi sekali seumur hidup?

Reproduksi adalah proses yang dilakukan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Namun ada beberapa hewan yang harus merelakan nyawa mereka hanya untuk satu kali bereproduksi. Peristiwa reproduksi bunuh diri ini biasa disebut dengan istilah semelpariti. 

Ada berbagai alasan yang mendasari sifat reproduksi aneh ini. Antara lain hewan tersebut memang berumur pendek, sehingga proses reproduksi harus dilakukan habis-habisan dalam satu waktu. Sumber lain mengatakan adanya pengaruh faktor luar seperti kondisi alam yang tidak memungkinkan hewan-hewan ini untuk sering bertemu.

Hewan yang melakukan reproduksi semelpariti disebut dengan hewan semelparous. Biasanya proses reproduksi semelpariti ini terjadi pada serangga. Namun ada jenis juga jenis hewan lain yang melakukan reproduksi bunuh diri ini. 

Kira-kira hewan apa saja ya? Yuk simak tujuh hewan yang melakukan reproduksi semelpariti agar pengetahuanmu bertambah.

Baca Juga: Srikandi Ganjar Edukasi Siswa Soal Kesehatan Reproduksi dan Mental

1. Ikan salmon pasifik

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriGambar salmon pasifik di Northwest Coast Amerika Serikat. (www.nps.gov)

Cerita tentang salmon Pasifik yang mati setelah kawin pasti sudah terkenal ya. Salmon Pasifik menghabiskan hampir seluruh hidupnya di samudra. Namun begitu masuk masa kawin, salmon Pasifik akan mencari sungai air tawar untuk melakukan reproduksi. 

Betinanya akan menggali lubang di dasar sungai menggunakan ekornya untuk kemudian meletakkan semua telur yang dimilikinya. Sedangkan jantan akan membuahi telur betina dengan pembuahan eksternal. Artinya pembuahan ibu dilakukan di luar tubuh.

Proses reproduksi ini sangat melelahkan. Salmon Pasifik harus melawan arus, tertabrak-tabrak baru atau dasar sungai sambil bertelur atau melepaskan sperma. Oleh sebab itu, setelah melakukan pembuahan salmon-salmon ini akan mati. Biasanya ikan salmon ini akan dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk dikonsumsi.

2. Kaluta dari Australia

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriKaluta hewan marsupial asal Australia. (australiangeographic.com.au/Marie Lochman)

Hewan lucu yang mirip tikus ini bernama Kaluta. Kaluta adalah hewan marsupial asal Australia. Hewan ini memiliki siklus hidup pendek dan akan mencapai usia reproduksi hanya dalam waktu 10 bulan. 

Di habitatnya, kaluta bereproduksi sekitar bulan September. Hal ini berkaitan dengan kondisi cuaca yang cukup hangat saat itu.

Kaluta termasuk hewan yang mengalami reproduksi semelpariti. Kaluta betina dapat menyimpan sperma dari beberapa kaluta jantan. Sedangkan kaluta jantan akan mati beberapa waktu setelah kawin. 

Baca Juga: Srikandi Ganjar Edukasi Siswa Soal Kesehatan Reproduksi dan Mental

3. Oposum dari Amerika Selatan

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriOposum dalah hewan asli Amerika Selatan yang melakukan reproduksi semelpariti. (unsplash.com/davidclode)

Oposum atau Didelphidae sp adalah hewan asli Amerika Selatan. Ia adalah pemanjat handal yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Oposum memiliki siklus hidup yang pendek. Baik jantan atau betina akan segera mati setelah bereproduksi seksual ataupun melahirkan.

Dilansir dari jurnal The Royal Society, ketika dekat masa kawin tubuh oposum jantan akan menghasilkan banyak kortikosteroid. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan terjadinya proses katabolisme protein. Katabolisme mengubah protein menjadi energi untuk mendapatkan stamina yang baik ketika melakukan reproduksi seksual. Namun sayangnya, peningkatan kadar kortikosteroid memiliki efek negatif bagi tubuh oposum. Oposum dapat menderita anemia, ulserasi gastrointestinal, dan menurunnya respons imun tubuh terhadap penyakit. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan oposum akan mudah mati setelah bereproduksi.

4. Kadal ruput dari Meksiko

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriKadal bunchgrass trans vulkanik spesies kadal yang melakukan reproduksi semelpariti. (www.naturalista.mx/marisolmartinez731572)

Kadal bunchgrass trans vulkanik atau Sceloporus bicanthalis, adalah spesies kadal dalam keluarga Phrynosomatidae. Kadal ini adalah binatang endemik Meksiko. Kadal bunchgrass memiliki umur pendek yang hampir tidak mencapai satu tahun.

Pada hewan yang melakukan reproduksi semelpariti, biasanya hewan jantan lah yang memiliki umur lebih pendek. Namun kadal bunchgrass ini berbeda. Kadal betina adalah pihak yang mati setelah bereproduksi. Sedangkan kadal jantan bisa hidup beberapa bulan lebih lama dari kadal betina.

5. Antechinus dari Australia

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriAntechinus marsupial asli Australia yang melakukan reproduksi semelpariti. (pixabay.com/sandid)

Satu lagi hewan marsupial asli Australia yang melakukan reproduksi semelpariti bernama antechinus. Ia adalah hewan pemakan serangga. 

Menurut beberapa ahli, usia pendek lah yang menyebabkan antechinus jantan melakukan reproduksi semelpariti. Alasan lain yang memungkinkan adalah betina antechinus tidak dapat bertahan hidup lama setelah melahirkan. Jadi para pejantannya melakukan usaha maksimal untuk dapat membuahi betina sebanyak mungkin demi keberlangsungan spesies ini.

Ketika musim kawin datang, antechinus jantan akan kawin dengan betina sebanyak-banyaknya. Proses tersebut bisa berlangsung hingga 14 jam non stop. Setelah proses reproduksi seksual yang panjang, antechinus jantan akan kelelahan. Bulu antechinus akan rontok, serta tubuhnya akan rusak dan mengalami pendarahan internal. Akibat kondisi ini antechinus akan mudah terinfeksi oleh patogen yang akhirnya membunuhnya.

6. Bunglon Labord dari Madagaskar

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriBunglon labord atau Furcifer labordi adalah hewan asli Madagaskar yang melakukan reproduksi sekali seumur hidupnya. (madacamp.com/Miyabi Nakabayashi)

Madagaskar terkenal dengan faunanya yang khas dan tidak ada di tempat lain. Bunglon labord atau Furcifer labordi ini adalah hewan asli Madagaskar. Namanya diambil dari penjelajah Prancis bernama Jean Laborde. 

Bunglon labord adalah spesies vertebrata berkaki empat yang memiliki umur paling pendek di dunia. Usianya hanya mencapai empat sampai lima bulan. Karena usianya yang pendek ini, bunglon labord hanya bisa sekali melakukan reproduksi.

Dilansir dari animal.bio, di habitatnya telur bunglon labord akan menetas pada hujan pertama di bulan November. Pada bulan Januari, para bunglon labord akan mencapai usia dewasa dan siapa untuk kawin. Pada akhir Februari hingga awal Maret, para betina akan menaruh telurnya di tempat yang aman untuk kemudian menetas lagi di bulan November. Seluruh spesies akan mati setelah melalui tahap ini. Baru pada bulan November telur bunglon labord baru akan menetas. Wah, unik ya.

7. Phascogale dari Australia

7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Bunuh DiriPhascogale hewan asli Australia yang mati setelah melakukan reproduksi. (greeningaustralia.org.au/Bayden Smith)

Phascogale memiliki nama ilmiah Phascogale tapoatafa. Ia adalah mamalia marsupial asli Australia dengan nama lokal tuan. Hewan karnivora yang berukuran sebesar tikus ini memiliki ciri adanya rambut hitam halus di bagian ujung ekornya. Di habitatnya phascogale termasuk hewan dilindungi yang terancam punah.

Phascogale jantan biasanya tidak berumur lebih dari satu tahun. Ada beberapa yang bisa mencapai tiga tahun, namun kemampuan reproduksinya sudah jauh menurun. Karena itu phascogale termasuk ke dalam hewan yang bereproduksi secara semelpariti.

Proses reproduksi berlangsung antara bulan Juni dan Agustus. Proses kawin ini sangat brutal sehingga usai proses ini phascogale jantan akan kelelahan dan kemudian mati.

Betinanya bersarang di lubang pohon. Phascogale betina bisa mengandung tujuh sampai delapan anak selama lima bulan. Selama mengandung ini, phascogale betina hanya akan tinggal di sarangnya.

Tujuh hewan di atas adalah contoh hewan yang melakukan reproduksi secara semelpariti. Banyak di antaranya yang merupakan mamalia marsupial asal Australia. Belum diketahui dengan pasti apa penyebab hewan-hewan tersebut melakukan proses reproduksi yang unik. Para peneliti juga masih mencari tahu lebih jauh untuk menjaga hewan-hewan ini agar tidak mengalami kepunahan.

Baca Juga: [OPINI] Pernikahan Anak: Pendidikan Seks dan Reproduksi

Anita Hadi Saputri Photo Verified Writer Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya