5 Fakta Albatros Kepala Abu-abu, Jenis Albatros Tercepat di Dunia!

Mereka lebih cepat dari cheetah, lho

Di seluruh dunia ada sekitar 22 spesies burung albatros (famili Diomedeidae) yang tersebar di berbagai lautan. Dari banyaknya jenis albatros itu, albatros kepala abu-abu (Thalassarche chrysostoma) jelas jadi salah satu spesies yang menarik dalam hal kecepatan. Mereka tumbuh dengan panjang tubuh 81 cm, bobot sekitar 2,8—4,4 kg, dan rentang sayap hingga 2,2 meter.

Albatros kepala abu-abu memiliki habitat yang cukup terisolasi dari manusia. Mereka hidup di lautan bagian selatan Bumi, tepatnya lautan yang mengelilingi Antartika. Sesuai dengan namanya, bagian kepala hingga leher dari burung ini berwarna abu-abu. Sedangkan bagian ekor dan sayapnya cenderung berwarna lebih kehitaman.

Nah, albatros ini juga menyimpan sejumlah hal menarik yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari cara hidup hingga bentuk tubuh mereka telah didesain sedemikian rupa agar bisa bertahan disalah satu habitat paling terisolasi dari dunia manusia. Penasaran apa saja fakta dari albatros kepala abu-abu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Penyelam handal untuk berburu mangsa

5 Fakta Albatros Kepala Abu-abu, Jenis Albatros Tercepat di Dunia!Albatros abu-abu yang sedang berenang sambil menyantap ikan hasil buruannya. (commons.wikimedia.org/Ed Dunens)

Sebagai burung yang hidup di lautan lepas, maka tak banyak pilihan mangsa yang bisa diburu albatros kepala abu-abu di daratan. Mayoritas makanan dari burung yang satu ini adalah kril, ikan-ikan kecil, krustasea, hingga berbagai jenis cephalopods. Masalahnya, hewan-hewan tersebut hidup di dalam air sehingga albatros kepala abu-abu harus mengembangkan kemampuan lain agar bisa beradaptasi dengan mangsanya.

Menurut Oceanwide Expeditions, ketika ingin memburu mangsa yang ada di dalam air, albatros kepala abu-abu bisa menyelam hingga kedalaman 7 meter. Akan tetapi, sebenarnya mereka cukup jarang menggunakan kemampuan ini kalau sumber makanan sedang melimpah. Biasanya, mereka akan berenang di atas permukaan laut sambil mematuk mangsanya yang berada dekat dengan permukaan laut.

2. Keluarga albatros tercepat

5 Fakta Albatros Kepala Abu-abu, Jenis Albatros Tercepat di Dunia!Dua ekor albatros kepala abu-abu yang sedang terbang di atas lautan. (commons.wikimedia.org/Lieutenant Elizabeth Crapo)

Keluarga albatros sebenarnya memang terkenal dengan ketahanan terbangnya yang sangat luar biasa. Akan tetapi, kalau kita bicara soal spesies albatros mana yang punya kecepatan terbang tertinggi, maka albatros kepala abu-abu adalah jawabannya. Menurut BBC Earth, burung yang satu ini bisa melaju secara horizontal hingga kecepatan 127 km per jam. Hasil ini pun juga menjadikan mereka sebagai salah satu burung tercepat di dunia.

Menariknya lagi, sebagai burung yang rutin bermigrasi, jarak yang bisa mereka tempuh dalam satu periode migrasi itu sangat luar biasa, lho. Diketahui kalau seekor albatros kepala abu-abu bisa terbang hingga jarak 13.000 km dalam setahun. Bahkan, mereka juga bisa mengelilingi Bumi dalam waktu yang relatif singkat, yaitu sekitar sebulan saja.

3. Bisa mengeluarkan semacam minyak perut

5 Fakta Albatros Kepala Abu-abu, Jenis Albatros Tercepat di Dunia!seekor albatros kepala abu-abu dewasa yang terbang di atas laut (commons.wikimedia.org/Gregory "Slobirdr" Smith)

Albatros kepala abu-abu memiliki mekanisme pertahanan diri yang terbilang unik. Mereka dapat membuat sebuah cairan seperti lilin yang diperoleh dari sumber makanannya, semisal kril dan cumi-cumi. Cairan lilin yang beraroma tak sedap ini berada di usus albatros kepala abu-abu dan bisa ditembakkan kapan pun mereka merasakan adanya ancaman.

Dilansir Fact Animal, cairan lilin ini akan mengeras ketika terkena objek yang dituju. Bagi burung pemangsa atau predator kecil lain dari albatros abu-abu, hal ini jelas akan sangat mengganggu mereka. Sedangkan bagi predator besar, bau yang ditimbulkan dari cairan ini sangat mengganggu penciuman mereka. Menariknya, bagi albatros kepala abu-abu sendiri, cairan lilin yang diproduksinya juga bisa berfungsi sebagai cadangan energi.

4. Membuat koloni besar ketika musim kawin

5 Fakta Albatros Kepala Abu-abu, Jenis Albatros Tercepat di Dunia!Pasangan albatros kepala abu-abu yang sedang berada di Pulau Campbell, Selandia Baru, untuk kawin. (commons.wikimedia.org/Edward Abraham)

Ketika sedang terbang dan mencari makan, sebenarnya albatros kepala abu-abu lebih suka menyendiri. Akan tetapi, ketika musim kawin tiba, maka burung ini akan membentuk koloni dalam jumlah besar di tempat tertentu. Biasanya, koloni ini akan terbentuk sekitar bulan Oktober dan terkonsentrasi pada beberapa pulau, semisal Pulau Georgia Selatan, Pulau Kerguelen, dan Pulau Islas Diego Ramirez.

Oceanwide Expedition melansir bahwa albatros kepala abu-abu akan membuat sarang berbentuk kerucut untuk mengerami telurnya. Biasanya masing-masing pasangan hanya akan menghasilkan satu telur yang menetas setelah 70 hari masa inkubasi. Jika pasangan albatros berhasil menetaskan dan merawat anaknya hingga usia tertentu, biasanya mereka akan melewati musim kawin tahun berikutnya dan baru akan kembali 2 tahun kemudian.

5. Populasinya kian terancam karena berbagai alasan

5 Fakta Albatros Kepala Abu-abu, Jenis Albatros Tercepat di Dunia!potret anak dari albatros kepala abu-abu (commons.wikimedia.org/Ben Tullis)

Sebenarnya, populasi albatros kepala abu-abu di seluruh dunia masih menyentuh angka 250.000 individu. Akan tetapi, sebenarnya jumlah ini sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan satu abad yang lalu. Menurut Animalia, sejak 90 tahun terakhir, populasi albatros kepala abu-abu terus menyusut hingga 30-40% dan sampai saat ini tren penyusutan tersebut masih terus terjadi.

Ada beberapa masalah yang harus dihadapi burung yang satu ini. Pertama, masalah perubahan iklim, dimana hal ini membuat albatros kepala abu-abu kesulitan untuk mencari mangsa. Kedua, aktivitas penangkapan patagonian toothfish oleh manusia juga membuat populasi mereka berkurang karena tak jarang burung ini tersangkut dalam jaring panjang nelayan. Diperkirakan ada sekitar 10.000-20.000 albatros yang terbunuh akibat metode ini, dimana mayoritas yang terjerat adalah albatros kepala abu-abu.

Tren penurunan populasi ini kemudian memaksa IUCN untuk memberikan status terancam bagi albatros kepala abu-abu. Masalah yang dialami oleh burung ini jelas jadi alarm bagi manusia soal bahaya dari penangkapan ikan dengan jaring panjang. Sebab, dengan menggunakan jaring yang sangat besar, ada begitu banyak hewan laut yang bisa ikut terjebak di dalamnya yang tak jarang merupakan hewan terancam punah. Semoga saja tren penurunan populasi dari albatros kepala abu-abu ini bisa segera diatasi, ya!

Baca Juga: Apakah Burung Lovebird Bisa Berbicara seperti Burung Beo? 

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya