5 Fakta Kolibri Ekor Raket Sepatu Bot Putih, Cantik Banget!

2. Ada perbedaan ciri fisik antara jantan dan betina

Kolibri ekor raket sepatu bot putih betina memiliki ciri fisik yang berbeda dari jantannya. (commons.wikimedia.org/Lip Kee)

Sesuai dengan namanya, ciri yang membedakan kolibri ekor raket sepatu bot putih dari dua saudaranya yang lain ialah bulu tebal pada daerah kakinya yang berwarna putih. Secara umum, panjang tubuh burung ini sekitar 17—23 cm dari ujung kepala hingga ekor, sedangnya bobotnya sekitar 3 gram saja. Terdapat perbedaan ciri fisik antara kolibri ekor raket sepatu bot putih jantan dengan betina.

Dilansir eBird, hanya pejantan yang memiliki ekor panjang khas dari spesies ini. Ditambah lagi, pejantan memiliki warna hijau metalik yang tampak sangat cantik dan bulu kaki warna putih yang lebih tebal. Di lain sisi, betina punya warna hijau yang lebih polos, ekornya lebih pendek, dan warna putih yang mendominasi bulu di dada serta perut.

Perbedaan ini tak hanya berguna bagi kita untuk mengidentifikasi jenis kelamin kolibri ekor raket sepatu bot putih. Bagi pejantan, warna bulu dan sejumlah ciri fisik yang atraktif ini berfungsi untuk menarik perhatian betina. Semakin cantik mereka tampil, semakin besar kemungkinan mereka dipilih betina untuk kawin.

Baca Juga: 5 Fakta Tenderak Bergaris Dataran Rendah, Penampilannya Unik!

3. Cara terbang dan perilaku yang unik

Kolibri ekor raket sepatu bot putih bisa mengepakkan sayap sangat cepat dalam 1 detik. (commons.wikimedia.org/Andy Morffew)

Sama seperti jenis burung kolibri lainnya, kolibri ekor raket sepatu bot putih punya cara terbang yang terbilang sangat impresif. Menurut The Animal Facts, burung ini bisa mengepakkan sayapnya hingga 60 kali dalam 1 detik saja. Hebatnya lagi, burung ini bisa terbang mundur ataupun menyamping berkat caranya mengepakkan sayap tersebut.

Sementara, untuk perilakunya, burung ini cenderung menjadi hewan soliter di luar musim kawin. Bahkan, para pejantan akan membuat teritorialnya masing-masing dan tak segan untuk mengusir kolibri ekor raket sepatu bot putih lain yang coba mendekat. Uniknya, mereka juga kerap melakukan migrasi dalam jarak pendek seusai musim kawin. Biasanya, migrasi yang mereka lakukan hanya untuk pergi ke daerah dataran tinggi atau dataran rendah dengan banyak bunga-bunga yang sedang bermekaran.

4. Sistem reproduksi

potret pasangan kolibri ekor raket sepatu bot putih (commons.wikimedia.org/Andy Morffew)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fisik cantik dari kolibri ekor raket sepatu bot putih jantan akan sangat bermanfaat ketika musim kawin. Ketika mendeteksi keberadaan betina, sang jantan akan menari dan memamerkan bulu serta ekor di hadapan betina sampai tertarik. Setelah itu, mereka akan kawin dan jantan akan pergi meninggalkan betina yang merawat telurnya sendirian.

Si betina bisa dibilang akan sangat sibuk saat akan mengerami telurnya. Mengutip The Animal Facts, ia akan membangun sarangnya sendiri dari serabut tanaman dan lumut yang disatukan dengan jaring laba-laba hingga berbentuk seperti cangkir. Dalam sekali masa kawin, biasanya kolibri ekor raket sepatu bot putih betina akan mengerami dua butir telur saja selama 16—17 hari.

Setelah anak lahir, tugas si betina belum selesai. Ia akan rutin memberi makan anak-anaknya dengan cara memuntahkan makanan dari perutnya setidaknya selama 12 hari. Setelah itu, anak-anak mereka sudah harus bisa hidup mandiri setidaknya setelah 20 hari sejak mereka menetas.

5. Bagaimana kondisi populasi mereka saat ini?

populasi kolibri ekor raket sepatu bot putih di alam masih aman (commons.wikimedia.org/Andy Morffew)

Saat ini, IUCN Red List melabeli kolibri ekor raket sepatu bot putih sebagai hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Meski data populasi mereka di alam liar tidak pernah dipublikasikan, pengamatan individual pada spesies ini masih sangat sering dan masif terlihat. Bahkan, kolibri ekor raket sepatu bot putih jadi salah satu burung yang menarik perhatian banyak pencinta burung hias karena keindahan bulu-bulunya, lho.

Perdagangan kolibri ekor raket sepatu bot putih dilakukan secara internasional. Untuk saat ini, jual beli terhadap mereka memang masih belum berdampak pada populasinya. Selain itu, tidak disebutkan pula apakah kerusakan habitat telah memengaruhi jumlah burung ini di alam. Akan tetapi, penting untuk diingat supaya kita tidak berlebihan dalam menjual maupun membeli burung ini sebagai peliharaan demi kelestariannya di alam.

Sayang sekali, kan, kalau seandainya si cantik dengan warna hijau yang menghipnotis ini tiba-tiba lenyap dari alam? Padahal, sebenarnya kita tidak perlu memelihara dengan mengurung burung ini di dalam sangkar. Mereka termasuk jenis burung yang suka untuk menghampiri tempat makan burung yang disediakan manusia di berbagai tempat.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Cumi-cumi Telur, si Cantik Indikator Hangatnya Air Laut