5 Hal tentang Perang Dunia II yang Sering Membuat Salah Kaprah

Padahal ada fakta lain di baliknya, lho

Perang Dunia II merupakan konflik terbesar yang pernah dihadapi umat manusia. Perang inilah yang membuat puluhan juta jiwa harus merenggang nyawa akibat kebrutalan negara-negara yang terlibat di dalamnya. Dalam perang ini pula hadir beragam cerita dari berbagai perspektif yang menunjukkan betapa mengerikannya pertarungan 6 tahun lebih ini.

Perang Dunia II tentu saja memuat sederet informasi yang bisa jadi benar, kontroversial, ataupun bias. Dengan banyaknya cerita dan perspektif dari para sejarawan maupun pelaku sejarah itu sendiri, bias informasi menjadi hal yang sangat wajar, apalagi dalam sebuah konflik besar seperti ini. Berikut beberapa hal dalam Perang Dunia II yang sering kali membuat kita salah kaprah. Penasaran bukan? Yuk langsung simak dalam artikel berikut ini!

1. Jerman Nazi merupakan negara yang paling banyak melakukan kejahatan perang selama Perang Dunia II

5 Hal tentang Perang Dunia II yang Sering Membuat Salah KaprahMonumen memorial yang dibuat untuk mengenang peristiwa Pembantaian Nanjing yang dilakukan Kekaisaran Jepang terhadap China. (commons.wikimedia.org/Gary Todd)

Jika berbicara tentang kejahatan perang, sudah pasti kita akan merujuk pada kekejaman yang ditunjukkan oleh Jerman yang dikuasai oleh Adolf Hitler. Hal ini cukup beralasan lantaran Perang Dunia II sendiri dimulai oleh serangan Jerman Nazi dan sejumlah pembantaian hingga pengadaan kamp konsentrasi yang merenggut jutaan nyawa berbagai etnis, khususnya Yahudi dan Slavic.

Akan tetapi, Jerman Nazi bukanlah satu-satunya negara yang melakukan kejahatan perang paling parah selama Perang Dunia II. Sejatinya baik pihak poros maupun sekutu sama-sama melakukan beberapa kejahatan perang pada porsi tertentu. Salah satu sekutu dari Jerman Nazi juga menjadi negara dengan jumlah kejahatan perang paling banyak, bahkan sebelum Perang Dunia II berkecamuk.

Adalah Kekaisaran Jepang. Negara kepulauan di Asia Timur yang kala itu melejit berkat sederet kemenangan atas beberapa negara lain juga turut melakukan kejahatan perang yang tak kalah kejinya dengan Jerman Nazi. Kejahatan perang yang paling diingat yang dilakukan Kekaisaran Jepang antara lain peristiwa Pembantaian Nanjing yang terjadi di China dan pembentukan Unit 731 dengan serangkaian uji coba mengerikan.

2. Amerika Serikat baru benar-benar bergabung dalam Perang Dunia II setelah Kekaisaran Jepang membombardir Pearl Harbor

5 Hal tentang Perang Dunia II yang Sering Membuat Salah KaprahKapal USS Shaw yang tertangkap kamera meledak karena serangan ke Pearl Harbor yang dilancarkan Kekaisaran Jepang. (commons.wikimedia.org/US archives)

Secara legal, keterlibatan militer Amerika Serikat secara langsung dalam Perang Dunia II memang baru terjadi pasca penyerangan ke Pearl Harbor oleh Kekaisaran Jepang. Biarpun begitu, pemerintah Amerika Serikat sebenarnya sudah melibatkan diri pada Perang Dunia II sejak awal perang berkecamuk. Hal ini terlihat jelas dari sejumlah kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden Franklin D. Roosevelt sejak 1939.

Dilansir Office of The Historian, Amerika Serikat telah memberikan bantuan suplai bahan mentah, makanan, dan militer kepada Sekutu sejak 1940. Bahkan, berdasarkan The Neutrality Act of 1939, Amerika Serikat awalnya bisa menjual kebutuhan perang kepada kedua pihak yang berperang dengan sistem cash and carry. Meskipun awalnya memilih netral, pada akhirnya Amerika Serikat sedari awal lebih condong untuk membantu blok Sekutu dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: 5 Fakta Tirpitz, Battleship Terbesar AL Jerman di Era Perang Dunia II

3. Kekaisaran Jepang bisa mengalahkan Amerika Serikat di Perang Pasifik

5 Hal tentang Perang Dunia II yang Sering Membuat Salah Kaprahkolase foto yang diambil ketika Pertempuran Midway (commons.wikimedia.org/DanieleDF1995)

Serangan ke Pearl Harbor yang dilakukan Kekaisaran Jepang sering kali menimbulkan kesalahpahaman. Sebab, serangan mendadak pada 7 Desember 1941 itu dinilai sebagai langkah awal Kekaisaran Jepang untuk mengalahkan Amerika Serikat. Padahal sejatinya serangan ke Pearl Habor itu punya fungsi lain bagi Kekaisaran Jepang yang jauh lebih penting ketimbang mengalahkan Amerika Serikat.

PBS melansir bahwa saat Perang Dunia II berkecamuk, Kekaisaran Jepang sudah melancarkan serangan ke berbagai negara di Asia. Ketika mereka ingin melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, Kekaisaran Jepang harus menghadapi kekuatan besar, yakni Amerika Serikat agar bisa mengamankan posisinya di Asia Tenggara yang penuh dengan sumber daya. Pemerintah Kekaisaran Jepang sendiri sedari awal sadar kalau negaranya memang tidak akan bisa mengalahkan Amerika Serikat dalam perang.

Maka dari itu, solusi yang dilakukan Kekaisaran Jepang untuk melancarkan ekspansinya adalah melumpuhkan militer Amerika Serikat di Pasifik. Untuk itulah serangan ke Pearl Harbor dilancarkan agar angkatan laut Amerika Serikat tak bisa digunakan di Pasifik. Sayangnya, serangan tersebut tidak terlalu efektif karena tangki bahan bakar dan kapal-kapal induk Amerika Serikat di Pasifik tidak terkena serangan sama sekali.

Sebenarnya Kekaisaran Jepang tidak menginginkan Amerika Serikat untuk terlibat di Pasifik, apalagi sebagai lawan. Awalnya pemerintah Kekaisaran Jepang berharap dengan melumpuhkan angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik, mereka bisa bertahan dan membawa Negeri Paman Sam ke meja perundingan yang menguntungkan. Akan tetapi, serangan tersebut justru membuat Kekaisaran Jepang membangunkan raksasa yang tertidur dan pada akhirnya melumat mereka hingga akhir Perang Dunia II.

4. Uni Soviet berhasil memukul mundur Jerman Nazi berkat usaha negaranya sendiri

5 Hal tentang Perang Dunia II yang Sering Membuat Salah Kaprah(kiri ke kanan) Joseph Stalin, Franklin Roosevelt, dan Winston Churchill ketika bertemu di Tehran (1943) untuk membahas strategi perang. (commons.wikimedia.org/Oulds, D C (Lt))

Tak dapat dimungkiri kalau sederet serangan telak dari Uni Soviet terhadap Jerman Nazi sejak tahun 1942 membuat alur perang di front timur Teater Eropa jadi berbalik. Jerman Nazi yang semula sedang berada di atas angin, terpaksa harus mundur perlahan dari wilayah Uni Soviet. Hal tersebut tak lepas dari semangat patriotisme masyarakat Uni Soviet serta produksi alutsista yang cepat dan masif.

Dibalik itu semua, sebenarnya kehadiran Sekutu Barat juga punya peran penting bagi usaha Uni Soviet untuk memukul mundur Jerman Nazi. Salah satu yang paling signifikan adalah bantuan dari Amerika Serikat ketika Jerman Nazi mulai menginvasi Uni Soviet pada Maret 1941. Menurut U.S. Embassy & Consulates in Russia, Amerika Serikat memberikan batuan pinjaman uang dan alutsista kepada Uni Soviet sejak 1941–1945 dengan nilai mencapai 11,3 milyar dollar atau setara dengan 180 milyar dollar pada kurs hari ini.

Tak hanya itu, Uni Soviet juga berulang kali berunding bersama dengan Amerika Serikat dan Britania Raya untuk menentukan langkah menghadapi Jerman Nazi. Ketiga negara saling berkoordinasi untuk menekan Jerman Nazi dari berbagai arah hingga akhirnya kekuasaan Adolf Hitler dapat diruntuhkan. Meski dalam prosesnya ada begitu banyak selisih paham, nyatanya ketiga negara tersebut adalah aktor penting bagi Sekutu untuk mengalahkan Jerman Nazi di Eropa selama Perang Dunia II.

5. Bom atom Hiroshima-Nagasaki jadi satu-satunya serangan paling brutal yang dialami Kekaisaran Jepang

5 Hal tentang Perang Dunia II yang Sering Membuat Salah KaprahKondisi Tokyo yang hancur lebur pasca pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat pada 9-10 Maret 1945. (commons.wikimedia.org/U.S. military photography)

Bom atom yang dilepaskan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki memaksa Kekaisaran Jepang menyerah dari Perang Dunia II. Serangan tersebut berhasil menghancurkan kota serta merenggut puluhan ribu nyawa hanya dalam waktu singkat. Akan tetapi, sebenarnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki bukan serangan bom paling mematikan yang dilakukan Amerika Serikat atas Kekaisaran Jepang.

Dilansir Britannica, sejumlah misi pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat di kota-kota pulau utama Jepang menimbulkan dampak yang lebih mengerikan. Paling parah terjadi di Tokyo dalam misi pengeboman bernama Operation Meetinghouse. Dalam serangan yang dilaksanakan pada 9–10 Maret 1945 itu, Amerika Serikat menjatuhkan bom api ke bangunan-bangunan yang ada di Tokyo sehingga membuat kota terbakar hebat.

Dalam semalam, api yang menyebar akibat bom api ini menghancurkan Kota Tokyo. Bangunan yang terbuat dari kayu dan angin yang berhembus kencang pada malam itu semakin memperparah dampak dari bom api. Total ada jutaan warga yang harus mengungsi dan ada lebih dari 100 ribu orang terbunuh. Masyarakat Jepang pun sampai menjuluki serangan tersebut sebagai “Night of the Black Snow".

Begitu banyak perspektif dan pengalaman berbeda yang ditulis oleh para saksi ataupun ahli sejarah, wajar jika ada miskonsepsi terkait satu peristiwa sejarah. Seperti halnya tentang fakta perang dunia II yang kerap diyakini salah kaprah oleh beberapa orang. Untuk itu, penting bagi kita mencari tahu fakta-fakta sejarah disertai bukti konkret agar bisa memahami suatu peristiwa bersejarah dengan lebih baik lagi. Kalau dari daftar di atas, mana yang kira-kira membuatmu salah sangka?

Baca Juga: 4 Penyebab Italia Mencatatkan Performa Buruk di Perang Dunia II

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya