Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi manusia dan anjing saling berpelukan dan menyayangi satu sama lain (unsplash.com/Eric Ward)
Ilustrasi manusia dan anjing saling berpelukan dan menyayangi satu sama lain (unsplash.com/Eric Ward)

Anjing sering disebut sebagai teman terbaik manusia. Bukan tanpa alasan, anjing memang memiliki sifat yang setia, penurut, dan menggemaskan. Namun, tahukah kamu bahwa anjing juga memiliki kepekaan terhadap emosi manusia? Anjing bisa mengenali, merespon, dan bahkan meniru emosi pemiliknya. Hal ini menunjukkan adanya ikatan emosional yang kuat antara anjing dan manusia. Lalu, apa alasan di balik fenomena ini? Berikut adalah beberapa penjelasannya.

1. Anjing bisa membaca ekspresi wajah manusia

Ilustrasi anjing yang sedang membaca ekspresi wajah manusia (unsplash.com/Jeremy Tremblay)

Salah satu alasan mengapa anjing dan manusia memiliki ikatan emosional yang kuat adalah karena anjing bisa membaca ekspresi wajah manusia. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Lincoln dan Universitas Sao Paulo, anjing bisa membedakan antara ekspresi wajah yang bahagia dan marah pada manusia. Anjing juga bisa menghubungkan ekspresi wajah dengan suara manusia, sehingga mereka bisa mengetahui suasana hati pemiliknya.

Anjing bisa membaca ekspresi wajah manusia karena mereka telah beradaptasi dengan lingkungan sosial manusia selama ribuan tahun. Anjing juga memiliki otak yang mirip dengan manusia, terutama di bagian korteks serebral yang bertanggung jawab atas fungsi kognitif dan emosional. Dengan kemampuan ini, anjing bisa berkomunikasi dengan manusia secara non-verbal dan membangun hubungan yang harmonis.

2. Anjing bisa menangis saat bahagia

Ilustrasi anjing yang berbahagia karena digendong majikannya (unsplash.com/Lydia Torrey)

Anjing tidak hanya bisa membaca emosi manusia, tetapi juga bisa merasakan emosi sendiri. Salah satu buktinya adalah anjing bisa menangis saat bahagia. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Jepang, anjing bisa melepaskan air mata saat bertemu kembali dengan pemiliknya setelah berpisah selama beberapa jam. Hal ini menunjukkan bahwa anjing memiliki rasa sayang dan rindu yang mendalam terhadap pemiliknya.

Penelitian ini juga menemukan bahwa keluarnya air mata anjing saat bahagia dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Hormon ini dikenal sebagai hormon cinta, karena dapat meningkatkan rasa percaya, kedekatan, dan ikatan antara individu. Hormon ini juga diproduksi oleh manusia saat berpelukan, berciuman, atau menyusui bayi. Dengan demikian, anjing dan manusia memiliki kesamaan dalam hal mekanisme biologis yang mendorong ikatan emosional mereka.

3. Anjing bisa meniru emosi manusia

Ilustrasi anjing yang bahagia (unsplash.com/Jakob Owens)

Anjing tidak hanya bisa membaca dan merasakan emosi manusia, tetapi juga bisa meniru emosi manusia. Hal ini disebut sebagai Emotional Contagion (penularan emosi), yaitu kemampuan untuk menangkap dan mengekspresikan emosi orang lain secara spontan dan otomatis. Emotional Contagion merupakan salah satu bentuk dasar dari empati, yaitu kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.

Emotional Contagion pada anjing dapat dilihat dari perilaku mereka saat melihat pemiliknya sedih atau bahagia. Misalnya, saat pemiliknya sedih, anjing akan mendekat, menjilat, atau menghibur dengan cara lain. Sebaliknya, saat pemiliknya bahagia, anjing akan melompat-lompat, mengibaskan ekor, atau bermain dengan pemiliknya. Dengan cara ini, anjing dan manusia bisa saling memberi dukungan dan kebahagiaan satu sama lain.

4. Anjing bisa membantu manusia mengatasi masalah psikologis

Ilustrasi anjing dan majikannya sama-sama berbahagia (unsplash.com/Manuel Meza)

Anjing tidak hanya bisa berbagi emosi dengan manusia, tetapi juga bisa membantu manusia mengatasi masalah psikologis. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa anjing bisa memberikan manfaat terapeutik bagi manusia yang mengalami stres, depresi, ansietas, trauma, atau kesepian. Anjing bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan diterima bagi manusia yang membutuhkannya.

Anjing juga bisa membantu manusia meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka. Mereka bisa mendorong manusia untuk berolahraga, bersosialisasi, dan tertawa. Anjing juga bisa menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan kadar kortisol (hormon stres) pada manusia. Dengan demikian, anjing dan manusia bisa saling menyehatkan dan menyembuhkan.

5. Anjing dan manusia memiliki bahasa tubuh yang mirip

Ilustrasi anjing yang sedang bersalaman (unsplash.com/Stanislav Rabunski)

Alasan lain mengapa anjing dan manusia memiliki ikatan emosional yang kuat adalah karena anjing dan manusia memiliki bahasa tubuh yang mirip. Bahasa tubuh adalah cara berkomunikasi dengan menggunakan gerakan, sikap, dan ekspresi tubuh. Bahasa tubuh dapat mengungkapkan maksud, perasaan, dan emosi seseorang.

Anjing dan manusia memiliki bahasa tubuh yang mirip karena mereka telah belajar satu sama lain selama proses domestikasi. Anjing telah mengembangkan kemampuan untuk memahami dan menyesuaikan bahasa tubuh mereka dengan manusia. Sebaliknya, manusia juga telah belajar untuk membaca dan menafsirkan bahasa tubuh anjing. 

Beberapa contoh bahasa tubuh yang mirip antara anjing dan manusia adalah sebagai berikut:

  1. Senyum: Anjing dan manusia sama-sama bisa tersenyum untuk menunjukkan rasa senang, ramah, atau menenangkan. Anjing tersenyum dengan mengangkat bibir atas, menampakkan gigi, dan mengendurkan otot wajah.
  2. Kontak mata: Anjing dan manusia sama-sama bisa membuat kontak mata untuk menunjukkan rasa perhatian, kepercayaan, atau tantangan. Anjing membuat kontak mata dengan memandang langsung ke mata manusia, tanpa berkedip atau mengalihkan pandangan.
  3. Pelukan: Anjing dan manusia sama-sama bisa memeluk untuk menunjukkan rasa sayang, kedekatan, atau perlindungan. Anjing memeluk dengan melingkarkan kaki depan mereka di sekitar leher atau badan manusia, sambil menjilat atau menggigit lembut.

Dengan bahasa tubuh yang mirip ini, anjing dan manusia bisa saling mengerti dan menyayangi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team