5 Megaproyek di Dunia yang Gagal Dimanfaatkan dengan Baik

Beberapa berada di Asia Tenggara, lho

Dari waktu ke waktu, hampir semua negara tak bisa dilepaskan dari pembangunan infrastruktur. Berbicara tentang pembangunan infrastruktur pastinya tak lepas dari istilah megaproyek. Secara harfiah, megaproyek merupakan pekerjaan besar dengan sasaran khusus dan dengan tenggat masa yang jelas. 

Megaproyek hampir selalu menghabiskan dana yang fantastis. Contoh dari megaproyek ialah pembangunan ibu kota baru, pembangunan jalan tol yang panjang, pembangunan jalur kereta cepat, dan masih banyak lagi. 

Di berbagai penjuru dunia, ternyata terdapat beberapa megaproyek yang gagal dimanfaatkan dengan baik. Kira-kira apa saja megaproyek apa saja dan dari negara maja saja? Berikut penjelasannya. 

1. Interstate H-3 (Hawaii, Amerika Serikat)

5 Megaproyek di Dunia yang Gagal Dimanfaatkan dengan Baikpotret H-3 Interstate Hawaii (windows10spotlight.com)

Interstate H-3 merupakan jalur pantura yang yang ada di Pulau O'ahu, Hawaii, Amerika Serikat. Dibangun pada tahun 1980-an, panjang dari jalan pantura ini mencapai 24,66 kilometer dengan membentang Pearl Harbour menuju Pangkalan Angkatan Laut Kaneohe. Walau pembangunan jalan ini cukup cepat, jalan ini baru bisa dibuka pada tahun 1997. 

Biaya dalam pengerjaan ini mencapai 1,3 miliar dolar AS atau setara 18,5 triliun rupiah, dilansir Honolulu Star-Bulletin. Sayangnya, pembangunan jalan pantura ini tidak terlalu diminati oleh masyarakat di pulau tersebut karena lintasan jalan itu tak melewati kota Honolulu.

2. Bandara Internasional Ciudad Real (Spanyol)

5 Megaproyek di Dunia yang Gagal Dimanfaatkan dengan Baikpotret pesawat di Bandara Internasional Ciudad Real Spanyol (airportspotting.com)

Pada tahun 2009, negara Spanyol sempat membuka bandara internasional baru yang bernama Bandara Ciudad Real. Menariknya, proyek ini menghabiskan dana yang fantastis, yaitu 1,1 miliar euro atau setara 17,6 triliun rupiah. Sayangnya, bandara ini hanya bertahan selama 3 tahun karena pihak manajemen menyatakan perusahaan mereka telah bangkrut pada tahun 2012. 

Bandara ini pada awalnya direncanakan dibangun untuk menampung 2 juta penumpang setiap tahunnya. Sayangnya, lokasi bandara yang tak strategis karena tak berdekatan dengan destinasi wisata maupun kota besar membuat bandara ini sepi pengunjung.  Menariknya, bandara ini berhasil dilelang pada tahun 2019 dengan harga yang murah, yaitu 10.000 euro atau setara 160 miliar rupiah.

3. Ibu kota Naypyidaw (Myanmar)

5 Megaproyek di Dunia yang Gagal Dimanfaatkan dengan Baikpotret Kota Naypyidaw Myanmar (gomyanmartours.com)

Sejak militer junta benar-benar menguasai Myanmar pada sekitar tahun 1990, pemerintah Myanmar secara diam-diam membangun ibu kota baru. Pada tahun 2006, Kota Naypyidaw resmi menjadi ibu kota Myanmar hingga saat ini. Nama Naypyidaw memiliki arti 'tempat huni raja'. 

Alasan pemindahan ibu kota tersebut sebenarnya tidak begitu jelas. Terdapat spekulasi bahwa ibu kota lama Myanmar, Yangoon, sangat rentan terhadap serangan dari jalur laut sehingga para pemerintahan militer junta memutuskan untuk membangun kota baru di tengah negara Myanmar. 

Sayangnya, walaupun memiliki fasilitas yang lengkap seperti pusat perbelanjaan, lapangan golf, ratusan hotel, hingga tempat wisata, kota ini ternyata sepi pengunjung. Hal tersebut tak lepas dari sedikitnya populasi di kota Naypyidaw, yaitu kurang dari 1 juta jiwa. Alasan mengapa masyarakat Myanmar enggan pindah ke kota tersebut ialah kurangnya lapangan pekerjaan, pendidikan yang bagus, hingga aktivitas ekonomi yang masih sepi. 

Baca Juga: 9 Fakta Masjid Islamic Center Dato Tiro, Wisata Masjid di Bulan Syawal

4. Forest City (Malaysia)

5 Megaproyek di Dunia yang Gagal Dimanfaatkan dengan Baikmodel Forest City Malaysia (neomaniamagazine.com)

Ada juga Forest City di Malaysia yang masuk dalam daftar mega proyek gagal dimanfaatkan dengan baik. Kota ini dibangun sejak tahun 2006 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2035 dengan menghabiskan dana sebesar 100 miliar dolar AS atau setara 1,6 kuadriliun rupiah. Secara konsep, kota ini sangat bagus dalam menerapkan teknologi dan energi ramah lingkungan. 

Mengingat para pengembang Forest City kebanyakan dari Tiongkok, para masyarakat Tiongkok diberikan kesempatan lebih mudah untuk membeli properti di kota tersebut. Pada tahun 2009, 80 persen pemilik properti di kota tersebut berasal dari negara Tiongkok. Penduduk asli Malaysia sendiri tak mampu membeli properti di kota tersebut karena harganya yang sangat mahal. 

Alhasil, jalan-jalan di kota tersebut kebanyakan berbahasa Mandarin. Setelah itu, terjadi protes besar-besaran dari penduduk asli Malaysia dan menuduh adanya proyek ini sebagai penjajahan modern. Alhasil, Perdana Menteri Malaysia kala itu, Mahathir Mohamad, melarang warga negara asing memiliki properti di Forest City. 

5. Pembuangan Limbah Nuklir Gunung Yucca (Amerika Serikat)

5 Megaproyek di Dunia yang Gagal Dimanfaatkan dengan Baikkawasan pembuangan limbah nuklir Gunung Yucca (physicsworld.com)

Pada akhir abad ke-20, banyak negara yang sedang mengembangkan tenaga nuklir, termasuk Amerika Serikat. Sayangnya, limbah nuklir diketahui sangat berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, terdapat Nuclear Waste Act yang mendorong penyimpanan limbah nuklir ke tempat yang lebih aman.

Proyek Pembuangan Limbah Nuklir Gunung Yucca merupakan dampak dari adanya amandemen Nuclear Waste Act pada tahun 1987. Pemerintah Amerika Serikat kala itu membangun salah satu pembuangan limbah nuklir di sekitar Gunung Yucca pada tahun 2002. 

Sayangnya, proyek ini dapat mencemari air yang mengalir ke Limbah Amargosa. Alhasil, di bawah kepemimpinan Barack Obama, pemerintah pusat Amerika Serikat menghentikan pendanaan proyek tersebut. Proyek ini telah menghabiskan dana sebesar 17 miliar dolar AS atau setara 242 triliun rupiah. 

Terdapat banyak faktor mengapa hal tersebut bisa terjadi, mulai dari perencanaan yang kurang matang hingga perbedaan kebijakan publik. Menurutmu, apakah ada mega proyek yang belum disebutkan dalam daftar di atas? Tulis dikomentar, ya!

Baca Juga: 5 Jalur Kereta Tertua yang Ada di Dunia, dari Negara Mana Saja?

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya