Apa Itu Fenomena Pink Moon dan Kapan Terjadi di Indonesia?

12 Apr 2025, 17:01 WIB

Ilustrasi bulan purnama (Freepik.com/brgfx)

Intinya sih...

Bulan purnama Pink Moon akan terjadi pada Minggu, 12 April 2025.
Warna Pink Moon tidak benar-benar merah muda, namun berasal dari mekarnya bunga liar di Amerika Utara.
Pink Moon memiliki berbagai nama di setiap wilayah, seperti Bulan Paskah dan digunakan untuk menentukan tanggal Paskah setiap tahunnya.

Di bulan Maret kemarin, warga Bumi telah disuguhkan pemandangan dari Blood Moon atau Bulan Darah, kini mereka akan segera dapat menyaksikan Pink Moon, yang akan terjadi pada Minggu, 12 April 2025.

Ini merupakan fenomena bulan purnama, di mana satelit alami Bumi itu berada pada titik terjauhnya dari Bumi, yang disebut micromoon, kebalikan dari supermoon. Praktis Bulan akan terlihat lebih kecil di langit.

Pink Moon

Meski disebut sebagai Pink Moon, warnanya tidak benar-benar merah muda. Farmer's Almanac menyatakan bahwa nama tersebut berasal dari mekarnya bunga liar di Amerika Utara di awal musim semi yang disebut "Phlox subulata" atau lumut phlox.

Bunga ini kerap disebut moss pink karena mekar penuh saat bulan purnama periode April. Bulan purnama ini juga dikenal sebagai Bulan Paskah dan digunakan untuk menentukan tanggal Paskah setiap tahunnya.

Nama lain Pink Moon

ilustrasi bulan purnama (pexels.com/ Tom Fisk)

Nama Pink Moon akan berbeda-beda di setiap wilayah, yang biasanya diambil dari tradisi penduduk asli Amerika, Amerika Kolonial dan Eropa.

Almanak tersebut menyatakan bahwa beberapa nama penduduk asli Amerika untuk bulan merah muda, antara lain:

Breaking Ice Moon (Algonquin) dan Moon When the Streams are Again Navigable(Dakota) merujuk pada es yang mencair dan mobilitas yang meningkat di awal musim semi.
Budding Moon of Plants and Shrubs (Tlingit) dan Moon of the Red Grass Appearing(Oglala) menyoroti pertumbuhan tanaman yang akan segera dimulai.

Nama-nama berikutnya berfokus pada kembalinya hewan-hewan tertentu, seperti: