Kamu mungkin tahu tentang penyakit mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Namun, pernahkah kamu mendengar tentang kecemasan iklim? Disebut juga stres iklim atau distres iklim, kecemasan iklim adalah ketakutan dan kekhawatiran yang dialami seseorang ketika memikirkan tentang perubahan iklim dan krisis iklim yang akan datang, seperti yang dikutip. Contohnya, nih, ketika kamu mengalami kecemasan berlebihan karena takut jika masa depan tidak ada akibat perubahan iklim.
Nah, rupanya, banyak orang terpengaruh oleh kecemasan iklim ini. Lebih dari dua pertiga orang dewasa di AS mengalami kecemasan dalam beberapa bentuk, menurut survei dari American Psychological Association. Namun, anak muda yang paling mungkin mengalami kecemasan iklim.
Faktanya, menurut survei yang diterbitkan Nature, 60 persen anak muda di AS mengalami kecemasan tentang perubahan iklim. Sementara itu, hanya 5 persen orang yang tidak mengkhawatirkannya. Nah, ketakutan akan perubahan iklim juga terjadi di India dan Filipina, di mana dampak perubahan iklim sudah sangat terasa.
Ketakutan ini memang bisa dimengerti banget, sih. Tak terkecuali di Indonesia, yang akhir-akhir ini anak mudanya mulai sadar akan dampak perubahan iklim. Apalagi saat tahu kalau hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, ya! Meskipun begitu, masalah ini memang susah untuk diatasi. Nah, kecemasan iklim sendiri punya dampak yang mengkhawatirkan bagi mental anak muda. Seperti apa, sih, penjelasannya?
