Apa yang Akan Terjadi Jika Lapisan Ozon Menghilang?

Lapisan ozon merupakan bagian tipis dari atmosfer bumi yang berperan menyerap hampir seluruh sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Lapisan ozon berada di lapisan stratosfer, lapisan kedua atmosfer Bumi. Stratosfer ialah gas pelindung yang menempel di planet kita.

Diterangkan National Geographic, ozon hanya membentuk sekitar tiga molekul untuk setiap 10 juta molekul udara. Namun, ozon memainkan peran yang sangat penting. Lapisan ozon menyerap sebagian radiasi sinar matahari yang menghantam Bumi. Kendati radiasi matahari diperlukan untuk kehidupan Bumi, terlalu banyak radiasi dapat merusak makhluk hidup. 

Ozon menjebak jenis radiasi yang disebut ultraviolet atau sinar UV, yang mampu menembus lapisan pelindung organisme, seperti kulit. Sinar UV kemudian dapat merusak molekul DNA pada tumbuhan dan hewan. 

Ozon melindungi kehidupan di planet Bumi dari paparan sinar UV dan radiasi. Lapisan stratosfer, yang berada 16 hingga 48 km di atas permukaan bumi, terdiri dari molekul ozon yang tercipta secara alami. Menurut Green Matters, lubang ozon pertama kali ditemukan pada tahun 1970-an. Kala itu, diketahui bahwa lubang ini dipicu oleh penggunaan CFC, yang merusak molekul ozon. Munculnya lubang ini menyebabkan Bumi lebih banyak terpapar radiasi UV.

Paparan sinar UV dapat memicu kanker kulit, katarak, menurunnya sistem kekebalan tubuh pada manusia, serta kelaparan pada manusia dan satwa liar karena penurunan hasil panen dan perusakan kehidupan laut.

Semakin besar lubang di lapisan ozon atau jika lapisan ozon menghilang seluruhnya, ini dapat menyebabkan peningkatan masalah yang mengancam jiwa bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Pada akhirnya, ini bisa menyebabkan planet Bumi benar-benar tidak dapat dihuni.

Dijelaskan EnergyzedWorld, kerusakan ozon dipicu oleh pelepasan senyawa kimia yang mengandung gas klorin atau brom dari industri dan aktivitas manusia lainnya. Penipisan yang paling parah berada di Daerah Kutub, terutama di Antartika.

Penipisan ozon merupakan masalah lingkungan yang utama karena meningkatkan jumlah radiasi ultraviolet (UV) yang mencapai permukaan Bumi. Ini berdampak signifikan pada rusaknya tumbuhan dan hewan.

Kendati ozon tidak benar-benar lenyap dari permukaan Bumi, tetapi kerusakannya sudah sangat memprihatinkan. ABC News melaporkan lubang ozon terbesar yang tercatat adalah sekitar 30 juta kilometer persegi pada tahun 2006. 

Saat ini, luas lubang tersebut sudah berkurang menjadi sekitar 20 juta km persegi. Namun, lubang ini cukup besar untuk dilewati bulan. Ukuran lubang ozon juga dapat berubah-ubah dari tahun ke tahun, tergantung suhu di bagian atas atmosfer.

Kabar baiknya, kita dapat mengambil langkah bersama untuk membantu mengatasi masalah penipisan ozon. Berikut langkah yang dapat kita lakukan dilansir laman EnergyzedWorld:

1. Kurangi penggunaan pestisida. Pestisida biasa digunakan untuk membersihkan lahan dari hama dan gulma, tetapi sangat berkontribusi pada penipisan lapisan ozon. Alih-alih pestisida, mulailah menerapkan metode alami untuk mengurangi hama.
2. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi. Kendaraan memproduksi banyak gas rumah kaca yang pada akhirnya membentuk kabut asap, yang mempercepat penipisan lapisan ozon.
3. Gunakan produk pembersih ramah lingkungan. Sebagian besar produk pembersih rumah tangga sarat akan bahan kimia keras yang masuk ke atmosfer, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap degradasi lapisan ozon. Untuk menghindari situasi ini, gunakan produk pembersih alami dan ramah lingkungan.

Ozon memiliki peran sangat penting bagi kehidupan Bumi. Sebaliknya, rusak dan menghilangnya lapisan ozon membuat Bumi menjadi semakin tidak layak huni. Jadi, yuk jaga lapisan ozon dengan membatasi penggunaan bahan kimia keras dan berbahaya.