Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kucing menjilati diri sendiri (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi kucing menjilati diri sendiri (pexels.com/Cats Coming)

Intinya sih...

  • Air liur kucing mengandung enzim, antibakteri, dan faktor pertumbuhan yang membantu penyembuhan luka.

  • Kucing menjilati luka juga membersihkan luka, merangsang aliran darah, dan mengurangi rasa sakit.

  • Risiko kebiasaan menjilat luka kucing dapat memicu infeksi parah, sehingga perlu tindakan pencegahan dan perawatan yang tepat.

Sebagai cat lover, kamu pasti pernah mendengar anggapan bahwa air liur kucing bisa menyembuhkan luka. Mitos ini sering kita dengar, apalagi karena kucing memang sering menjilati lukanya sendiri. Banyak orang mengira itu pertanda bahwa air liur mereka punya khasiat penyembuhan alami. Namun, apakah benar begitu? Apakah ini hanya naluri hewan, atau ada bukti ilmiahnya?

Di sini kita akan membahas fakta menarik seputar air liur kucing. Apa saja manfaat dan bahayanya, agar kamu bisa lebih bijak dalam merawat hewan peliharaan kesayanganmu.

1. Kandungan penyembuh dalam air liur kucing

Air liur kucing bukan cairan sembarangan. Di dalamnya terdapat berbagai enzim, antibakteri, dan faktor pertumbuhan yang bisa membantu proses penyembuhan luka. Beberapa komponen pentingnya antara lain:

  • Lysozyme: Ini adalah enzim yang mampu menghancurkan dinding sel bakteri tertentu sehingga membantu melawan infeksi.

  • Lactoferrin dan cathelicidin: Zat antibakteri yang berfungsi melawan infeksi dan mengurangi peradangan.

  • Histatin: Protein yang mendorong regenerasi jaringan dan penyembuhan luka, sekaligus mencegah pembentukan biofilm, suatu lapisan bakteri yang bisa menghambat pemulihan.

  • Epidermal growth factor (EGF): Merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel, sehingga luka bisa lebih cepat sembuh.

  • Opiorphin: Pereda nyeri alami yang menjaga kadar endorfin agar tetap tinggi, membuat kucing merasa lebih nyaman.

Jadi, saat kucing menjilat lukanya, ia sebenarnya sedang membersihkan luka dan mengoleskan zat-zat penyembuh alami dari tubuhnya sendiri.

2. Manfaat fisik dari menjilati luka

Bukan hanya zat kimianya yang bekerja, tapi gerakan menjilati luka juga punya efek positif:

  • Membersihkan luka: Lidah kucing yang kasar bisa mengangkat kotoran, darah kering, dan jaringan mati dari luka.

  • Merangsang aliran darah: Gerakan menjilat membantu meningkatkan aliran darah ke area luka, membawa oksigen dan sel imun untuk mempercepat pemulihan.

  • Mengurangi rasa sakit: Aktivitas ini juga memicu pelepasan endorfin yang membuat kucing merasa lebih tenang.

3. Risiko di balik kebiasaan menjilat luka 

ilustrasi kucing menjilati kakinya (pexels.com/wirestock)

Sayangnya, manfaat air liur kucing tidak selalu sebanding dengan risikonya. Justru, kebiasaan menjilat luka yang berlebihan bisa memicu infeksi yang lebih parah. Mulut kucing penuh dengan bakteri dari sisa makanan, plak gigi, atau kebiasaan seperti minum dari genangan kotor dan menjilati bagian tubuh lain yang tidak higienis.

Akibatnya, luka yang terus dijilat bisa terkena infeksi kulit, abses, bahkan dalam kasus parah bisa menyebabkan sepsis. Itulah kenapa dokter hewan biasanya menyarankan agar pemilik mencegah kucing menjilat lukanya.

4. Bagaimana cara efektif mencegah kucing menjilat luka

Cara paling umum untuk mencegah kucing menjilat dan mengigiti luka adalah dengan memakaikannya Elizabethan collar. Ini adalah pelindung plastik kaku berbentuk corong yang dipasang di leher kucing. Alat ini mencegah kucing menjangkau sebagian besar tubuhnya dengan lidah.

Namun, tidak semua kucing suka memakai Elizabethan collar. Beberapa bisa jadi takut, stres, atau berusaha melepaskannya dengan memaksa, bahkan sampai tersangkut kakinya. Jadi, pemilik perlu memilih metode penghalang yang paling sesuai dengan kepribadian si kucing.

5. Cara mengobati luka kucing

Alih-alih membiarkan kucing menjilati luka, pemilik harus proaktif membantu mengatasi luka kucing;

  • Cegah jilatan berlebih: Gunakan Elizabethan collar atau pelindung leher agar kucing tidak bisa menjilat lukanya.

  • Bersihkan dengan benar: Gunakan larutan saline steril atau antiseptik yang disarankan dokter hewan untuk membersihkan luka.

  • Pantau tanda infeksi: Waspadai kemerahan, bengkak, nanah, atau bau tak sedap dari luka.

  • Segera ke dokter hewan: Untuk luka yang lebih dari sekadar lecet ringan, konsultasi dengan profesional selalu jadi pilihan terbaik.

Air liur kucing memang mengandung enzim dan faktor penyembuh yang bisa membantu membersihkan luka. Namun, manfaat itu datang dengan risiko besar, karena mulut kucing juga jadi rumah bagi bakteri berbahaya. Jadi, sebaiknya jangan biarkan kucing menjilat lukanya terlalu sering. Untuk perawatan luka yang aman dan optimal, tetap andalkan saran dari dokter hewan. Saat ragu, lebih baik main aman demi kesehatan si meong tercinta.

Referensi

Ahh...The Spaw. Diakses pada Juli 2025. Should You Let Your Pet Lick Their Wounds?
Cat Bandit. Diakses pada Juli 2025. Can Cat Saliva Really Heal Wounds?
Petplan. Diakses pada Juli 2025. Should You Let Your Cat Lick Its Wounds?
Senior Cat Wellness. Diakses pada Juli 2025. Should a Cat Lick Its Wounds?

Editorial Team