Perbedaan Kucing Putih dan Kucing Albino, Bukan Sekadar Warna Bulu

Kucing berbulu putih polos memang memesona, tapi pernahkah kamu mendengar tentang kucing albino? Meski sepintas terlihat serupa, nyatanya kucing albino jauh lebih langka daripada kucing putih biasa. Banyak orang yang keliru mengira bahwa kucing putih otomatis adalah albino, padahal keduanya sangatlah berbeda.
Memahami perbedaan keduanya sangatlah penting, terutama bagi para pecinta kucing. Sebab perbedaan antara kucing putih dan kucing albino bukan hanya soal penampilan, tapi juga menyangkut genetik, ciri fisik, dan kebutuhan perawatan. Yuk, kita eksplorasi apa saja perbedaan antara kucing putih dan kucing albino.
1. Asal genetik yang berbeda

Perbedaan paling mendasar antara kucing putih dan albino terletak pada genetiknya. Kucing putih memiliki gen dominan yang dikenal sebagai gen “W” (white), yang menutupi warna dan pola bulu lain. Jadi, kendati terlihat putih polos, mereka sebenarnya tetap memproduksi sedikit melanin, yaitu zat pigmen yang memberi warna pada kulit, bulu, dan mata.
Sementara itu, kucing albino lahir karena mutasi genetik yang langka pada gen tyrosinase (TYR). Mutasi ini membuat tubuhnya sama sekali tidak bisa memproduksi melanin, sehingga bulu, kulit, dan matanya benar-benar tanpa pigmen. Albinisme bersifat resesif, artinya kedua induk harus membawa gen pembawa albino agar anaknya lahir sebagai albino.
2. Ciri fisik yang bisa dibedakan

Sekilas, kucing putih dan albino bisa terlihat sama. Namun, jika diperhatikan baik-baik, ada beberapa tanda yang bisa membantumu mengenalinya:
Warna bulu: Keduanya tampak putih, tapi bulu kucing albino sering kali terlihat sedikit krem karena benar-benar tidak punya pigmen.
Warna mata: Kucing putih bisa memiliki berbagai warna mata, seperti biru, hijau, amber, bahkan dua warna berbeda (heterokromia). Kucing albino hanya memiliki mata biru pucat atau tampak kemerahan karena pembuluh darah di balik iris yang tak berpigmen.
Warna kulit: Kucing putih biasanya punya kulit pucat dengan sedikit pigmen atau bintik gelap. Sebaliknya, kucing albino punya kulit merah muda terang, terutama di hidung, telinga, dan sekitar mata. Warna merah muda ini bukan dari pigmen, melainkan dari pembuluh darah yang terlihat jelas karena ketiadaan melanin.
3. Dampak terhadap kesehatan

Perbedaan tingkat melanin juga membawa konsekuensi kesehatan yang berbeda:
Kucing putih: Umumnya sehat, tapi kucing putih dengan mata biru memiliki risiko lebih tinggi mengalami tuli bawaan. Meski kulitnya pucat, mereka masih lebih tahan terhadap sinar matahari dibanding kucing albino.
Kucing albino: Karena benar-benar tidak punya melanin, kulit mereka sangat sensitif terhadap cahaya matahari dan mudah terbakar. Mereka juga lebih rentan terhadap kanker kulit dan masalah penglihatan karena mata yang sensitif terhadap cahaya terang.
4. Perawatan dan perilaku

Warna bulu atau status albino tidak secara langsung memengaruhi kepribadian. Namun, kucing albino cenderung lebih suka berada di tempat yang teduh karena mata dan kulitnya sangat sensitif terhadap cahaya. Untuk itu, pemilik kucing albino harus menyediakan tempat berteduh, membatasi paparan sinar matahari langsung, dan menghindari pencahayaan yang terlalu terang di rumah.
5. Tingkatan albinisme pada kucing

Albinisme pada kucing bukan kondisi mutlak, tapi spektrum dengan berbagai tingkat kehilangan pigmen. Berikut beberapa jenisnya:
Albinisme penuh. Kucing benar-benar tidak memiliki melanin. Bulu putih polos, kulit merah muda, dan mata tampak pink karena pembuluh darah terlihat jelas. Ini disebut albino sejati dan sangat langka.
Albinisme parsial. Hanya sebagian pigmen yang hilang. Kucing bisa memiliki bulu bercampur putih dan warna lain. Mata bisa biru atau kombinasi warna.
Snow Bengal. Beberapa ras seperti Bengal punya pola albinisme ringan yang disebut "snow". Warna bulu lebih pucat, tapi mata tidak pink. Variasinya antara lain seal lynx point, seal mink, dan seal sepia.
Meski sama-sama menawan dengan penampilan putih bersih, kucing putih dan kucing albino punya perbedaan yang signifikan. Kucing putih hanya “menutupi” warna aslinya dengan gen dominan, sedangkan kucing albino benar-benar tidak memiliki pigmen karena mutasi genetik. Perbedaan ini tidak hanya soal penampilan, tapi juga soal kesehatan dan cara merawatnya. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa memberikan perlindungan dan kasih sayang terbaik untuk kucingmu.
Referensi
Catster. Diakses pada Juni 2025. Albino Cat: What You Should Know
Cuteness. Diakses pada Juni 2025. What Is the Difference Between a White Cat and an Albino Cat?
I Love Veterinary. Diakses pada Juni 2025. Albino Cat vs White Cat: Difference
Puainta. Diakses pada Juni 2025. Albino Cats vs White Cats
The Happy Cat Site. Diakses pada Juni 2025. Albino Cat – Complete Guide To Albino Cats