Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Biawak Berbahaya? Berikut Hal yang Patut Diwaspadai

biawak
ilustrasi biawak (pexels.com/silas)

Sejatinya biawak dapat muncul pada segala musim. Akan tetapi, hewan liar ini berpotensi lebih dekat ke permukiman begitu memasuki musim penghujan. Banjir yang meluas menyebabkan biawak berenang ke sekitar rumahmu. Kemunculannya yang tiba-tiba dan tidak biasa tentu membuat panik.

Namun, apakah biawak berbahaya? Sebelum mengambil keputusan hewan tersebut harus diapakan, ada baiknya ketahui dahulu bagaimana biawak hidup.

Apakah biawak berbahaya?

biawak
biawak (pixabay.com/Erik Karits)

Apakah biawak bahaya? Biawak umumnya tidak berbahaya bagi manusia, tetapi bisa menjadi masalah jika merasa terancam atau diprovokasi, saat ini kamu boleh bernapas lega karena biawak sebetulnya tidak berbahaya. Konteks berbahaya di sini berarti beracun atau menyerang manusia, ya.

Perlu dipahami, biawak yang hidup di Indonesia umumnya adalah spesies Varanus salvator atau biawak air tawar. Biawak tersebut cenderung pemalu. Dibanding menyerang manusia atau melakukan tindakan tiba-tiba tanpa sebab, biawak memilih menyelinap pergi dan menjauh.

Namun, jika merasa terancam, biawak juga dapat menyerang. Jadi, hindari tindakan yang memicu insting bertahan hidupnya, termasuk menyentuh atau mengejarnya. 

Terlepas dari itu, biawak juga termasuk hewan beracun. Air liurnya mengandung kadar racun yang dapat membunuh. Akan tetapi, efek tersebut hanya berdampak mematikan pada hewan kecil yang menjadi mangsanya. Pada manusia, racun tersebut tidak berdampak fatal. 

Kendati demikian, kamu perlu waspada pada gigitannya. Meski tidak membunuh manusia, gigi biawak dapat menyebabkan luka robek yang serius. Belum lagi sisa daging pada mulutnya berpotensi mengandung bakteri. Ketika masuk ke luka, bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi serius.

Apakah biawak bahaya bagi ekosistem?

biawak
Biawak yang masuk area Bandara Supadio berhasil ditangkap. (IDN Times/istimewa).

Selain pertanyaan apakah biawak berbahaya bagi manusia, kita juga perlu mengetahui dampak reptil ini pada lingkungan. Terutama ketika biawak memasuki kawasan permukiman saat banjir tinggi.

Pada dasarnya, biawak merupakan predator alami. Biawak memangsa hewan-hewan kecil, seperti tikus dan serangga. Walau begitu, biawak juga membangun sarang yang bermanfaat bagi komunitas kecil sehingga membantu menyeimbangkan ekosistem. Sebuah penelitian dalam Ecology pun menyebutkan bahwa biawak adalah insinyur ekosistem karena perannya.

Lebih lanjut, konsumsi daging biawak dan perburuan berdampak pada ketimpangan ekosistem. Begitu predator ini menghilang, jumlah hewan-hewan mangsanya akan meningkat. Lambat laun, hal tersebut berdampak negatif pada lingkungan sekitar.

Lantas, bagaimana ketika banjir tiba? Saat hal itu terjadi, sebisa mungkin biarkan biawak kembali ke sarangnya tanpa mengganggunya. Tenang, hewan ini juga tidak akan mengganggumu, kok. Namun, kamu perlu berhati-hati jika memiliki hewan peliharaan, misalnya kucing, di rumah. Meski bukan termasuk mangsanya, interaksi keduanya mungkin berbahaya bagi anabul. 

Jadi, apakah biawak berbahaya? Kesimpulannya tidak, selama reptil ini merasa tidak diganggu. Oleh karena itu, jangan membuat hewan ini mengaktifkan insting bertahan hidupnya jika tidak ingin kena dampaknya.

Referensi:

"Advisory on Monitor Lizard". NParks. Diakses Januari 2025.
"Monitor Lizard Meat Consumption Increasingly Rampant, FIKKIA UNAIR Veterinarians Give Response". Universitas Airlangga. Diakses Januari 2025.
"Monitor Lizard Should be Regarded as 'Ecosystem Engineer', Researchers Say". Phys. Diakses Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Aria Hamzah
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us