Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Bintang Laut Bisa Dimakan? Ini Fakta dan Risikonya!

ilustrasi apakah bintang laut bisa dimakan? (pexels.com/Yulia Ilina)

Bintang laut atau sea star adalah hewan laut yang eksotis dan sering ditemukan di perairan dangkal di berbagai belahan dunia. Bentuknya yang simetris dan warnanya yang mencolok menjadikan bintang laut populer di kalangan penyelam dan pecinta biota laut. Namun, mungkin kamu pernah mendengar pertanyaan yang cukup menggelitik, apakah bintang laut bisa dimakan?

Meski bintang laut bukan makanan laut yang umum seperti udang atau cumi-cumi, ternyata di beberapa budaya, hewan ini memang dikonsumsi, lho. Namun, sebelum kamu mulai mempertimbangkan untuk mencicipi bintang laut, penting untuk memahami kandungan nutrisinya, rasanya, risiko kesehatannya, serta dampaknya terhadap ekosistem laut, ya.

1. Konsumsi bintang laut di berbagai budaya

ilustrasi bintang laut (pexels.com/Rasca Don)

Bintang laut memang gak sepopuler makanan laut lainnya, tetapi ada beberapa negara yang mengonsumsinya sebagai bagian dari budaya kuliner lokal. Di China, misalnya, bintang laut sering dijual sebagai makanan jalanan di beberapa pasar malam di kota besar seperti Beijing. Hewan ini biasanya ditusuk dan digoreng sebelum disajikan. Sementara di Jepang, bintang laut gak dikonsumsi secara luas, tetapi beberapa daerah tertentu menjadikannya sebagai bahan makanan khas musiman.

Selain Asia, beberapa negara kepulauan di Pasifik juga diketahui mengonsumsi bintang laut, meskipun dalam jumlah yang sangat terbatas, lho. Biasanya, hanya spesies tertentu yang dianggap aman dan dapat dimakan, dan cara pengolahannya juga sangat penting. Konsumsi bintang laut cenderung bersifat eksperimental dan gak umum karena tekstur dan rasanya yang unik serta kemungkinan adanya zat beracun di dalam tubuhnya.


2. Rasa dan tekstur bintang laut saat dimakan

Kamu mungkin penasaran, seperti apa sebenarnya rasa bintang laut? Banyak yang mengatakan bahwa rasa bintang laut cukup sulit untuk dijelaskan. Dagingnya memiliki tekstur seperti pasta atau mousse, dan beberapa orang menggambarkannya sebagai gabungan antara rasa ikan yang sangat amis dan sentuhan pahit. Bagian yang dimakan biasanya adalah gonad atau organ reproduksi yang terdapat di dalam lengannya.

Namun, gak semua orang dapat menikmati rasa ini, lho. Bahkan sebagian besar yang pernah mencicipinya mengatakan bahwa bintang laut bukan makanan yang cocok untuk semua orang. Karena itu, meski bisa dimakan, bintang laut gak menjadi pilihan utama dalam kuliner laut karena rasanya yang gak umum dan proses penyajiannya yang rumit.


3. Risiko kesehatan yang perlu kamu ketahui

ilustrasi bintang laut (pexels.com/Maël BALLAND)

Mengonsumsi bintang laut bukan tanpa risiko, lho. Beberapa spesies diketahui mengandung senyawa toksin yang bisa berbahaya bagi manusia. Misalnya, racun seperti tetrodotoxin atau senyawa beracun lainnya bisa ditemukan di beberapa jenis bintang laut, mirip dengan racun pada ikan buntal (pufferfish). Mengonsumsi bintang laut tanpa pengolahan yang tepat bisa menyebabkan mual, muntah, hingga keracunan serius.

Selain itu, sistem pencernaan manusia gak dirancang untuk mencerna zat kimia yang mungkin terdapat pada bintang laut. Oleh karena itu, penting untuk memahami asal usul bintang laut yang akan dikonsumsi dan memastikan bahwa ia berasal dari perairan bersih dan gak terkontaminasi logam berat atau limbah industri. Jangan mengonsumsi bintang laut secara sembarangan, apalagi jika kamu gak memiliki informasi yang cukup tentang spesiesnya. Bahaya akibatnya!


4. Dampak lingkungan dari konsumsi bintang laut

Selain faktor kesehatan, ada juga pertimbangan lingkungan yang perlu kamu pikirkan sebelum mencoba bintang laut sebagai makanan, nih. Bintang laut memegang peranan penting dalam ekosistem laut sebagai predator alami organisme seperti kerang dan remis. Mengurangi populasi bintang laut secara gak bijak dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, khususnya di kawasan terumbu karang.

Sebagai pecinta dunia hewan laut, kamu tentu ingin menjaga kelestarian spesies ini di habitat alaminya. Dengan meningkatnya popularitas food tourism atau wisata kuliner ekstrem, ada risiko bahwa eksploitasi bintang laut bisa meningkat demi kepentingan ekonomi jangka pendek, lho.

Jadi, apakah bintang laut bisa dimakan? Jawabannya adalah iya, dalam beberapa budaya bintang laut memang dikonsumsi. Namun, perlu kamu pahami bahwa mengonsumsi bintang laut bukanlah hal yang umum dan memiliki risiko baik terhadap kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan laut. Sebagai pecinta hewan laut, lebih baik kamu mengagumi keindahan bintang laut di habitat aslinya daripada menjadikannya bagian dari menu makananmu, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us