ilustrasi kucing marah (freepik.com/freestockcenter)
Virus rabies dapat ditularkan pada anabul melalui air liur hewan yang terinfeksi. Perpindahan virus ini umumnya melalui gigitan. Ketika hal tersebut terjadi, air liur hewan yang terinfeks dapati masuk ke bawah kulit melalui luka gigitan.
Beberapa hewan, seperti sigung, rakun, rubah, dan kelelawar, terkenal sebagai pembawa utama virus rabies di Amerika Utara. Sementara itu, di Asia, Eropa, dan Amerika Latin, virus ini lebih umum dibawa oleh anjing liar.
Lebih jauh, infeksi rabies pada kucing bisa didapatkan melalui gigitan hewan-hewan tersebut. Makin sering anabul berinteraksi dengan hewan liar, makin tinggi pula risiko infeksinya, melansir WebMD.
Walau demikian, kucing yang terinfeksi rabies tidak selalu menunjukkan gejala langsung. Masa inkubasi virus tersebut bisa bervariasi, antara 3—8 minggu. Sementara itu, kematian bisa terjadi dalam kurun waktu 10 hari sejak timbulnya gejala pertama. Namun, durasi tersebu juga tergantung pada hal berikut:
- Lokasi infeksi, makin dekat titik gigitan dengan otak dan sumsum tulang belakang, makin cepat pula virus mencapai jaringan saraf dan menimbulkan efek
- Tingkat keparahan gigitan
- Jumlah virus yang masuk melalui gigitan.