Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Kristina Yadykina)

Reproduksi merupakan suatu usaha untuk melestarikan keturunan. Setiap makhluk hidup memiliki cara reproduksinya masing-masing yang selalu menarik untuk diketahui. Pada kucing, kemampuan untuk kawin dan beranak pinak muncul pertama kali saat hewan tersebut mulai mengalami masa pubertas atau sekitar usia 4 bulan, dilansir VIN.

Ketika kemampuan reproduksi mulai berfungsi normal, kucing akan menunjukkan gejala berahi. Tanda-tanda tersebut biasanya sangat jelas pada kucing betina. Pada masa ini, kucing jantan juga akan menunjukkan perubahan perilaku yang khas sehingga banyak pemilik kucing mengira bahwa berahi juga terjadi pada kucing jantan. Jadi, apakah kucing jantan juga mengalami birahi? Ini mitos atau fakta, ya? Coba cari tahu jawabannya dalam artikel ini, yuk!

1.Berahi bisa terjadi pada usia kucing yang masih sangat muda

ilustrasi seekor kucing (pexels.com/Melike Benli)

Fungsi reproduksi mulai berjalan normal saat kucing memasuki masa pubertas. VIN melansir bahwa kucing betina dapat mengalami siklus estrus atau yang lebih dikenal dengan istilah masa berahi pada umur sekitar 4 hingga 12 bulan. Adapun, rata-ratanya, mereka mengalami pada umur 6 bulan. Jika pada masa tersebut kucing betina melakukan perkawinan dengan kucing jantan, ada kemungkinan terjadinya kehamilan.

Jika pemilik tidak menghendaki kucingnya memiliki anak, pencegahan terbaik bisa dengan operasi steril. Operasi ovariohysterectomy dapat dilaksanakan saat kucing setidaknya berusia 6 bulan, seperti dilansir VCA Animal Hospitals. Dengan begini, pemilik kucing tidak perlu khawatir akan mendapatkan tambahan jumlah anggota keluarga, kan?

2.Gejala berahi pada kucing betina sangat khas

ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Carla Luca de Tena)

Ketika memasuki masa pubertas dan mulai tumbuh hasrat seksual, kucing betina akan menunjukkan tanda-tanda yang sangat khas. Dilansir PetMD, kucing yang sedang mengalami berahi akan sering vokal, berguling, dan manja kepada pemilik. Kaki belakangnya pun menunjukkan gerakan memijat dan tentunya ia tidak menolak saat didekati kucing jantan. Pada saat seperti ini, bila kucing betina bertemu dengan kucing jantan yang cocok, proses perkawinan bisa terjadi.

Selama masa berahi berlangsung, kucing betina akan melakukan perkawinan selama beberapa kali. Hal ini dilakukan karena pelepasan sel telur atau ovulasi harus diinduksi terlebih dahulu, seperti dilansir MSD Manual Veterinary Manual. Dengan begini, kemungkinan sel telur akan rilis dan dibuahi dapat meningkat.

3.Kucing jantan ternyata tidak mengalami masa berahi seperti kucing betina

ilustrasi seekor kucing ras Maine Coon (pexels.com/Jody Parks)

Kucing jantan yang sudah beranjak dewasa akan menunjukkan perilaku terkait reproduksi. Pada waktu-waktu tertentu, saat mulai banyak kucing betina yang sedang berahi, kucing jantan yang tadinya tenang di rumah akan berusaha pergi mencari betina. Berdasarkan kejadian seperti ini, banyak pemilik kucing mengira bahwa kucing jantan juga mengalami masa berahi. Namun, apakah ini tepat?

Ternyata kucing jantan tidak bisa mengalami masa berahi karena kejadian ini hanya ada pada kucing betina. PetMD melansir bahwa kucing jantan tidak memiliki jaringan ovarium sehingga tidak dapat memunculkan siklus estrus. Perilaku kucing jantan yang tampak ingin membuahi lawan jenis tersebut adalah murni respons terhadap sinyal feromon yang dikeluarkan oleh betina yang sedang dalam masa estrus, seperti dilansir VCA Animal Hospitals.

Jika selama ini kucing jantan disebut berahi, sebenarnya itu merujuk pada makna 'ketertarikan seksual' terhadap kucing betina yang sedang dalam masa estrus. Kucing jantan tidak mengalami berahi yang bermakna 'siklus kawin', seperti yang dialami kucing betina. Siklus estrus atau masa berahi hanya akan dialami oleh kucing betina.

Perilaku khas kucing jantan yang seolah-olah menunjukkan gejala berahi merupakan respons terhadap sinyal feromon yang dikeluarkan oleh betina di suatu tempat yang masih dalam jangkauannya. Jika pemilik tidak menginginkan kucingnya berkembang biak, sebaiknya rencanakan untuk steril. Dengan begini, kucing akan tenang dan pemilik pun lebih nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎