Orangutan adalah primata yang menarik untuk diamati di alam liar. Orangutan berasal dari Kalimantan dan Sumatera, tetapi sayangnya spesies ini terancam punah. Populasi mereka terus menurun akibat penggundulan hutan dan perburuan.
Orangutan merupakan hewan yang sangat cerdas. Namun, banyak orang bertanya-tanya apakah mereka berbahaya.
Di sini, kamu diajak memahami lebih dalam bagaimana karakteristik orangutan dan bagaimana cara berinteraksi dengan mereka secara aman.
Orangutan umumnya tidak agresif terhadap manusia. Sangat jarang kasus di mana orangutan menyerang manusia.
Meskipun memiliki ukuran dan kekuatan yang besar, orangutan tidak menggunakan kekuatannya untuk bersikap agresif terhadap manusia. Orangutan memiliki watak yang lembut dan penyayang. Bahkan, mereka kerap dianggap sebagai primata yang lesu karena senang menghabiskan waktu bertengger di pohon.
Pengecualian bagi individu yang dijadikan hewan peliharaan dan diperlakukan dengan kejam oleh manusia. Menurut Roaring Nature, saat orangutan yang teraniaya ini dilepaskan kembali ke alam liar, mereka bisa tetap agresif terhadap manusia.
Orangutan adalah hewan yang santai dan menyukai ketenangan. Jadi, mereka tidak agresif terhadap satu sama lain.
Orangutan lebih suka menyendiri dan hanya berkumpul untuk kawin. Diterangkan A-Z Animals, satu-satunya saat mereka menampilkan perilaku agresif adalah selama musim kawin di depan betina untuk menunjukkan dominasi, tetapi mereka tidak bertarung sampai mati. Mereka lebih suka membuat panggilan panjang dan keras yang biasanya berlangsung satu menit tetapi bisa bertahan selama lima menit. Panggilan ini dapat didengar sejauh 2 km. Itu mungkin cara mereka menunjukkan siapa yang paling hebat.
Jadi, apakah orangutan berbahaya? Jawabannya, tidak! Orangutan tidak berbahaya, mereka santun dan cenderung menghindari manusia.
Orangutan termasuk keluarga primata besar, yang terdiri dari gorila, simpanse, orangutan, bonobo, dan manusia. Dijelaskan A-Z Animals, orangutan memiliki kemiripan DNA dengan manusia sebanyak 97 persen. Orangutan juga menjadi yang paling tidak agresif di antara semua primata besar.
Meskipun orangutan tidak berbahaya, bukan berarti mereka adalah hewan yang ramah. Penting untuk membedakan antara kurangnya agresi dan keramahan. Sebab, tidak adanya agresi tidak selalu menyiratkan sifat ramah pada orangutan.
Orangutan umumnya menghuni pohon dan jarang turun ke tanah. Menurut Animals Research, perilaku ini membatasi peluang mereka untuk bertemu dan berinteraksi dengan manusia, menghambat perkembangan keramahan.
Apa yang manusia ketahui tentang orangutan adalah bahwa mereka adalah makhluk pemalu dan pendiam, mirip dengan individu yang tertutup. Namun, apa yang ada di dalam pikiran mereka, kita semua tidak tahu.
Orangutan yang ramah biasanya adalah yang dibesarkan oleh manusia di pusat rehabilitasi dan kemudian dilepasliarkan ke alam liar. Orangutan ini mungkin menunjukkan keakraban dengan manusia karena dilahirkan dan dibesarkan di pusat rehabilitasi.
Perlu diketahui bahwa beberapa kasus perilaku agresif telah diamati pada orangutan yang dilepasliarkan dari pusat rehabilitasi. Ini dikaitkan dengan kebingungan dan penyesuaian mereka terhadap alam liar.
Kabar baiknya, masih ada kemungkinan kamu dapat berinteraksi dengan orangutan secara aman. Berikut panduannya dilansir laman Roaring Nature:
Akhir kata, orangutan merupakan primata besar asli Indonesia yang tidak berbahaya. Meskipun begitu, bukan berarti kamu bisa sembarangan mengajak mereka berinteraksi atau bahkan memeliharanya. Yang terbaik adalah membiarkan mereka tetap sendiri di habitat aslinya karena mereka adalah hewan yang suka kesendirian dan ketenangan.