Apakah Satelit Bumi Hanya Ada Satu? Ini Penjelasannya!

- Pengertian satelit alami dan satelit buatan
- Bumi hanya memiliki satu satelit alami
- Satelit yang ada di luar angkasa
Bumi adalah planet ketiga yang jaraknya dekat dengan Matahari setelah Merkurius dan Venus. Sebagai satu-satunya planet yang dapat ditinggali makhluk hidup, Bumi memiliki satelit yang memegang peran penting. Dalam dunia astronomi, istilah satelit merujuk pada objek yang mengorbit planet.
Berbeda dengan planet lainnya di tata surya, Bumi hanya memiliki satu satelit alami, lho. Seiring kemajuan teknologi, para ilmuwan membuat satelit buatan sebagai pendamping Bumi. Ingin tahu lebih jelas? Yuk, simak rangkumannya di bawah ini!
1. Pengertian satelit alami dan satelit buatan

Satelit adalah benda langit yang mengorbit benda yang lebih besar dan dibedakan menjadi dua, yakni satelit alami dan buatan. Satelit alami adalah terbentuk melalui proses alamiah di luar angkasa, sedangkan satelit buatan dibuat oleh manusia yang diluncurkan dan mengorbit Bumi atau benda langit lainnya.
Ada beberapa perbedaan menonjol antara satelit alami dan buatan, yakni satelit alami tidak memiliki sumber daya internal dan tidak memiliki tujuan yang dirancang. Sementara satelit buatan dirancang untuk tujuan spesifik dan dilengkapi dengan sumber daya internal. Selain itu, satelit alami memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
2. Bumi hanya memiliki satu satelit alami

Bulan adalah objek paling terang yang juga disebut satelit alami. Setiap planet di tata surya memiliki jumlah satelit yang berbeda. Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit, sementara Saturnus memiliki satelit terbanyak, yaitu 146 bulan di orbitnya. Bumi sendiri diketahui hanya memiliki satu satelit, yaitu Bulan.
Jarak Bulan dari Bumi rata-rata 238.855 mil (384.400 kilometer). Bulan menjadi satelit terbesar kelima di tata surya setelah Ganymede, Titan, Callisto, dan Io. Meski hanya memiliki satu satelit alami, manusia telah meluncurkan banyak satelit buatan dari berbagai negara.
3. Satelit yang ada di luar angkasa

Terhitung pada 25 Maret 2025 terdapat lebih dari 891 bulan yang terkonfirmasi berada di tata surya berdasarkan data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA). Jumlah ini belum termasuk satelit buatan manusia dan kemungkinan akan bertambah seiring dengan penemuan penamaan resmi oleh International Astronomical Union (IAU).
Sputnik I adalah satelit buatan pertama yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada 1957. Indonesia juga telah meluncurkan beberapa satelit ke luar angkasa, lho. Satelit Palapa A1 menjadi satelit pertama yang diluncurkan di Amerika pada 8 Juli 1976. Peluncuran satelit ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan komunikasi dan informasi.
4. Fungsi utama satelit luar angkasa

Satelit memiliki pengaruh signifikan dan fungsinya tergantung dengan planet yang diorbitnya. Bulan sebagai satelit Bumi berfungsi untuk menstabilkan goncangan sehingga iklim di Bumi tidak terlalu berubah. Menciptakan pasang surut yang penting untuk kehidupan, terutama wilayah pesisir dan lautan.
Bulan juga menjaga stabilitas pada siklus siang dan malam, penerangan di malam hari, dan memberikan sedikit perlindungan dari benda langit. Satelit buatan juga memiliki berbagai tujuan yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Diantaranya memancarkan sinyal televisi dan radio, membantu pelacakan lokasi, pemantauan untuk mengumpulkan data tentang Bumi, dan membantu dalam bidang militer.
Jadi, setiap planet di tata surya memiliki jumlah satelit alami yang berbeda. Beberapa satelit alami kemungkinan hasil dari tabrakan yang terjadi pada miliaran tahun yang lalu. Keberadaan satelit sangat penting untuk keberlangsungan planet yang diorbitnya.