Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Ular Bisa Mengunyah? Cek Fakta Ilmiahnya!

ilustrasi ular (pexels.com/Donald Tong)
Intinya sih...
  • Ular tidak memiliki gigi untuk mengunyah
  • Tengkorak dan rahang ular sangat fleksibel
  • Proses pencernaan dimulai setelah mangsa tertelan

Ular merupakan salah satu hewan paling unik dalam proses makannya, sebab berbeda dengan mamalia yang mungkin pada umumnya menggunakan gigi untuk mengunyah. Banyak orang sering bertanya-tanya apakah memang ular bisa mengunyah makanannya seperti hewan lainnya atau justru mereka akan menelannya bulat-bulat.

Untuk menjawab hal ini tentunya perlu dipahami bahwa struktur anatomi ular telah diciptakan untuk memangsa dengan cara yang sangat efisien dan tidak kalah efektif, meski berbeda dibandingkan dengan jenis mamalia. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta ilmiah menarik berikut ini terkait cara ular untuk memakan mangsanya.

1. Ular tidak memiliki gigi untuk mengunyah

ilustrasi ular (pexels.com/Pixabay)

Ular memang memiliki gigi, namun bentuk dan fungsinya jelas berbeda jika dibandingkan dengan gigi yang dimiliki mamalia. Gigi ular dirancang untuk mencengkeram dan juga menahan mangsa agar tidak sampai kabur, sehingga tidak digunakan untuk mengunyah atau menggiling makanan menjadi bagian-bagian yang kecil untuk ditelan.

Gigi ular pada umumnya melengkung ke arah dalam, sehingga memungkinkan mereka untuk mencengkram mangsanya dengan erat pada saat ditelan secara utuh. Struktur ini sangat membantu proses penelanan dengan cara yang lebih cepat dan efisien, sekaligus mencegah mangsa tersebut untuk bergerak mundur keluar dari mulut.

2. Tengkorak dan rahang ular sangat fleksibel

ilustrasi ular (pexels.com/Pixabay)

Salah satu keajaiban dari anatomi ular terletak pada tengkoraknya yang sangat fleksibel karena sambungan-sambungan longgar di bagian rahangnya tidak seperti manusia atau hewan berkaki empat lain. Justru rahang bawah ular tidak menyatu di bagian tengah, sehingga inilah yang dapat meregang ke sisi kiri dan juga kanan secara terpisah.

Fleksibilitas yang dimiliki ular seolah memungkinkan hewan tersebut untuk membuka mulutnya sangat lebar dan menelan mangsanya yang memiliki ukuran lebih besar dari ukuran kepalanya. Jadi daripada mengunyah, justru ular akan menggunakan teknik menggerakkan rahang agar bisa menarik mangsa untuk masuk ke tenggorokan secara perlahan.

3. Proses pencernaan dimulai setelah mangsa tertelan

ilustrasi ular (pexels.com/Diego Madrigal)

Setelah mangsa masuk seluruhnya ke dalam tubuh ular, maka proses pencernaan langsung dimulai dengan bantuan enzim pencerna yang sangat kuat. Ular tersebut tidak memerlukan proses pengunyahan karena memang sistem pencernaannya sudah mampu untuk menghancurkan jaringan tubuh mangsa secara menyeluruh, termasuk dalam hal ini adalah bagian tulang.

Lambung ular memiliki kemampuan luar biasa untuk menguraikan berbagai jenis jaringan keras berkat tingkat keasaman yang tinggi. Inilah yang menjadi alasan mengapa ular bisa tetap sehat dan memeroleh energi maksimal tanpa harus mengunyah mangsanya terlebih dahulu.

4. Adaptasi ular memungkinkan mereka bertahan tanpa sering makan

ilustrasi ular (pexels.com/Jeffry S.S.)

Dikarenakan ular menelan mangsa secara utuh dan mencernanya secara perlahan, maka mereka tidak perlu makan sesering seperti hewan lainnya. Proses ini memungkinkan ular untuk tetap bisa bertahan hidup dalam waktu panjang hanya dengan mengonsumsi satu mangsa berukuran besar saja.

Kemampuan ini merupakan bagian penting dari evolusi yang efisien karena meminimalisir kebutuhan energi harian. Alih-alih menghabiskan waktu untuk mengunyah, justru ular akan mengandalkan sistem metabolisme yang lambat dan efisien untuk mengolah makanan tersebut secara lebih maksimal.

Ular memang tidak bisa mengunyah, namun bukan berarti mereka kalah dalam hal keefektifan pada saat mengolah makanan. Hal ini didukung karena struktur tubuh ular yang dirancang secara khusus untuk menelan mangsa utuh, sehingga tidak untuk mengunyahnya. Dengan memahami cara makan dari ular, maka kamu pun akan lebih menghargai terkait keanekaragaman biologis yang ada di alam ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us