5 Jenis Gunung Utama yang Ada di Bumi Beserta Contohnya

- Indonesia memiliki banyak gunung vulkanik karena berada di Cincin Api Pasifik
- Gunung lipatan terbentuk dari proses tumbukan atau gesekan lempeng tektonik, contohnya Himalaya dan Andes
- Gunung vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang keluar dari dalam bumi, seperti Gunung Fuji dan Gunung Merapi
Berada di Cincin Api Pasifik menjadikan Indonesia memiliki banyak gunung vulkanik atau dikenal juga dengan gunung berapi. Gunung vulkanik ini terbentuk dari adanya aktivitas vulkanik yang sangat aktif di wilayah tersebut. Karena lokasinya di Cincin Api Pasifik, Indonesia menjadi negara yang memiliki gunung vulkanik terbanyak di dunia.
Dari proses terbentuknya, gunung vulkanik bukan satu-satunya jenis gunung yang ada di bumi ini. Banyak gunung di bumi ini yang terbentuk bukan dari aktivitas vulkanik. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini 5 jenis gunung berdasarkan proses terbentuknya beserta contohnya.
1. Gunung lipatan

Gunung atau pegunungan lipatan merupakan gunung yang umum ada di muka bumi saat ini. Dilansir National Geographic, gunung atau pegunungan lipatan merupakan gunung atau pegunungan yang terbentuk karena adanya proses tumbukan atau gesekan antara dua lempeng tektonik Bumi (konvergen). Akibat tumbukan ini, lapisan batuan di kerak bumi dan puing-puing terlipat membentuk bongkahan batu, bukit, gunung, dan pegunungan. Waktu yang dibutuhkan hingga terbentuknya gunung biasanya sangat lama dan bisa mencapai jutaan tahun.
Gunung lipatan biasanya terbentuk di zona tumbukan benua, yaitu lokasi pertemuan antara dua lempengan tektonik bertemu dan saling bertabrakan. Aktivitas tektonik pada wilayah ini menciptakan kompresi pada tepi terdepan kerak benua yang menjadi alasan mengapa sebagian besar pegunungan lipatan saat ini berada di tepi atau bekas tepi lempeng benua.
Contoh paling populer dari pegunungan lipatan saat ini adalah rangkaian pegunungan Himalaya yang melintasi Nepal, India, Tibet, Bhutan, dan Pakistan. Selain Himalaya, terdapat juga pegunungan Andes yang terletak di sepanjang Amerika Latin, serta pegunungan Alpen yang membentang di sebagian negara Eropa Tengah.
2. Gunung vulkanik (Gunung berapi)

National Geographic melansir, gunung vulkanik adalah gunung yang terbentuk dari tumpukan material vulkanik yang keluar dari dalam bumi melalui celah di kerak bumi. Material vulkanik biasanya berupa magma, gas, dan abu. Dalam pengklasifikasiannya, gunung vulkanik dibagi menjadi gunung berapi aktif, tidak aktif, dan punah.
Secara umum, pembentukan gunung berapi dimulai dari lelehan batuan di bawah kerak bumi yang dikenal dengan magma. Karena berbagai faktor, tekanan magma meningkat sehingga magma terdorong ke permukaan melalui celah-celah di lapisan permukaan bumi. Magma yang telah mencapai permukaan dikenal dengan lava ini akan mengeras setelah dingin dan membentuk lapisan permukaan baru. Proses ini berulang terus menerus sehingga akumulasi tumpukan lava yang mengeras ini membentuk gunung berapi. Proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama hingga ribuan tahun atau bahkan jutaan tahun.
Banyak contoh gunung berapi di dunia ini yang populer dan juga menjadi landmark dari suatu negara. Sebagai contoh, gunung Fuji merupakan gunung berapi yang menjadi landmark negara Jepang. Selain itu ada Gunung Kilimanjaro yang merupakan landmark dari negara Tanzania. Tidak ketinggalan, Indonesia yang memiliki Gunung Merapi dan sekaligus menjadi rumah bagi 127 gunung berapi lainnya yang masih aktif.
3. Gunung blok

Selain gunung lipatan, proses terbentuknya gunung yang disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik adalah gunung blok. Melansir laman Universe Today, gunung blok terbentuk dimulai dengan adanya pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh (divergen). Pergerakan ini mengakibatkan renggangnya lapisan kerak bumi yang berakibat pada terbentuknya patahan pada kerak bumi. Kondisi ini membuat sebagian patahan terangkat ke atas (horst) dan bagian patahan lainnya mengalami turun membentuk cekungan (graben). Bagian patahan yang terangkat ke atas inilah yang membentuk gunung blok.
Jika dibandingkan dengan gunung lipatan maupun gunung vulkanik, jumlah gunung blok di bumi ini relatif lebih sedikit. Contoh gunung blok yang populer adalah Pegunungan Sierra Nevada (Amerika Serikat) dan Pegunungan Vosges (Perancis). Indonesia yang dikenal sebagai rumah bagi gunung berapi juga memiliki gunung blok meskipun tidak banyak. Contoh gunung blok yang populer di Indonesia adalah pegunungan barisan yang terletak di pulau Sumatra.
4. Gunung kubah

Pembentukan gunung kubah hampir sama dengan proses terjadinya gunung vulkanik. Baik gunung vulkanik dan gunung kubah, keduanya terbentuk dari adanya aktivitas vulkanik. Dilansir Oregon State, gunung kubah terbentuk karena adanya aktivitas vulkanik yang menyebabkan magma yang sangat kental terdorong menuju permukaan bumi namun tekanan magma tidak terlalu besar untuk menciptakan ledakan.
Karena sifat magma yang sangat kental, sehingga sulit mengalir melalui celah atau kawah gunung. Magma ini mengalir tidak jauh dan sangat lambat dan biasanya hanya memenuhi ruang di antara celah atau kawah gunung. Selanjutnya magma ini mengering dan membentuk pola kubah dan menciptakan gunung kubah.
Contoh gunung kubah di Indonesia adalah Gunung Merapi. Selain tergolong kedalam jenis gunung vulkanik, Gunung Merapi dalam proses terbentuknya juga mengalami peristiwa vulkanik seperti terbentuknya gunung kubah. Selain Gunung Merapi, di Amerika Serikat juga terdapat Gunung St.Helens yang merupakan gunung kubah.
5. Gunung sisa

Selama ini kita sangat familiar dengan istilah gunung vulkanik, gunung lipatan, dan gunung patahan. Namun, apakah kalian pernah mendengar istilah gunung sisa atau residual mountains? Memang tidak sebanyak dan sepopuler gunung vulkanik, namun keindahan dan keunikan gunung sisa tidak kalah dibandingkan dengan jenis gunung lainnya.
Dilansir Classroom Nation, gunung sisa adalah gunung atau pegunungan yang terbentuk akibat adanya proses erosi. Pembentukan awal gunung ini sebenarnya juga melibatkan aktivitas vulkanik atau tektonik sebagai pembentukan awal gunung atau pegunungan. Seiring berjalannya waktu, gunung tersebut mengalami erosi yang disebabkan oleh air, es, angin, dan faktor penyebab erosi lainnya. Material gunung yang lebih lunak secara bertahap terkikis dan menyisakan material gunung yang lebih keras dan gunung dengan sisa material yang lebih keras ini dikenal dengan gunung sisa.
Dengan proses erosi alami maka tercipta pola erosi yang unik. Pola erosi alami yang tidak teratur ini menjadikan gunung sisa memiliki keindahan dan keunikan jika dibandingkan dengan jenis gunung lainnya. Contoh gunung sisa yang paling populer adalah Gunung Meja yang berada di Afrika Selatan. Karena keunikan dan keindahannya, Gunung Meja dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia versi New7Wonders, seperti dilansir laman New7Wonders.
Dari penjelasan terbentuknya gunung yang ada di bumi ini menunjukkan bahwa alam terus berproses dari waktu ke waktu. Dari proses terbentuknya banyak gunung di bumi ini, jelas menggambarkan betapa tuanya usia bumi kita. Pada akhirnya, tugas kita sekarang adalah menjaga kelestarian.