11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkungan

Nomor 11 memiliki bentuk paling aneh

Gurun merupakan bukan tempat yang ramah untuk dijadikan tempat tinggal bagi suatu makhluk hidup, khusus bagi hewan. Temperatur yang panas saat siang dan dingin saat malam serta sedikitnya sumber air akan menyulitkan bagi hewan untuk dapat bertahan hidup di lingkungan yang bisa dibilang ekstrem ini.

Kondisi gurun seperti ini akan membuat hewan yang tinggal di sana mau tidak mau harus mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan. Dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungan gurun ini membuat beberapa hewan yang tinggal di gurun menjadi terlihat aneh karena memiliki perilaku dan bentuk tubuh yang berbeda dengan hewan sejenis yang tidak tinggal di gurun. Dilansir laman Livescience, berikut ini adalah 11 hewan aneh yang ada di gurun.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Unta, Hewan yang Bisa Bertahan Hidup di Gurun Pasir!

1. Rubah fennec

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi rubah fennec (Pixabay.com/Rethinktwice)

Hewan gurun yang satu ini memiliki bentuk yang menggemaskan, hewan yang berukuran mungil ini memiliki nama rubah fennec (Vulpes zerda). Rubah ini memiliki panjang 35,6 - 40,6 sentimeter (tidak termasuk ekor), yaitu lebih kecil dari kucing domestik, namun rubah fennec memiliki telinga yang sangat besar yang bisa tumbuh hingga mencapai panjang 15,2 cm. Kebun Binatang Nasional Smithsonian menjelaskan telinga pada rubah fennec digunakan untuk membantu mengeluarkan panas dan mendengarkan mangsanya yang berada di bawah pasir. Jika rubah ini mendengar suara mangsanya di bawah pasir, rubah akan menggali pasir dengan cakarnya untuk menangkap mangsanya tersebut.

Sebagai kamuflase di habitatnya di daerah gurun berpasir, rubah ini memiliki bulu berwarna pucat yang menyerupai warna pasir. Bulu rubah ini juga tumbuh hingga dibagian bawah kaki yang berfungsi untuk memberi daya tarik saat berlari di pasir dan juga melindungi kaki mereka dari panasnya permukaan gurun. Pada saat suhu di gurun naik, rubah fennec bisa bernapas terengah-engah hingga 690 kali per menit untuk mendinginkan diri. Selain itu, mereka juga menggali lubang untuk berlindung dari panasnya matahari.

2. Screaming hairy armadilo

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi screaming hairy armadilo (Pinterest.com/Smithsonian)

Hewan gurun pasir yang satu ini memiliki perilaku adaptasi yang sangat unik, memiliki nama screaming hairy armadillo (Chaetophractus vellerosus), hewan gurun ini mengeluarkan suara seperti teriakan tangisan mengerikan yang terdengar seperti tangisan bayi manusia yang baru lahir. Sebuah penelitian yang terbit pada tahun 2019 menjelaskan bahwa suara jeritan pada screaming hairy armadillo sebagai alat pertahanan diri dari predator, dengan maksud mengejutkan dan mengusir predator atau bisa juga memanggil predator lain untuk menghampiri mereka dengan tujuan mengganggu predator lain sehingga memungkinkan armadillo ini bisa melarikan diri.

Berdasarkan keterangan dari Kebun Binatang Nasional Smithsonian, armadillo ini hanya memiliki bobot 0,86 kilogram dan mereka hidup di gurun Monte, Argentia, Bolivia, dan Paraguay. Mereka lebih menyukai tempat dengan tanah berpasir yang gembur agar mereka bisa membuat lubang. Ginjal Armadillo sangat efisien, sehingga mereka tidak perlu sering minum, hal ini merupakan cara mereka beradaptasi dengan lingkungan. Sebagian air yang mereka butuhkan berasal dari tanaman yang mereka makan.

3. Kalajengking gurun berbulu

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi kalajengking gurun berbulu (Pinterest.com/Diana Sowa)

Kalajengking gurun berbulu (Hadrurus arizonensis) merupakan jenis kalajengking yang paling menonjol di antara banyak kalajengking yang hidup di gurun. Menurut keterangan dari Kebun Binatang Hogle Utah, kalajengking gurun berbulu merupakan kalajengking terbesar di Amerika Utara. Mereka bisa memiliki tubuh sepanjang 10,2 - 17,8 sentimeter. Hal yang unik dari kalajengking ini adalah tubuh mereka dapat berpendar di bawah sinar ultraviolet (UV). Kalajengking gurun berbulu ini dapat ditemukan di gurun Sonora dan Mojave Amerika Utara.

Dalam hal reproduksi, kalajengking gurun berbulu betina akan mengandung selama 6-12 bulan dan dapat melahirkan bayi kalajengking sebanyak 35 bayi yang menumpang karapas atau cangkang induknya sampai mereka cukup besar dan bisa mencari makan sendiri. Kalajengking gurun berbulu ini tidak agresif ketika bertemu dengan manusia, mereka lebih memilih melarikan diri dibanding menyengat manusia.

4. Elang harris

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi elang harris (Pixabay.com/Kevinsphotos)

Burung elang dikenal dengan hewan soliter, yaitu hewan yang senang hidup menyendiri. Namun, anehnya ada elang yang memiliki perilaku berbeda dengan elang pada umumnya.

Elang Harris (Parabuteo unicinctus), adalah elang yang bisa dijumpai di gurun Sonora ini berburu secara berkelompok. Menurut lembaga nirlaba konservasi Audubon, biasanya mereka berburu kadal, burung lain, dan mamalia gurun kecil seperti tikus dan tupai tanah.

Pada saat mereka mendapat hasil buruan yang besar, mereka membagi hasil buruannya dengan sesama pemburu. Selain berburu secara berkelompok, elang harris ini juga bekerja sama dalam membesarkan anak-anaknya. Dua pejantan bisa kawin dengan satu betina serta mereka bertiga bisa bekerja sama secara baik untuk membesarkan anak-anaknya.

5. Desert ironclad beetle

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi desert ironclad beetle (Pinterest.com/Ginger Hill)

Mungkin banyak yang berpendapat bahwa kumbang merupakan hewan yang lemah karena bentuk dan ukuran tubuhnya yang kecil. Namun, ada satu kumbang yang jika terinjak oleh manusia dewasa tidak mati. Kumbang ini bernama desert ironclad beetle / kumbang besi gurun (Asbolus verrucosus). Kumbang ini memiliki warna biru yang berasal dari lapisan lilin dalam adaptasi mempertahankan kelembapan di gurun yang kering. Habitat kumbang ini berada di gurun Sonora Amerika Utara.

Pada cangkang kumbang ini terdapat benjolan yang terlihat seperti kumbang ini memiliki lapis baja. Kumbang ini juga dikenal dengan perilaku pura-pura mati ketika mereka merasa terancam.  Menurut keterangan Kebun Binatang dan Kebun Raya Cincinnati, ketika kumbang besi gurun berada dalam kondisi terancam, maka mereka akan berguling dan berpura-pura mati.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Dhub, Kadal Gurun Mirip Biawak yang Takut Air

6. Kucing pasir

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi kucing pasir (Pixabay.com/hansbenn)

Selanjutnya ada kucing pasir gurun (Felis Margarita), yaitu satu-satunya spesies kucing yang habitatnya berada di gurun. Kucing pasir gurun dapat ditemukan di gurun Sahara, Semenanjung Arab, Turkmenistan, Kazakhstan, dan Uzbekistan.

Secara fisik, kucing ini terlihat sangat mirip dengan kucing domestik berbulu. Namun, tidak seperti pada kucing domestik, kucing pasir gurun jarang terlihat oleh orang dan sulit dilacak, menurut International Society for Endangered Cats (ISEC) Kanada.

Hasil pengamatan para peneliti di alam liar menjelaskan bahwa kucing ini memiliki cakar yang dilapisi bulu yang membuat mereka tidak meninggalkan jejak ketika berjalan. Selain itu mereka memiliki warna bulu yang terang sehingga mereka sulit dikenali karena warna tubuhnya yang menyerupai warna pada pasir gurun.

Kucing pasir gurun memangsa ular, tikus gurun, dan kadal. Kemudian saat mereka akan kawin, mereka mengeluarkan suara yang terdengar seperti gonggongan anjing sebagai panggilan terhadap lawan jenisnya.

7. Kelelawar gurun telinga panjang

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi kelelawar gurun telinga panjang (Bristol.ac.uk)

Hewan aneh gurun berikutnya adalah berasal dari satu-satunya mamalia yang bisa terbang, memiliki nama latin Otonycteris hemprichii, kelelawar gurun telinga panjang gurun dapat ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah. Kelelawar ini pernah dijuluki kelelawar terkeras di dunia.

Alasan apa yang membuat kelelawar ini mendapat julukan itu? Tidak seperti pada kelelawar pada umumnya, kelelawar telinga panjang gurun ini tidak memakan buah, serbuk sari, dan nektar, kelelawar telinga panjang gurun ini memangsa kalajengking sebagai makanan utamanya. Mereka akan menjatuhkan kalajengking dari langst dan mereka juga memangsa laba-laba. 

Berdasarkan hasil penelitian Universitas Ben-Gurion di Negev Israel, kelelawar telinga panjang gurun tidak terganggu oleh sengatan kalajengking, selain itu hewan ini juga mampu mengubah pengaturan pada sonar mereka yaitu menggunakan satu jenis ekolokasi untuk mencari mangsanya yang berada di darat seperti kalajengking untuk memburu serangga terbang.

8. Kakatua merah muda

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi kakatua merah muda (Freepik.com/murilomazzo)

Jika bicara burung dengan warna bulu yang berwarna-warni, umumnya burung ini berada di habitat hutan hujan tropis yang rimbun. Burung dengan bulu berwarna-warni sangat jarang ditemukan pada habitat dengan wilayah yang gersang. Namun, di pedalaman Australia yang wilayahnya semi-kering dan gersang dapat kita temukan burung kakatua merah muda (Lophochroa leadbeateri) yang memiliki warna bulu merah muda yang terang dan memiliki jambul yang berwarna oranye dan kuning.

Menurut Museum Australia, burung kakaktua merah jambu ini dibagi menjadi dua subspesies, satu dapat ditemukan di Australia barat-tengah, dan satunya dapat ditemukan di timur. Untuk bertahan hidup mereka mengkonsumsi biji-bijian dan serangga.

Menurut Australian Foundation for National Parks and Wildlife (FNPW), burung kakatua merah muda ini memiliki banyak nama dan julukan, beberapa contoh nama lain dari burung ini adalah kakatua Major Mitchell, kakatua Leadbeater, kakatua gurun, cocklerinas, dan chockalotts.

9. Sidewinder rattlesnake

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi sidewinder rattlesnake (Pexels.com/Miriam Fischer)

Sidewinder rattlesnake (Crotalus cerastes) merupakan jenis ular yang dapat berjalan dengan kecepatan hingga 29 km/jam. Ular ini memiliki gaya berjalan yang aneh, yaitu sesuai dengan namanya ular ini berjalan dengan gerakan ke samping dan meninggalkan jejak melengkung pada permukaan pasir.

Sidewinder berburu mangsanya dengan cara melakukan penyergapan secara sembunyi-sembunyi. Mereka biasanya mengubur tubuh mereka ke dalam pasir dan hanya menyisakan bagian mata untuk mengawasi mangsanya.

Pada saat mangsanya lewat, mereka akan menyergapnya dan menyuntikkan racun ke tubuh mangsanya. Sidewinder biasanya memangsa kadal sebagai makanannya. Habitat ular ini adalah di barat daya Amerika Serikat dan barat laut Meksiko. Ciri tubuh yang sangat mudah dikenali dan menjadi identitas dari ular ini adalah ada seperti tanduk kecil yang berada di sekitar mata mereka.

Fungsi dari tanduk ini adalah untuk mencegah pasir menutupi mata pada saat mereka menguburkan diri ke dalam pasir.

10. Desert pupfish

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi desert pupfish (arizonadailyindependent.com)

Desert pupfish (Cyprinodon macularius) merupakan ikan yang mampu bertahan hidup dengan sangat baik dalam kondisi kering. Ikan ini telah berevolusi untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang kering. Habitat ikan ini berada di Laut Salton California hingga ke anak-anak sungainya, serta di sepanjang Sungai Colorado bagian bawah di Meksiko.

Menurut Departemen Ikan dan Margasatwa California, desert pupfish mampu beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi yang akan mematikan bagi sebagian besar ikan. Sebagai contoh ikan ini mampu bertahan hidup di air dengan kandungan 70 bagian per seribu garam, sedangkan pada umumnya air laut mengandung 26-34 bagian per seribu garam.

Ikan ini juga mampu bertahan di dalam air dengan suhu 4,4 derajat Celcius hingga 42,2 derajat Celcius. Bahkan menurut Pusat Tanaman Akuatik dan Invasif Florida, ikan desert pupfish bisa hidup di dalam air dengan kandungan oksigen 0,1 bagian per juta (ppm) oksigen, sedangkan pada umumnya ikan air hangat membutuhkan 5 bagian per juta oksigen untuk dapat bertahan hidup

11. Thorny devil

11 Hewan Unik di Gurun, Akibat Adaptasi dengan Lingkunganilustrasi thorny dragon (Pixabay.com/PublicDomainImages)

Alasan mengapa hewan ini dinamakan dengan thorny devil (setan berduri) adalah karena bentuk tubuhnya yang memang ditutupi oleh duri tajam yang berfungsi untuk melindungi mereka dari predator. Kadal dengan nama latin Moloch horridus ini hanya dapat ditemukan di Australia. Mereka dapat tumbuh hingga mencapai panjang 21 cm yang dihitung mulai dari hidung sampai ke ekor. Thorny devil merupakan satu-satunya spesies di dalam genus Moloch.

Menurut keterangan dari Bush Heritage Australia, kadal ini memiliki dua kepala, yaitu satu kepala asli dan sat lagi kepala palsu. Kepala palsu itu berasal dari tonjolan yang berada di atas leher yang pada saat merasa terancam, kadal tersebut akan menundukkan kepala aslinya dan menampilkan kepala palsu sebagai umpan.

Meskipun secara penampilan terlihat menakutkan, tetapi sebenarnya mereka hanya berbahaya bagi semut dimana semut adalah makanan utama bagi kadal ini. Ada hal aneh dari kadal ini, yaitu mereka bisa minum melalui kulit mereka, yaitu dengan cara mengumpulkan embun dan kelembaban (uap air) dari pasir melalui saluran kecil di antara sisik mereka yang selanjutnya dialirkan ke mulut kadal ini.

Itulah 11 hewan aneh yang tinggal di gurun dari seluruh dunia. Ternyata anehnya mereka adalah upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrem agar dapat bertahan hidup.

Baca Juga: Gak Selalu Lekat dengan Gurun, Ini 15 Potret Kota Modern di Afrika

Ary Yulianto Photo Verified Writer Ary Yulianto

Sedang menikmati belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya