5 Fakta Unik Nyamuk Gajah, Spesies Nyamuk Terbesar di Amerika Serikat!

Nyamuk terkenal karena sering menghisap darah dan menyebarkan penyakit berbahaya seperti malaria dan demam berdarah. Karenanya saat ada nyamuk yang menempel di kulit atau masuk ke rumah pasti orang-orang langsung membunuhnya. Hal tersebut memang tidak salah tapi sebenarnya adalah juga nyamuk yang tidak berbahaya dan bahkan punya warna yang indah, salah satunya adalahToxorhynchites rutilus atau nyamuk gajah.
Nama nyamuk gajah sendiri disematkan karena hewan ini berukuran besar bahkan jadi salah satu nyamuk terbesar di dunia, lho. Nyamuk gajah juga merupakan nectivor yang artinya secara khusus ia hanya memakan nektar bunga. Tak hanya itu, ia juga punya tubuh yang berwarna-warni dan cukup indah. Karena hal itu nyamuk ini sangat berbeda dari nyamuk lain dan juga sangat menarik untuk dibahas.
1. Panjangnya sekitar 0,7 mm dengan bentang sayap yang mencapai 1,2 cm

Dilansir iNaturalist, nyamuk gajah merupakan spesies nyamuk terbesar di Amerika Serikat dengan panjang yang mencapai 0,7 mm dan bentang sayap di angka 1,2 cm. Karena ukurannya yang besar tersebut kamu tidak akan kesulitan untuk dapat melihat nyamuk ini dengan jelas. Tak hanya itu, jika berbicara mengenai ukuran jantan dan betina nyamuk ini juga berbeda dari nyamuk lain. Biasanya individu jantan dan betina dari spesies nyamuk lain punya ukuran yang berbeda namun hal tersebut tidak terjadi pada nyamuk gajah.
2. Nyamuk dewasa secara khusus hanya mau memakan nektar

Biasanya nyamuk terkenal karena suka menghisap darah dari makhluk lain seperti mamalia dan manusia. Karena kebiasaannya ini beberapa spesies nyamuk seperti nyamuk demam berdarah dan nyamuk malaria mampu menyebarkan penyakit berbahaya yang mampu membunuh manusia. Namun hal ini tidak berlaku bagi nyamuk gajah karena individu dewasa dari serangga ini secara khusus hanya memakan nektar, honeydew, dan getah tanaman, jelas VDCI Mosquito Management.
Karena hal tersebut kamu tidak boleh heran jika melihat nyamuk gajah berterbangan, berkeliaran, atau menempel di bunga atau buah. Hal tersebut mereka lakukan untuk mencari makanan. Bahkan sebenarnya nyamuk gajah bukan satu-satunya nyamuk yang memakan nektar, lho. Tiap spesies nyamuk punya makanan yang berbeda, ada yang memakan nektar, darah, sampai serangga lain.
3. Bisa hidup sebagai larva selama 18 hari

Seperti nyamuk dan serangga lain nyamuk gajah juga mengalami proses metamorfosis yang mana nyamuk dewasa akan bertelur, telur akan menetas menjadi larva, larva akan berubah menjadi pupa, dan dari pupa akan lahir nyamuk dewasa. Jika nyamuk dewasa mampu terbang bebas maka larvanya merupakan hewan akuatik yang secara penuh hidup di air. Berbeda dari orang tuanya yang hanya memakan nektar justru larva nyamuk ini merupakan predator yang ganas, terang Ask IFAS.
Larvanya sendiri sangat suka memakan organisme kecil yang hidup di air, salah satunya adalah larva serangga dan krustasea. Malah larva-larva ini berpotensi menjadi penyebar penyakit tidak seperti nyamuk dewasa. Terakhir, nyamuk gajah juga tidak selamanya hidup sebagai larva. Tergantung suhu dan subspesiesnya, nyamuk gajah biasanya akan menghabiskan waktu sekitar 11 sampai 18 hari sebagai larva. Semakin hangat suhu perairan maka semakin cepat pula perkembangan larva nyamuk gajah.
4. Punya kaki yang panjang dan tubuh berwarna cerah

Jika kamu melihat nyamuk ini mungkin stigma kalau nyamuk merupakan hewan yang mengerikan dan tidak punya warna yang menarik akan hilang. Bagaimana tidak, bentuk tubuh, warna, dan corak yang dimiliki nyamuk gajah sangat berbeda jika dibandingkan nyamuk lain seperti nyamuk demam berdarah atau nyamuk malaria. Pertama, bentuk tubuh nyamuk ini sangat unik. Ia punya kaki yang panjang, badan ramping, abdomen panjang, antena panjang dan berbulu, serta mata yang besar.
Tak hanya itu, corak dan warnanya juga sangat bervariasi untuk seekor nyamuk. Berbagai variasi warna dapat terlihat pada serangga ini, seperti hitam, putih, merah, kuning, ungu, kebiruan, dan yang paling menonjol adalah hijau terang. Sepertinya warna bervariasi yang dimiliki nyamuk gajah punya peran yang cukup penting. Kemungkinan warna-warnanya digunakan untuk berkamuflase dan menyamarkan diri disekitar bunga, rumput, atau pepohonan.
5. Penyebarannya terpusat di bagian timur Amerika Serikat

Secara umum nyamuk gajah dapat dijumpai di tiga daerah, yaitu Amerika Serikat, Amerika Tengah, dan sebagian Amerika Selatan, jelas GBIF. Namun jika melihat peta menyebarannya maka penyebaran nyamuk ini cenderung terpusat di Amerika Serikat, tepatnya di daerah timur negara tersebut. Serangga ini menghuni beberapa negara bagian di Amerika Serikat, seperti Florida, Alabama, Georgia, Carolina Utara, Carolina Selatan, Texas, Tennessee, New Jersey, dan Virginia.
Sementara itu habitatnya sendiri mencakup daerah dengan vegetasi lebat dan sumber air melimpah seperti hutan dan rawa. Nyamuk ini sering terlihat di pepohonan, buah-buahan, rerumputan, dedaunan kering, bunga, dan di pinggir sungai atau danau. Serangga ini terbilang jarang menghuni area pemukiman kecuali jika pemukiman tersebut dekatndengan hutan atau perairan. Namun misalpun nyamuk gajah hadir di area pemukiman kehadirannya juga tidak terlalu menganggu dan tidak menimbulkan efek negatif bagi kehidupan manusia.
Nyamuk gajah mematahkan stigma kalau semua nyamuk merupakan hewan pengganggu dan berbahaya. Dari serangga ini kita belajar kalau ada juga spesies nyamuk yang tidak menghisap darah manusia dan punya warna yang sangat cantik. Sayangnya nyamuk gajah tidak bisa ditemukan di Indonesia dan hanya menghuni Benua Amerika. Namun walau begitu tidak bisa dipungkiri kalau serangga ini adalah hewan kecil yang sangat unik dan eksotis.