Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk dan Menjadi Rumah Ajaib Bagi Ikan?

ilustrasi terumbu karang (pexels.com/Francesco Ungaro)
Intinya sih...
  • Polip karang membangun kerangka kapur dari kalsium karbonat, menjadi dasar terbentuknya terumbu karang.
  • Polip karang membelah diri dan menorehkan cabang baru, membentuk koloni megah yang hidup bersimbiosis dengan alga zooxanthellae.
  • Terumbu karang butuh lingkungan ideal: perairan hangat, jernih, dangkal dengan suhu laut nyaman dan cahaya matahari yang cukup.

Di kedalaman laut yang jernih dan hangat, terhampar keindahan alam yang memukau berupa terumbu karang. Struktur hidup yang terbentuk melalui proses panjang dan kompleks selama ribuan hingga jutaan tahun.

Dari makhluk kecil bernama polip karang yang bersimbiosis dengan alga, terbentuklah ekosistem bawah laut yang kaya warna dan kehidupan, menjadi fondasi ribuan spesies laut serta penopang keseimbangan global. Melalui artikel ini, kita akan sama-sama mencari bagaimana proses terbentuknya penghuni laut yang cantik ini, yaitu terumbu karang.

1. Awal terbentuknya terumbu karang dimulai dari makhluk kecil bernama polip karang

ilustrasi terumbu karang (pexels.com/Francesco Ungaro)

Bayangkan ribuan makhluk kecil bernama polip karang yang tinggal di dasar laut, bekerja tanpa henti membangun rumah mereka dari kerangka keras berkilau, yang perlahan menumpuk menjadi benteng kehidupan bernama terumbu karang.

Polip-polip ini hidup dalam koloni yang erat, saling berpegangan tangan secara biologis, menciptakan lapisan demi lapisan kerangka kapur yang tumbuh sangat lambat. Polip karang ini menghasilkan kerangka keras dari kalsium karbonat (CaCO3) yang kemudian menjadi dasar terbentuknya terumbu karang.

2. Polip karang mengalami pertumbuhan dan proses reproduksi

ilustrasi terumbu karang (pexels.com/Francesco Ungaro)

Pertumbuhan polip karang adalah sebuah keajaiban kecil yang terus berulang. Satu polip mungil dengan penuh semangat akan membelah diri, menciptakan dua atau lebih banyak lagi, yang semuanya saling terikat erat membentuk koloni karang yang semakin megah dan hidup.

Tidak hanya itu, polip-polip ini seperti seniman ulung yang dengan sabar menorehkan cabang-cabang baru, memperluas kerajaan terumbu karang mereka ke segala arah, membentang horizontal dan menanjak vertikal. Pembentukan ke segala arah ini dipengaruhi oleh kedalaman laut, cahaya matahari, dan arus air yang mengalir penuh energi.

3. Polip karang hidup bersimbiosis dengan alga

ilustrasi terumbu karang (pexels.com/Francesco Ungaro)

Polip karang dan alga zooxanthellae hidup dalam ikatan yang tak terpisahkan, saling menguatkan dalam simbiosis yang penuh keajabaian. Zooxanthellae, alga kecil yang tinggal di dalam tubuh polip, menyulap sinar matahari menjadi energi berharga yang memberikan hingga 90-95% kebutuhan polip untuk tumbuh dan membangun kerangka kapur yang kokoh. Sebagai balasannya, polip karang menyediakan rumah yang aman dan nutrisi bagi alga ini.

Zooxanthellae juga memberi warna-warni hidup yang mempesona pada karang, sekaligus mempercepat proses pembentukan terumbu. Karena alga ini butuh cahaya untuk bertahan, terumbu karang pun hanya tumbuh subur di perairan dangkal dan jernih.

4. Terumbu karang butuh lingkungan yang ideal agar tetap subur

ilustrasi terumbu karang (unsplash.com/NEOM)

Terumbu karang menemukan rumah terbaiknya di perairan yang hangat, jernih, dan dangkal, di mana suhu laut yang nyaman antara 23-25 derajat Celcius dan salinitas yang seimbang menciptakan panggung sempurna bagi kehidupan bawah laut.

Di sinilah sinar matahari dengan lembut menembus lautan, memberi energi pada alga zooxanthellae yang hidup berdampingan dengan polip karang, menyuplai kekuatan vital yang memungkinkan karang tumbuh dan berkembang menjadi keajaiban warna-warni.

Terumbu karang biasanya mencari di kedalaman kurang dari 25 meter, tempat cahaya masih cukup kuat untuk menopang kehidupan. Meski bisa bertahan lebih dalam, sayangnya pertumbuhan mereka akan melambat, seolah merindukan sentuhan hangat sinar matahari.

Bisa dibilang, terumbu karang akan terbentuk sempurna hanya diperairan yang hangat, jernih, dan dangkal, juga dengan keseimbangan sempurna antara suhu, salinitas, serta cahaya.

5. Proses akumulasi kalsium karbonat

ilustrasi terumbu karang (unsplash.com/NEOM)

Akumulasi kalsium karbonat yang menjadi fondasi kokoh pembentukan terumbu karang. Setiap polip karang, dengan ketekunan luar biasa menumpuk kalsium karbonat di sela-sela tubuhnya dan kerangka yang telah terbentuk, menciptakan lapisan demi lapisan yang menyatu menjadi bongkahan karang di bawah laut yang kuat dan luas.

Secara ajaib, ion kalsium dan karbonat yang tersebar di air laut bersatu membentuk kalsium karbonat, yang kemudian mengendap menjadi kerangka karang. polip karang pun berperan aktif, memompa ion hidrogen keluar dari ruang pengapuran, mempercepat proses kalsifikasi yang menjadi tulang punggung terumbu karang.

Sebagai penutup, proses terbentuknya terumbu karang adalah kisah luar biasa tentang kerja sama makhluk kecil yang menghasilkan keajaiban besar di dalam lautan. Dari polip karang yang gigih hingga alga yang setia, mereka sama-sama membangun benteng kehidupan yang menjadi nafas bagi ribuan makluh laut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us