Kepunahan tidak terbatas pada hewan. Namun, hal itu dapat ditemukan dalam berbagai makanan yang masih kita konsumsi hingga saat ini. Makanan alami dapat punah sebagai akibat dari perubahan iklim yang substansial. Ada penurunan baik jumlah maupun kualitasnya.
Makanan yang kamu makan tidak lagi sehat atau bermanfaat bagi kesehatan. Apa sebenarnya makanan-makanan ini? Dilansir dari Brightside berikut adalah 5 makanan yang terancam punah jika terjadi perubahan iklim.
Raksasa kopi global seperti Starbucks dan Lavazza sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh pemanasan global.
Pada tahun 2050, sekitar setengah dari lahan pertanian kopi yang layak di dunia akan hilang. Orang harus berurusan dengan masalah seperti peningkatan biaya, efek buruk pada rasa dan aroma, dan kekurangan pasokan.
Jika perubahan iklim terjadi, tampaknya kita harus menemukan cara baru untuk bersantai dalam waktu dekat.
Para ahli sepakat bahwa jika tidak ada tindakan pencegahan, perubahan iklim akan berdampak signifikan pada industri teh.
Peningkatan kerentanan serangga atau kualitas daun yang lebih buruk hanyalah dua contoh masalah dalam bisnis ini.
Pohon kakao merupakan salah satu komponen pangan yang akan punah akibat perubahan iklim. Tanaman kakao menyediakan buah yang dapat digunakan untuk membuat cokelat. Cokelat dapat digunakan untuk membuat berbagai hidangan. Namun, jika perubahan iklim terjadi, keadaan ini tidak akan terulang kembali.
Pohon kakao tidak rusak oleh suhu tinggi, meskipun membutuhkan banyak hujan dan kelembapan.
Keadaan ini dapat memiliki pengaruh yang merusak pada produksi kakao, menghasilkan suhu yang lebih rendah dari biasanya.
Jika perubahan iklim terjadi, lebah berada dalam bahaya kepunahan. Jika lebah tidak ada lagi, madu yang mereka buat tidak lagi dapat dimakan.
Peningkatan kadar CO2 menurunkan protein dalam serbuk sari, sumber makanan penting bagi lebah, menurut penelitian.
Dalam skenario terburuk, mereka mungkin mati karena ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan nutrisi yang cukup.
Hasil panen padi juga terancam turun 20-40 persen. Namun, ada masalah penting lain yang harus ditangani. Menurut penelitian, peningkatan kadar karbon dioksida di lingkungan dapat menyebabkan nasi menjadi kurang bergizi.
Artinya, mereka yang mengonsumsi nasi sebagai sumber nutrisi utama harus menemukan strategi untuk menghindari masalah kesehatan.
Perubahan iklim terjadi akibat dari ulah manusia itu sendiri. Oleh karena itu, marilah kita membuat perubahan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim, agar makanan yang kita konsumsi tidak menjadi punah akibat perubahan iklim.