Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Triatoma gerstaeckeri (Juan Cruzado Cortés, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Triatoma gerstaeckeri (Juan Cruzado Cortés, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Kissing bug adalah serangga yang menyerang manusia saat tidur

  • Mereka menyuntikkan air liur beracun ke tubuh mangsa

  • Kissing bug dapat menyebarkan penyakit Chagas kepada manusia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nama kissing bug muncul karena serangga ini sering menggigit di area dekat bibir inangnya, makanya kesannya seperti “cium”. Yang bikin ngeri, mereka biasanya menyerang manusia saat sedang tidur, jadi kita sering nggak sadar kalau sudah digigit.

Kissing bug banyak ditemukan di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Namun, beberapa spesies juga muncul di Afrika, Eropa, dan sebagian Asia. Mereka gampang beradaptasi dan bisa hidup di berbagai tempat: mulai dari dedaunan, kebun, hutan hujan, sampai area sekitar rumah manusia.

Artikel ini bakal ngebahas lebih jauh tentang kissing bug. Simak terus, soalnya serangan serangga ini terhadap manusia termasuk masalah kesehatan yang cukup serius.

1. Ciri fisik dan perilaku kissing bug

Triatoma merupakan genus kutu pembunuh dalam subfamili Triatominae (kutu ciuman) (Bramadi Arya, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Menurut Pest World, kissing bug berasal dari famili Reduviidae, dengan panjang tubuh sekitar 25 mm atau 1 inci. Warna tubuhnya umumnya cokelat atau hitam, dilengkapi dengan pola merah, kuning, atau cokelat di bagian perutnya, sehingga cukup mudah dikenali kalau diperhatikan dari dekat.

Serangga ini aktif pada malam hari karena lebih efektif untuk mencari mangsa. Kissing bug tertarik pada panas tubuh serta hembusan napas, baik dari manusia maupun hewan lain. Sebagai bentuk pertahanan, mereka juga bisa melepaskan feromon berbau tidak sedap, semacam “bau peringatan” untuk mengusir ancaman.

2. Kissing bug menyuntikkan mangsanya dengan air liur

Triatoma eratyrusiformis di Argentina (Hugo Hulsberg, CC0, via Wikimedia Commons)

Dilansir A-Z Animals, saat berburu, kissing bug akan menyuntikkan air liur beracun ke tubuh mangsanya. Racun ini membuat organ dalam mangsa melunak atau mencair, sehingga serangga tersebut bisa dengan mudah mengisap cairannya. Mangsa mereka biasanya berupa ulat bulu, wereng, serta serangga lain berukuran sedang.

3. Siklus hidup kissing bug

Kissing bug (John Tann from Sydney, Australia, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Betina biasanya bertelur di akhir musim panas atau awal musim gugur. Setelah itu, telur menetas dan masuk ke tahap nimfa yang berlangsung sekitar 3–5 minggu. Selama fase nimfa, kissing bug harus melalui lima tahap perkembangan sebelum akhirnya menjadi dewasa.

Setiap tahap nimfa membutuhkan asupan nutrisi, sehingga mereka harus makan setiap 7–14 hari ketika suhu hangat. Mereka juga biasanya menghabiskan musim dingin dalam bentuk nimfa. Barulah ketika memasuki musim panas, kissing bug mencapai bentuk dewasa sepenuhnya.

4. Serangga kissing bisa menghasilkan ribuan telur selama ia hidup

Triatoma sanguisuga (xpda, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Betina kissing bug bisa menghasilkan sekitar 10–30 butir telur dalam satu kali siklus. Sepanjang hidupnya, mereka bahkan mampu menghasilkan ribuan telur. Namun, sebelum mencapai tahap dewasa, kissing bug muda harus merangkak dan mencari sumber darah terlebih dahulu. Nutrisi dari darah inilah yang nantinya membantu perkembangan tubuh mereka dan menjadi bekal untuk proses reproduksi ketika sudah dewasa.

5. Kissing bug dapat menyebarkan penyakit Chagas kepada manusia

Triatoma sanguisuga (xpda, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

University of Arizona memaparkan bahwa kissing bug mampu terbang dengan baik, baik dalam kondisi terang maupun gelap. Saat fajar, mereka biasanya menghindari sinar matahari dan panas. Ketika masuk ke rumah, mereka biasanya menyelinap lewat pintu atau jendela terbuka. Serangga ini tertarik pada manusia karena aroma kulit dan kehangatan tubuh.

Kissing bug dapat menyebarkan parasit bernama Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit Chagas, penyakit serius yang bahkan bisa berakibat fatal. Penularan terjadi bukan lewat gigitannya, tapi melalui kotorannya yang masuk ke bekas gigitan. Karena itu, kalau seseorang digigit, jangan menggosok area tersebut, karena justru bisa membuat parasit masuk ke dalam tubuh.

Pada tahap awal, gejala Chagas bisa berupa nyeri, demam, dan pembengkakan di sekitar bekas gigitan. Namun setelahnya, ada fase kronis yang jauh lebih berbahaya. Dalam fase ini, gejalanya bisa berkembang menjadi masalah pencernaan kronis, detak jantung tidak teratur, risiko stroke meningkat, hingga pembesaran jantung—menurut A-Z Animals.

Chagas sudah lama menjadi penyakit endemik di Amerika Selatan. Namun, kasusnya kini meningkat di Amerika Serikat, Kanada, beberapa negara Eropa, dan wilayah Pasifik barat. Salah satu penyebab utamanya adalah meningkatnya pergerakan penduduk dari Amerika Latin ke negara-negara tersebut, sehingga penyebarannya ikut meluas.

6. Cara pencegahan agar tidak terkena penyakit Chagas

Triatoma dimidiata ( Juan Cruzado Cortés, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Lalu, apakah penyakit Chagas bisa disembuhkan? Pada fase kronis, dokter biasanya meresepkan obat antiparasit. Namun, menurut berbagai sumber medis, obat tersebut tidak dapat menyembuhkan Chagas pada tahap kronis, mereka hanya membantu mengurangi tingkat keparahan infeksi atau memperlambat perkembangan penyakit.

Dilansir Pest World, langkah pencegahan di rumah sangat penting. Kamu bisa mulai dengan menutup celah atau lubang di bagian dalam maupun luar rumah, memasang penutup celah di bawah pintu, serta menghilangkan area yang berpotensi menjadi tempat bersarang. Ini termasuk memindahkan sumber makanan yang terbuka dan membersihkan tumpukan puing atau kayu di halaman.

Kalau nggak mau ribet, menghubungi petugas pengendali hama resmi bisa jadi pilihan yang lebih efektif dan efisien. Layanan profesional biasanya mampu memberikan pencegahan menyeluruh terhadap serangan kissing bug.

Menariknya, kissing bug bukan hanya menyerang manusia, mereka juga punya musuh alami. Serangga ini bisa dimangsa oleh ular, berbagai jenis serangga lain termasuk belalang sembah, serta sejumlah hewan pengerat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team