Triatoma sanguisuga (xpda, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
University of Arizona memaparkan bahwa kissing bug mampu terbang dengan baik, baik dalam kondisi terang maupun gelap. Saat fajar, mereka biasanya menghindari sinar matahari dan panas. Ketika masuk ke rumah, mereka biasanya menyelinap lewat pintu atau jendela terbuka. Serangga ini tertarik pada manusia karena aroma kulit dan kehangatan tubuh.
Kissing bug dapat menyebarkan parasit bernama Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit Chagas, penyakit serius yang bahkan bisa berakibat fatal. Penularan terjadi bukan lewat gigitannya, tapi melalui kotorannya yang masuk ke bekas gigitan. Karena itu, kalau seseorang digigit, jangan menggosok area tersebut, karena justru bisa membuat parasit masuk ke dalam tubuh.
Pada tahap awal, gejala Chagas bisa berupa nyeri, demam, dan pembengkakan di sekitar bekas gigitan. Namun setelahnya, ada fase kronis yang jauh lebih berbahaya. Dalam fase ini, gejalanya bisa berkembang menjadi masalah pencernaan kronis, detak jantung tidak teratur, risiko stroke meningkat, hingga pembesaran jantung—menurut A-Z Animals.
Chagas sudah lama menjadi penyakit endemik di Amerika Selatan. Namun, kasusnya kini meningkat di Amerika Serikat, Kanada, beberapa negara Eropa, dan wilayah Pasifik barat. Salah satu penyebab utamanya adalah meningkatnya pergerakan penduduk dari Amerika Latin ke negara-negara tersebut, sehingga penyebarannya ikut meluas.